Jika Terbukti Bersalah, Setya Novanto Siap Kembalikan Uang E-KTP

Jumat 23 Maret 2018, 01:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Setya Novanto berkukuh tidak menerima uang dalam kasus korupsi e-KTP. Dalam persidangan, hakim Yunarto bertanya kepada terdakwa kasus korupsi e-KTP itu apakah dirinya punya keterlibatan dalam kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.

“Saya memang bertemu dengan pihak yang terlibat dengan proyek e-KTP. Tapi yang masalah aliran uang saya baru tahu di persidangan,” kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis, 22 Maret 2018.

Setya mengatakan bersedia mengganti apabila ia terbukti menerima uang e-KTP. Ia pun menyatakan mempercayakan semuanya kepada Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan apakah dirinya menerima uang tersebut.

Dalam kasus ini, Setya disebut menerima total fee sebesar US$ 7,3 juta dan sebuah jam tangan mewah Richard Mille. Namun Setya berdalih dirinya tidak pernah mendengar angka US$ 7,3 juta tersebut.

“Alhamdulillah sampai hari ini saya belum menerima uang tersebut. Angka 7 juta itu tidak pernah saya dengar sama sekali,” kata Setya.

Jaksa KPK Abdul Basir heran dengan kesaksian Setya bahwa dirinya sama sekali tidak terima uang korupsi e-KTP. Sebab, Setya punya peran penting dalam pengadaan proyek dan mengaku bertemu dengan pihak-pihak yang terlibat proyek e-KTP seperti pengusaha Andi Narogong dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman di Hotel Gran Melia. Selain itu, Setya mengaku bertemu dengan pengusaha Charles Sutanto Ekapradja membicarakan terkait chip e-KTP.

 “Jasa saudara banyak, dan saudara tidak dapat apa-apa? Saya kalau jadi saudara protes. Saudara yang paling banyak bertemu pihak-pihak yang berkepentingan,” kata Basir.

Setelah disindir Basir, Setya tetap mengelak bahwa dirinya menerima aliran uang e-KTP. Setya mengatakan dirinya memang suka menolong pihak-pihak yang membutuhkannya, termasuk konsorsium.

Setya Novanto mengatakan dirinya memang kerap dimanfaatkan karena kebaikannya itu. “Masalahnya, saya juga baru tahu, tahu-tahu ada uang sejumlah itu,” kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic