SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9). Sebanyak empat menteri dan satu wakil menteri baru dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat. Langkah ini sekaligus menandai penguatan formasi pemerintahan Prabowo di awal masa kepemimpinannya.
Perombakan kabinet ini bukan hanya sebatas pergantian teknis, tetapi juga menarik perhatian karena melibatkan pencopotan sejumlah nama yang sebelumnya dikenal dekat dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Sri Mulyani dan Budi Gunawan Dicopot, Prabowo Lantik Menteri Baru Kabinet Merah Putih
Lima Menteri Dicopot, Termasuk Sri Mulyani dan Budi Arie
Presiden Prabowo mencopot lima menteri dari jabatannya, yaitu:
-
Budi Gunawan – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
-
Sri Mulyani Indrawati – Menteri Keuangan
-
Dito Ariotedjo – Menteri Pemuda dan Olahraga
-
Abdul Kadir Karding – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
-
Budi Arie Setiadi – Menteri Koperasi
Nama Budi Arie Setiadi mencuri perhatian karena ia dikenal sebagai loyalis Jokowi. Budi adalah Ketua Umum Projo, relawan pendukung Jokowi sejak Pilpres 2014. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di periode kedua pemerintahan Jokowi.
Pengganti yang Dilantik Prabowo
Untuk menggantikan posisi menteri yang dicopot, Prabowo melantik:
-
Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Sri Mulyani
-
Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran, menggantikan Abdul Kadir Karding
-
Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, menggantikan Budi Arie Setiadi
Sementara itu, satu menteri lainnya dilantik untuk mengisi jabatan baru yang dibentuk akibat perubahan struktur kelembagaan, yaitu pengalihan status Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian.
Baca Juga: Prabowo: Parpol Sepakat Cabut Tunjangan DPR RI dan Moratorium Kunker ke Luar Negeri
Dua Jabatan Masih Kosong
Hingga saat ini, masih ada dua kursi menteri yang belum terisi, yakni:
-
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
-
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, menyampaikan bahwa Prabowo belum menunjuk pengganti definitif untuk Menko Polhukam. Untuk sementara, posisi itu akan dijabat oleh pejabat ad interim. Namun, nama pengisi jabatan tersebut belum diumumkan.
Adapun calon Menpora sudah ditunjuk, namun belum bisa dilantik karena yang bersangkutan masih berada di luar kota. Pelantikan akan dijadwalkan dalam waktu dekat.
Penegasan Istana: Tidak Ada Unsur "Orang Siapa"
Terkait dugaan bahwa reshuffle ini menyasar tokoh-tokoh dekat Jokowi, Prasetyo menegaskan bahwa perombakan kabinet tidak berdasarkan kedekatan politik. "Enggak ada orang siapa-orang siapa. Yang ada adalah putra-putra terbaik bangsa Indonesia," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9).
Pernyataan ini menyiratkan bahwa reshuffle dilakukan atas dasar kebutuhan pemerintahan dan kompetensi, bukan pertimbangan loyalitas politik.
Reshuffle ini menjadi sinyal bahwa Prabowo mulai melakukan konsolidasi internal dalam pemerintahannya. Dengan mengganti menteri-menteri strategis, termasuk tokoh warisan era Jokowi, Prabowo tampaknya ingin membentuk tim yang benar-benar sejalan dengan visinya untuk lima tahun ke depan.
Meski begitu, narasi netral yang disampaikan oleh Istana menunjukkan upaya untuk menenangkan dinamika politik pasca transisi kekuasaan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Reshuffle 5 Kementerian: Politik Keamanan dan Keuangan Disorot
Reshuffle kali ini bukan sekadar pergantian nama, tapi mencerminkan arah baru pemerintahan Prabowo. Meskipun Istana menepis adanya muatan politik, keputusan mengganti tokoh-tokoh seperti Sri Mulyani dan Budi Arie jelas membawa implikasi yang tak bisa diabaikan. Yang pasti, publik kini menanti siapa yang akan mengisi kursi Menko Polhukam dan Menpora dalam pelantikan berikutnya.
Sumber : Tempo.co










