4 Dampak Ekonomi Akibat Polusi Udara, Pariwisata Terancam!

Sabtu 21 Oktober 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi. Memakai Masker Akibat Udara Buruk | Cek Dampak Ekonomi Akibat Polusi Udara, Pariwisata Terancam! (Sumber : Freepik/@jcomp)

Ilustrasi. Memakai Masker Akibat Udara Buruk | Cek Dampak Ekonomi Akibat Polusi Udara, Pariwisata Terancam! (Sumber : Freepik/@jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Polusi udara merupakan salah satu masalah utama pada sektor lingkungan hidup. Polusi udara tercipta baik karena proses alam maupun aktivitas manusia sehari-hari.

Polusi udara juga bisa memberikan dampak yang masif ke berbagai sektor, salah satunya ekonomi.

Melansir greenpeace.org, Cina diperkirakan menanggung biaya kerugian ekonomi akibat polusi mencapai 900 miliar USD. Sedangkan Indonesia diperkirakan menanggung kerugian ekonomi mencapai 11 miliar USD pada tahun 2018.

Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Orang Kecewa Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya

Maka dari itu perlu adanya tindakan untuk mengurangi polusi udara sehingga tidak berimbas pada ekonomi masyarakat. Lalu apa saja dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat polusi udara? berikut penjelasannya yang dilansir dari berbagai sumber.

Dampak Ekonomi Akibat Polusi Udara

1. Biaya kesehatan meningkat

Polusi udara sudah umum dikenal memiliki dampak yang buruk terhadap kesehatan, mulai gangguan penglihatan, pernapasan, kardiovaskuler dan kematian.

Melansir airly.org, dampak kesehatan akibat polusi udara berimbas pada meningkatnya biaya perawatan kesehatan, baik untuk individu maupun pemerintah. Polusi udara juga meningkatkan biaya untuk pencegahan dampak kesehatan akibat polusi udara seperti masker.

2. Turunnya investasi dan pariwisata

Dampak ekonomi dari polusi udara selanjutnya adalah turunnya jumlah investasi dan pariwisata di suatu kota atau negara. Kota atau negara yang memiliki tingkat polusi udara tinggi cenderung dihindari oleh masyarakat.

Baca Juga: 9 Gejala ADHD pada Anak Laki-laki yang Mudah Dikenali Orang Tua

Keengganan untuk mengunjungi suatu kota atau negara yang tinggi polusi udara akan menurunkan pendapatan dari sektor pariwisata. Selain itu, pelaku usaha juga berpotensi kecil menanamkan modal atau berinvestasi di kota atau negara tersebut.

3. Menghambat produksi pertanian dan peternakan

Polusi udara dapat mengganggu produktivitas di bidang pertanian yang berimbas pada penurunan jumlah dan kualitas hasil panen. Tentunya ini berdampak pada pendapatan di sektor pertanian.

Selain pertanian, polusi udara juga bisa mengganggu produktivitas sektor pertanian sebab hewan pun ikut terimbas buruknya kualitas udara. Sama halnya manusia, hewan pun bisa mengalami gangguan pernapasan dan penyakit lain akibat polusi udara.

Apabila hal tersebut terjadi, maka jumlah dan kualitas produksi peternakan akan berkurang mengurangi pendapatan. Tidak hanya itu, terganggunya produksi pertanian dan peternakan juga menyebabkan rantai pasok makanan terhambat dan bisa sebabkan kelaparan.

4. Biaya penanganan lingkungan hidup meningkat

Polusi udara juga menyebabkan biaya penanganan lingkungan hidup meningkat. Melansir mass.gov, polusi udara yang berada di atmosfer bisa menjadi pemicu hujan asam, yakni air hujan dengan kadar keasaman (pH) yang tinggi.

Baca Juga: 11 Tips Hidup Bahagia Meski Banyak yang Tidak Senang dengan Kita

Hujan asam bisa merusak kualitas tanah, pepohonan di hutan, tanaman pertanian serta air sungai dan laut sebagai ladang perikanan dan peternakan. Maka dari itu, diperlukan restorasi lingkungan agar bisa digunakan semestinya untuk berbagai keperluan ekonomi seperti pertanian, peternakan dan perikanan.

Namun untuk melakukan restorasi lingkungan tersebut diperlukan sumber daya yang tidak sedikit yang bisa menguras anggaran suatu kota atau negara.

Sumber: greenpeace.org | airly.org | mass.gov

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi16 September 2024, 09:36 WIB

Gempa Lagi, Warga Pesisir Dikagetkan Lini Susulan M4.1 di Laut Sukabumi

Hasil analisa BMKG, gempabumi ini berkekuatan M=4,1. Episenter terletak pada koordinat 7.7 LS dan 106.56 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 km Tenggara Kabupatrn Sukabumi - Jabar pada kedalaman 27 kilometer.
Warga pesisir Ujunggenteng kembali dikejutkan gempa kuat Senin pagi (16/9/2024) (Sumber: Su/ragil)
Inspirasi16 September 2024, 09:02 WIB

2 Ribu Lebih Mahasiswa Baru dari 82 Negara Resmi Bergabung dengan Nusa Putra University

Ribuan mahasiswa ini menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan bimbingan yang berlangsung sejak tanggal 9 hingga 14 September 2024. MABIM 2024 berlangsung di lapangan Nusa Putra dan Bumi Mandiri Center-Kadudampit-Sukabumi.
Ribuan mahasiswa baru Nusa Putra University di acara puncak MABIM 2024 (Sumber: Dok nusa putra)
Inspirasi16 September 2024, 09:00 WIB

Loker Sebagai Cook Sushi dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Loker Sebagai Cook Sushi dengan Penempatan di Kota Sukabumi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily).
Life16 September 2024, 08:00 WIB

10 Ide Bermain dengan Anak Introvert, Coba Permainan Logika!

Ada beberapa ide permainan dan aktivitas yang cocok untuk anak introvert.
Ilustrasi. Anak introvert sering menikmati kegiatan yang memerlukan konsentrasi. (Sumber : Freepik/@fwstudio)
Aplikasi16 September 2024, 07:00 WIB

40 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, Cocok Untuk Dibagikan ke Media Sosial

Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah memposting twibbon.
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah memposting twibbon. (Sumber : twibbonize.com).
Food & Travel16 September 2024, 06:30 WIB

Resep Potato Grilled Sederhana, Bahan Bisa Pakai Baby Kentang!

Potato Grilled ini enak disajikan dengan saus favorit seperti saus tomat, saus mayo, atau saus keju. Selamat mencoba!
Ilustrasi. Potato grilled adalah hidangan yang berbahan dasar kentang yang dipanggang atau dibakar, biasanya dengan bumbu tertentu. (Sumber : Freepik/@valeria_aksakova)
Science16 September 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 16 September 2024, Pagi Hari yang Cerah di Awal Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada 16 September 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada 16 September 2024. (Sumber : Pixabay.com/@shogun)
Sukabumi Memilih16 September 2024, 01:54 WIB

Pilgub Jabar: RIL Habibie Sukabumi Alihkan Dukungan ke Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan

Relawan Ilham Habibie, yang dikenal sebagai RIL HABIBIE, mengumumkan pengalihan dukungan mereka kepada pasangan bakal calon kepala daerah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menjelang Pilkada 2024
Erwan Setiawan, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat di Pilkada Jakarta 2024 | Foto : Istimewa
Sukabumi15 September 2024, 23:23 WIB

Siaga Megathrust dan Tsunami, BPBD Sukabumi Rutin Periksa EWS hingga Bentuk Destana

BPBD Kabupaten Sukabumi terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana gempabumi dantsunami. Salah satu langkahnya terus memeriksa EWS di sejumlah wilayah pesisir hingga membentuk Desa Tanggu Bencana (Destana).
Gempabumi seismograf | Foto : Pixabay
Bola15 September 2024, 21:56 WIB

3 Atlet Sepak Bola Putri Asal Sukabumi Bangga Sumbang Emas untuk Jabar di PON

Tiga atlet putri asal Kabupaten Sukabumi pada cabang olah raga (cabor) sepak bola putri Jawa Barat, yaitu Hanipah, Rosali dan Diah Ayu
Tiga altet sepak bola putri asal kabupaten Sukabumi, Hanipa, Rosalia dan Diah Ayu | Foto : Istimewa