SUKABUMIUPDATE.com - Delapan pekerja tambang asal Pabuaran, Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya dikabarkan sempat terisolir selama 10 hari akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Aceh, kini telah dievakuasi dan berkumpul di tempat yang lebih aman tepatnya di Banda Aceh.
Kabar itu disampaikan oleh Andri Kurniawan, salah satu relawan Sukabumi Sehati yang sedang menjalankan misi kemanusiaan di tengah bencana Sumatera.
Menurutnya, proses evakuasi delapan warga Sukabumi itu tidak dilakukan secara langsung melainkan dengan cara memonitor menggunakan saluran komunikasi seadanya selama dua hari dua malam mengingat banyaknya jalur yang terputus.
“Kalau saya cuman mengarahkan mereka supaya bisa masuk ke Banda Aceh, tadinya kan mau kita jemput tapi tidak memungkinkan karena semua jalur itu terputus, jadinya kita remot kita arahkan dan ternyata perjalannya kan sampai dua hari dua malam,” ujar Andri kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Cikole Juara! Darurat TPA Cikundul dan Mengintip Peta Sampah di Sukabumi
Menurutnya, perjalanan delapan warga Sukabumi itu ditempuh selama dua hari dua malam menerjang hutan serta, timbunan longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah.
“Mereka menempuh jalur pegunungan menuju lumut, Kecamatan Linge, Aceh Tengah sejak hari minggu berbekal beras dan satu alat masak seadanya,” ungkapnya.
Keesokan harinya, rombongan kembali berjalan menuju daerah Pantan Nangka, Kecamatan Linge, Aceh Tengah untuk mereka bermalam, keesokan harinya rombongan kembali berjalan menuju daerah Patan Nangka, Kecamatan Linge, Aceh Tengah hingga akhirnya mencapai titik akses jalan yang dapat dilalui kendaraan.
“Tapi alhamdulillah kemarin sudah masuk Banda Aceh dan alhamdulillah saat ini mereka bergabung dengan temen-temen yang kemarin juga sudah kita evakuasi. Selanjutnya saya lagi nunggu arahan dari orang Lanud untuk rencana pemulangannya,” pungkasnya.




