Sesar Citarik Pemicu Lindu Swarm Sukabumi, Pengaruhi Aktivitas Gunung Salak?

Rabu 21 Agustus 2019, 06:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pos Pengamatan Gunungapi Salak Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, menyatakan gempa yang berturut-turut terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi bukan karena aktivitas Gunung Salak.

"Itu bukan aktivitas gunung salak, dan tidak masuk jejak rekam," ujar staf Pos Pengamatan Gunungapi Salak, Kawa Sungkawa kepada sukabumiupdate.com, Rabu (21/8/2019), di kantor pos pengamatan Kampung Babakan Sari, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Gempa Lagi di Sesar Citarik Sukabumi, Kali Ini Lebih Kuat Bermagnitudo 3,9

Kawa menegaskan, jika lindu atau gempa bumi tersebut merupakan aktivitas gunung maka secara otomatis terekam alat pemantau. Namun sejauh ini belum ada pergerakan apa pun di Gunung Salak dan Gunung Salak terpantau masih normal. "Gunung Salak sejauh ini masih normal, tidak ada pergerakan atau perubahan," ucapnya.

Gempa ini terjadi secara alami dan bukan dipicu oleh aktivitas manusia yang memanfaatkan panas gunung. "Terjadi dengan alami, bukan kerena penyuntikan panas bumi," tukasnya.

BACA JUGA: Rentetan Gempa Magnitudo Kecil di Sesar Citarik, Cisolok hingga Palabuhanratu Laporkan Getaran

Sebelumnya, tiga gempa terjadi pada Senin (19/8/2019). Yaitu gempa bermagnitudo 3,0 pada Senin pagi tepatnya pukul 08.13 WIB yang terletak pada koordinat 6.77 LS dan 106.53 BT. Pusat gempa berada di darat pada jarak 24 km Barat Laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 8 kilometer.

Masih di hari yang sama, gempa berkekuatan 2,5 magnitudo terjadi pada pukul 22.52 WIB. Gempa bermagnitudo 2,5 ini berada pada koordinat 6.78 LS - 106.51 BT, tepatnya berada di darat pada jarak 23 Km Barat Laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 4 Kilometer.

BACA JUGA: Gempa Swarm Getarkan Kabandungan Sukabumi, Warga Diminta Tenang dan Waspada

Lalu kurang lebih sejam kemudian gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,4 magnitudo tepatnya pada pukul 23.10 WIB. Gempa ini berada pada koordinat 6.85 LS-106.58 BT. Pusat gempa di darat pada jarak 30 Km Barat Laut Sukabumi dengan kedalaman 4 kilometer. 

Pada Rabu (21/8/2019) dini hari pukul 03.16 WIB, gempa bermagnitudo 3,9 terjadi pada titik koordinat gempa di 6.77 LS - 106.52 BT dengan pusat gempa berada di darat 24 km Barat Laut Kabupaten Sukabumi. Gempa yang terjadi pada Senin dan Rabu dini hari dipicu aktivitas sesar Citarik. 

BACA JUGA: Gempa Terasa Beberapa Kali di Kabandungan Sukabumi, Siswa SD Tak Masuk Sekolah

Masih di hari yang sama, pada Rabu siangnya gempa kembali terjadi. Gempa berkekuatan 3,4 magnitudo itu terjadi pada pukul 11.24 WIB terletak pada koordinat 6.9 LS - 106.59 BT, tepatnya berada di darat pada jarak 37 km Barat Laut Kota Sukabumi dengan kedalaman lima Kilometer. Gempa-gempa yang terjadi secara berturut-turut di Sukabumi dengan kedalaman dangkal bahkan sangat dangkal disebut gempa Swarm.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 15:23 WIB

6 Sikap yang Membuat Anda Sulit Dipercaya Orang Lain di Masyarakat

Beberapa sikap dalam hidup rupanya berpengaruh terhadap penilaian orang lain, salah satunya menjadi patokan apakah dipercaya apa tidak di mata orang
Sikap yang membuat orang sulit dipercaya | Foto : Pexels/Liza Summer
Sukabumi02 Mei 2024, 15:15 WIB

Bejat, Gadis 13 Tahun Digilir 8 Remaja di Kosan Usai Dicekok Miras di Sukabumi

Berawal dari status di media sosial, gadis dibawah umur berinisial R (13 tahun) warga Salabintana, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban pencabulan dan digilir delapan orang.
Ilustrasi, Gadis inisial R (13 tahun) asal Selabintana menjadi korban pencabulan 8 remaja di kosan di Cicantayan Kabupaten Sukabumi | Foto: : Freepik/raybon
Sukabumi02 Mei 2024, 15:15 WIB

Pernah Jadi Korban, Pengakuan Pembunuh dan Pelaku Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Polisi akan memeriksa secara medis kejiwaan S dan wilayah lubang anusnya.
(Foto Ilustrasi) Terduga pelaku pembunuhan dan sodomi di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, berinisial S (14 tahun), mengaku pernah menjadi korban. | Foto: Pixabay
Inspirasi02 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Barista, Minimal Lulusan SMA/SMK

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Barista, Minimal Lulusan SMA/SMK (Sumber : pexels.com/Wendy Wei)
Sukabumi02 Mei 2024, 14:50 WIB

Lewat E-Lapor, Empat Aduan Diterima Pemkot Sukabumi Selama April 2024

Keempat aduan ini paling banyak disampaikan untuk DPUTR Kota Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Pemkot Sukabumi melalui Diskominfo mencatat selama April 2024 empat aduan masuk ke E-Lapor. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 14:37 WIB

Hardiknas, Pemkot Sukabumi: Momentum Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Hardiknas yang diisi penampilan kesenian para pelajar merupakan bukti tingkat pendidikan di Kota Sukabumi sudah cukup baik.
Disdikbud Kota Sukabumi pada Kamis (2/5/2024) menggelar Upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Life02 Mei 2024, 14:35 WIB

7 Cara Mendidik Anak agar Hidup Hemat Sampai Dewasa, Yuk Terapkan!

Mendidik anak agar hidup hemat harus terus dilakukan oleh orang tua. Sebab hal ini membantunya bisa pandai dalam mengelola keuangan di masa depan
Cara mendidik anak hidup hemat | Foto : Pexels/Annushka Ahuja
Life02 Mei 2024, 14:30 WIB

Picu Serangan Kambuh, 5 Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat

Meskipun tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa gangguan tidur secara langsung menyebabkan asam urat, namun ada hubungan antara gangguan tidur dan kondisi yang mempengaruhi asam urat.
Ilustrasi. Picu Serangan Kambuh, Ketahui Sederet Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat. (Sumber : Pexels/CraigAdderley)
Sukabumi02 Mei 2024, 14:23 WIB

Puluhan Siswa SD di Ciracap Sukabumi Ikuti Seleksi O2SN Tingkat Kabupaten

Sebanyak 4 gugus, terdiri dari 30 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ikut bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kecamatan Ciracap,
Pertandingan bola voli dalam seleksi O2SN tingkat SD di Ciracap Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi02 Mei 2024, 14:21 WIB

Kronologi Sadisnya Siswa SMP di Kadudampit Sukabumi Sodomi dan Bunuh Bocah SD

Kasus ini mulai terungkap saat MA ditemukan meninggal misterius di kebun warga.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota