SUKABUMIUPDATE.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagin) Kabupaten Sukabumi merilis hasil pemantauan harga rata-rata kebutuhan pokok, Rabu (5/6/2025). Berdasarkan pemantauan di 12 pasar tradisional, sejumlah komoditas tercatat mengalami kenaikan harga. Namun secara umum, ketersediaan barang dinyatakan masih aman.
Kepala Bidang Pengawasan dan Perindustrian Disdagin Kabupaten Sukabumi, Usep Setyawan, menyatakan bahwa fluktuasi harga menjelang hari besar keagamaan merupakan hal yang wajar.
“Kenaikan harga menjelang Idul Adha memang terjadi secara musiman karena meningkatnya permintaan, terutama pada komoditas seperti daging dan cabai. Namun, kami pastikan stok tetap tersedia dan distribusi lancar,” ujar Usep kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/6/2025).
Baca Juga: Disdagin Kabupaten Sukabumi Monitor Pasar dan Pantau Stabilitas Harga
Kenaikan harga tercatat pada beberapa bahan pokok. Daging sapi paha belakang naik sebesar Rp4.444 menjadi Rp136.111 per kilogram. Minyakita mengalami kenaikan Rp9.125 menjadi Rp21.750 per liter, sedangkan minyak goreng curah naik Rp6.278 menjadi Rp19.500 per kilogram.
Komoditas sayuran juga menunjukkan lonjakan harga. Cabai merah besar naik Rp4.333 menjadi Rp58.583 per kilogram, cabai rawit merah naik Rp2.500 menjadi Rp48.583 per kilogram, bawang merah naik Rp834 menjadi Rp39.417 per kilogram, dan bawang putih honan naik Rp300 menjadi Rp39.000 per kilogram. Harga daging ayam broiler turut naik sebesar Rp750 menjadi Rp33.467 per kilogram.
Sementara itu, harga bahan pokok lainnya seperti beras medium dan premium, telur ayam ras, susu, serta ikan, terpantau stabil. Bahkan, harga gula pasir mengalami penurunan tipis sebesar Rp41 menjadi Rp18.042 per kilogram.
“Tim kami terus melakukan pemantauan harian di 12 pasar utama, antara lain Pasar Cibadak, Cisaat, Parungkuda, hingga Jampangkulon. Upaya ini untuk memastikan harga tetap terkendali dan tidak ada kelangkaan barang,” tambah Usep.
Disdagin Kabupaten Sukabumi juga mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak serta menghindari pembelian dalam jumlah besar yang tidak diperlukan, guna menjaga stabilitas pasokan di pasar.