Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Nataru, BMKG Ingatkan Jabar Potensi Tertinggi Hujan Lebat

Sukabumiupdate.com
Selasa 02 Des 2025, 11:27 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Nataru, BMKG Ingatkan Jabar Potensi Tertinggi Hujan Lebat

Ilustrasi cuaca ekstrem (Sumber: Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan pemerintah daerah terkait cuaca terkini hingga potensi risiko hidrometeorologi jelang puncak mobilitas masyarakat pada libur natal 2025 dan tahun baru 2026.

Dilihat dari laman resmi BMKG, Kepala BMKG, Teuku Faisal menyebut Jawa Barat diprediksi menjadi wilayah dengan frekuensi tertinggi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang disusul Jawa tengah dan Jawa Timur.

“Trennya terus naik. Jawa Barat memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Faisal dikutip dari laman resmi BMKG.

Pihaknya juga menegaskan bahwa jenis bencana yang mendominasi yaitu hujan ekstrem, angin kencang, serta fenomena lain seperti petir merusak, puting beliung, hujan es dan jarak pandang terbatas yang kerap mengganggu penerbangan maupun pelayaran.

Baca Juga: 80 Persen Hutan Rusak, KDM Akan Beri Upah Rp 50 Ribu Untuk Warga Jabar Yang Mau Tanam Pohon

Untuk periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari, BMKG memperkirakan Monsoon Asia mulai aktif, meningkatkan curah hujan di Indonesia, munculnya anomali atmosfer Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem, hadirnya seruak dingin Siberia yang turut memperkuat intensitas hujan, bibit siklon tropis berpotensi tumbuh di wilayah selatan Indonesia.

“Daerah yang perlu waspada pembentukan bibit siklon antara lain Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa – Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan dan Tengah,” ungkapnya.

BMKG mengingatkan bahwa meskipun Indonesia umumnya tidak berada pada jalur siklon, anomali cuaca dapat mengubah pola tersebut, seperti Siklon Senyar yang menyebabkan kerusakan luas dan hujan ekstrem lebih dari 380 mm/hari di Aceh beberapa waktu lalu.

Pada 28 Desember – 10 Januari, hampir seluruh wilayah Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB, hingga sebagian Sulawesi Selatan dan Papua Selatan berpotensi mengalami hujan tinggi hingga sangat tinggi (300-500 mm per bulan).

Baca Juga: Di Tengah Gejolak Global Harga BBM Non Subsidi Pertamina Naik, Indonesia Masih Unggul!

Lebih lanjut BMKG menegaskan bahwa siklon tropis dapat diprediksi hingga 8 hari sebelumnya. Peringatan dini telah dikirimkan berulang saat adanya Siklon Senyar.

Pemerintah daerah dapat secara aktif berkonsultasi dengan Balai Besar BMKG, segera menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda, serta memperkuat sistem respons dini menjelang libur Nataru.

Faisal menutup paparannya dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memaksimalkan peringatan dini menjadi tindakan dini.

“Rapat ini penting agar kita memiliki kesiapsiagaan dengan awas, siaga menuju keselamatan. Early warning menimbulkan early action menuju zero victim,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini