SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) bersama Bank BJB Sukabumi, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), mendukung upaya pemenuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Langkah awal yang dilaksanakan adalah Sosialisasi dan Edukasi Pembiayaan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pada Kamis (3/7/2025). Acara dilangsungkan di Aula Disnakertrans, Jalan Pelabuhan II, Kota Sukabumi. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif dan kerja sama BP Tapera, Bank BJB, dan APERSI Korwil 6 Sukabumi-Cianjur.
Ketua APERSI Korwil 6 Sukabumi-Cianjur Asep Abdulqodir menyampaikan bahwa kegiatan ini menargetkan masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya ASN dan para pekerja dari berbagai perusahaan di wilayah Sukabumi. Sebanyak 25 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk para HRD dari perusahaan-perusahaan lokal.
"Kami ingin menekankan pentingnya FLPP bagi MBR. Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo dalam Asta Cita, yaitu pembangunan 3 juta rumah. Di Sukabumi sendiri, kebutuhan rumah masih sangat tinggi. APERSI membangun sekitar 600 unit rumah per tahun untuk wilayah Kabupaten Sukabumi," kata Asep dalam keterangannya.
Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Disnakertrans dan BJB Permudah Akses bagi Pekerja Sukabumi
Kepala Subdivisi Pemasaran Pembiayaan BP Tapera Ikhsan Damali menjelaskan bahwa FLPP terbuka untuk siapa saja yang belum memiliki rumah, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap. Selama memenuhi kriteria kelayakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan belum memiliki rumah, mereka bisa mengakses program ini.
"Persyaratannya jelas, tidak memiliki rumah dan masuk dalam kategori MBR. Tidak terbatas pada ASN atau pekerja formal saja, yang penting layak secara finansial untuk mengakses KPR melalui bank yang bekerja sama," jelas dia.
Pimpinan Cabang Bank BJB Kabupaten Sukabumi Ahmad Djuansjah menyebut pihaknya secara aktif mendukung program Asta Cita, termasuk target pembangunan 3 juta rumah secara nasional. "BJB mendapat fasilitas untuk membangun 10 ribu rumah di Jawa Barat. Di Sukabumi sendiri, targetnya 100 ribu rumah, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, termasuk ASN, P3K, dan para buruh," ujar Ahmad.
Ia juga menekankan bahwa Bank BJB siap memfasilitasi masyarakat dari awal, mulai penyediaan informasi, pengajuan KPR, hingga pemilihan lokasi rumah yang sesuai dengan kebutuhan pemohon. "Lokasinya bebas, bisa disesuaikan dengan pusat aktivitas pemohon. Nantinya, developer yang akan membangun rumah sesuai dengan permintaan," lanjut dia.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret sinergi antara pemerintah pusat, lembaga keuangan, dan pengembang perumahan, dalam memastikan masyarakat kecil dapat memiliki rumah layak huni. "Hal ini diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya," kata Ahmad.
Sebelumnya, Plt Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni menyatakan program FLPP menjadi solusi nyata bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah. “Informasi ini sangat penting bagi para pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Pemerintah melalui BP Tapera telah membuka akses luas terhadap rumah bersubsidi yang berkualitas, layak huni, dan dengan harga yang terjangkau,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis.
Jujun menjelaskan FLPP memberikan berbagai kemudahan seperti suku bunga tetap, tenor panjang, dan persyaratan ringan. Program ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang menekankan penyediaan rumah layak sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. (ADV)