Puan Maharani: DPR akan Evaluasi Bantuan Sosial Pandemi Corona

Kamis 25 Juni 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan, DPR dan pemerintah akan bersinergi dalam pengawasan pemberian bantuan sosial tunai warga terdampak pandemi Covid-19. Hal itu dikatakan Puan, ketika menghadiri penyerah bantuan non-tunai di Desa Jayanti, Kecamatan Cikande, Kabupaten Tangerang, Selasa (23/6/2020). 

"Dalam rangka pengawasan dari DPR RI atas bantuan sosial non tunai yang diberikan pemerintah selama 3 bulan ini, bagaimana mekanismenya dan siapa saja yang menerima, apakah penerima itu betul betul merasakan manfaatnya? Di pergunakan untuk apa?" ujarnya.

Acara penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) dilaksanakan di kantor Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.  Hadir dalam acara ini Menko PMK, Muhajir Effendi dan Menteri Sosial, Juliari P. Batubara.

Bansos tunai untuk warga Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang hari ini diberikan kepada 1.178 orang. Bantuan sosial yang diberikan berupa bantuan langsung tunai (per KK) sebesar Rp600.000, yang khususnya berada di Desa Cikande, Kabupaten Tangerang, Banten.

Puan minta agar bantuan pemerintah diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk membantu mereka itu bisa tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya di masa pandemi seperti ini. 

"Ini adalah anggaran untuk mengatasi pemulihan dalam proses pandemi Covid-19 sampai Desember. Tiga bulan sudah berjalan, tiga bulan selanjutnya tentu nanti kita evaluasi juga terkait dengan program program bantuan pemerintah ini," tegasnya.

Salah satu yang disoroti Ketua DPR adalah mekanisme dan penentuan waktu pemberian bantuan.  Ia mencontohkan, harusnya ada penentuan tanggal pemberian bantuan di tiap-tiap wilayah.

"Ini menjadi salah satu evaluasi, yang nanti saya sampaikan kepada  pemerintah, supaya mengurangi penumpukan dan antrean, yang katanya bisa sampai 3 jam untuk pencairan bantuan tunainya," ujar Puan.

Ia menyoroti masih perlunya sosialisasi lebih gencar, sehingga  pembagian bansos diketahui warga. Hal itu disadari Puan, ketika ia berdialog kepada salah seorang penerima dari pemerintah di Desa Cikande.

"Terkait tanggal penting sekali, agar mereka itu datang bisa tepat tanggal. Tadi saya bertanya, tanggal berapa biasanya dapat (bansos) bu? Dia enggak ingat, artinya tanggalnya tidak diputuskan," kata Puan.

Menurut Puan, seharusnya bansos itu bisa ditentukan tanggalnya, sehingga masyarakat bisa tahu kapan harus datang ke tempat pembagian tepat pada waktunya. Penentuan tanggal juga dapat mengurangi penumpukan orang saat bansos itu dibagikan, sehingga potensi penularan virus Corona bisa diminimalisasi.

Masalah lain yang menjadi sorotan adalah persoalan perbaikan  data penerima bantuan. Puan berharap segera ada perbaikan dan sinkronisasi data.

Evaluasi itu, kata Puan, akan disampaikan kepada pemerintah sehingga dapat segera dievaluasi dalam program bansos-bansos berikutnya. Dia berharap adanya evaluasi itu akan ditindaklanjuti pemerintah sehingga pembagian bansos di bulan Juli-September 2020 bisa berjalan lebih baik.

Dialog dengan Warga Penerima Bantuan

Puan sempat dialog dengan warga penerima bantuan, misalnya Yani Saleh. Kepada ibu rumah  tangga warga Cikande itu, sempat bertanya. "Untuk beli pulsa atau beli bensin motor?" tanya Puan.

"Untuk makan sehari-hari, karena saya tidak kerja," jawab Yani yang mempunyai 7 anak.

Kepada Puan, ibu-ibu penerima bantuan juga mengeluhkan naiknya harga beberapa kebutuhan pokok seperti telur dan bumbu masak. "Ini jadi catatan saya," jawab Puan.

Usai melihat proses pencairan bantuan tunai oleh kantor pos yang melayani warga, Puan mendatangi rumah Muhamad Bisri, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pemberian bantuan. Lelaki paruh baya itu menempati rumah tua berdinding bambu.

"Kalau kondisinya seperti ini, sudah seharusnya menerima bantuan," kata Puan.

Setelah menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp 600 ribu kepada Bisri, Puan berdialog dengan Bisri dan istirnya. Ia berpesan bantuan tunai digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. "Jangan buat beli rokok ya," pesannya.

sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)