Kapan Kabupaten Sukabumi Terapkan New Normal? Bupati Beberkan Syaratnya!

Rabu 27 Mei 2020, 08:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, angka transmit index/reproduksi kasus baru (angka pemaparan) Covid-19 di Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Ia menyebut, hal itu disebabkan karena datangnya warga luar pada momen lebaran kemarin.

"Grafik kita naik, dari 0, sekian, sekarang 1,4. Nah kita usahakan untuk new normal itu turun, karena kalau di atas 1, kita gak bisa new normal," kata Marwan usai menghadiri halal bihalal virtual dan rapat evaluasi penanganan Covid-19, di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu (27/5/2020).

"New normal bisa asal manusianya paham, masyarakatnya bisa sadar, ketika di kita naik ini kan karena datangnya masyarakat luar, penduduk kita yang kerja di luar masuk ke sini dari daerah merah," tambahnya.

Marwan menjelaskan, dalam penerapan new normal tersebut, ada beberapa tahapan yang mesti dilalui, mulai dari fase penguatan hingga fase memberikan ruang kepada masyarakat tetapi dengan tetap mengikuti aturan yang ditetapkan. Tahapan-tahapan tersebut akan dimulai pada awal Juni mendatang.

"Kalau hari ini kan jelas diawasi kemudian ditindaklanjuti dalam kebijakan. Tetapi nanti mereka dilepas tapi aturannya dijalankan. Kan new normal ini mulai Juni tahap-tahapannya, nah ini yang dipegang, sampai dibebaskan walaupun dalam pemantauan. Jadi dibebaskan itu bukan berarti dibebaskan kayak dulu, tapi bebas pakai masker jalan, hand sanitizer masih dipakai, jaga jarak," jelas Marwan.

BACA JUGA: Ini Prosedur Supaya Bisa Masuk ke Sukabumi

Marwan mengungkapkan, upaya untuk menurunkan angka pemaparan Covid-19 tersebut saat ini terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

"Dinas Kesehatan bertanggungjawab hari ini menurunkan angka dari 1,4 persen ke di bawah 1 persen, atau bila perlu nanti bagaimana seluruh stakeholder melakukan kembali sosialisasi kepada masyarakat untuk mengajak masyarakat agar mengikuti aturan-aturan tadi, seperti sekarang belum dibuka pariwisata, jangan sampai juga didatangi karena pariwisata ini pasti juga didatangi dari luar kita, ini yang harus dipahami. Bukan berarti kita menghalangi kegiatan atau pemberdayaan ekonomi," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi04 Mei 2024, 15:00 WIB

Info Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur

Simak Informasi Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur
Ilustrasi. Melamar Kerja. Info Magang di Perusahaan Makanan,  Penempatan Cakung Jakarta Timur (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Life04 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!

Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan orang tua kepada anak rupanya bisa menyebabkan hancurnya mental seorang anak tanpa disadarinya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang tua yang menghancurkan mental anak. Sumber foto : Pexels/Kampus Production
Life04 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan

Saat hidup banyak tekanan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan diri sendiri.
Ilustrasi. Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup (Sumber : pixabay.com/@1388843)
Sukabumi04 Mei 2024, 13:58 WIB

Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa

Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinyatakan menang usai PTUN Bandung menolak gugatan Law Firm Marpaung terkait penghentian kerjasama bantuan hukum desa.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Dok. Sukabumi Update
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist