DKUKM Dukung Pengembangan Madu Trigona dan Ekraf Kelompok Tani Hutan Ciseupan Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Kamis 19 Jun 2025, 09:47 WIB
DKUKM Dukung Pengembangan Madu Trigona dan Ekraf Kelompok Tani Hutan Ciseupan Sukabumi

Produk madu trigona Kelompok Tani Hutan Ciseupan Bee Farm asal Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Upaya pemberdayaan masyarakat melalui sektor usaha mikro terus digalakkan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi. Salah satunya penguatan kelompok tani hutan di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, yang kini fokus mengembangkan madu trigona dan produk ekonomi kreatif lainnya.

Pada Senin (16/6/2025), dilangsungkan rapat pembahasan program pemberdayaan masyarakat Kelompok Tani Hutan Ciseupan Bee Farm. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah koordinasi bersama berbagai pihak, termasuk DKUKM Kabupaten Sukabumi, UPTD Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian, Pemerintah Desa Wangunreja, tokoh masyarakat, serta konsultan pendamping dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Jawa.

Herman Subandi, Kepala UPTD PLUT DKUKM Kabupaten Sukabumi menjelaskan kelompok tani tersebut merupakan salah satu penerima manfaat dari program CSR PT Semen Jawa.

“Diadakan oleh Kelompok Tani Hutan Ciseupan Bee Farm yang beralamat di Kampung Ciseupan, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung. Salah satu kelompok ini merupakan penerima manfaat CSR dari PT Semen Jawa, tapi nilainya belum,” jelas dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis (19/6/2025).

Kelompok ini aktif dalam budidaya madu trigona sebagai produk utama sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar dalam prosesnya. Selain itu, area seluas kurang lebih 9 hektare dimanfaatkan juga untuk kegiatan ekonomi kreatif atau ekraf.

Baca Juga: Perkuat UMKM Desa, DKUKM Sukabumi Gandeng BPR Fasilitasi Pembiayaan Mikro

“Salah satunya mungkin kelompok ini bergerak di madu trigona, jadi masyarakat di sana diberdayakan untuk budi daya madu trigona, dan kemarin juga dihadiri salah satunya dari DKUKM, UPTD Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Desa Wangunreja, dan konsultan pendamping, Distan, termasuk tokoh masyarakat,” kata Herman.

Ia menambahkan bahwa selain fokus pada madu trigona, kelompok ini turut mengembangkan produk kreatif dari anyaman bambu, seperti boboko, hihid, dan nampan. Bahkan, rencana pengembangan jangka menengah juga mencakup sektor perikanan memanfaatkan aliran sungai yang ada di lokasi.

“Selain budi daya madu trigona, mereka itu melakukan inovasi karena di situ lokasinya luas, karena kurang lebih 9 Ha, di situ dikembangkan ekonomi kreatif yaitu membuat anyaman dari bambu, seperti boboko, hihid, nampan, itu tambahannya. Nanti juga akan dikembangkan karena ada aliran sungai yang bagus di sana, akan dikembangkan perikanan,” ungkapnya.

Sebagai representasi DKUKM, Herman menyampaikan bahwa pihaknya terus mendampingi kelompok tersebut sejak awal berdiri pada dua tahun lalu. Pendampingan dilakukan dari hulu ke hilir, mulai pelatihan hingga fasilitasi legalitas usaha.

“Kalau berbicara DKUKM, mewakili kepala dinas saya menyampaikan bahwa kelompok tani hutan ini kurang lebih sudah dua tahun berdiri dan kami memang eksis mendampingi kelompok tersebut. Salah satunya mungkin berbicara dari hulu sampai hilir. Jadi sudah ada produk yang dihasilkan, salah satunya madu trigona. Dan kami sudah dua kali mengadakan pelatihan, merekrut sebagai anggota peserta pelatihan kaitan dengan manajemen keuangan dan pemasaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, DKUKM Kabupaten Sukabumi juga telah memfasilitasi kebutuhan legalitas dan penguatan identitas produk. “Sampai hari ini, DKUKM sudah memfasilitasi, baik membuat NIB, sertifikat halal, bahkan sekarang lagi diproses legalitas HAKI-nya,” tambah Herman.

Herman berharap, keberadaan kelompok ini tidak hanya mendorong tumbuhnya usaha baru, tetapi juga menciptakan destinasi edukatif bagi masyarakat luas.

“Harapan kami tumbuh usaha baru, salah satunya ada edukasi wisata misalkan, ada kunjungan, karena di situ juga akan menanam pohon bunga matahari. Rencananya di sana akan dibuatkan gazebo-gazebo untuk daya tarik. Semoga masyarakat di sana bisa tumbuh ekonominya,” kata dia.

Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan CSR, DKUKM Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk terus memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini