PMK Makin Ganas, Drh Slamet Desak Jokowi Bantu Peternak Pakai Anggaran Cadangan

Jumat 10 Juni 2022, 13:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet mendesak penggunaan anggaran cadangan Kementerian Pertanian mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Klaim Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) mengenai terkendalinya penanganan PMK di sejumlah wilayah tidak terbukti. Faktanya, Slamet menyebut saat ini semakin banyak laporan kasus baru PMK di sejumlah wilayah wilayah. 

Sejauh ini PMK telah masuk ke 17 provinsi meskipun dengan kondisi yang berbeda-beda dan diprediksi akan terus bertambah jika belum ada upaya serius dalam membatasi penyebaran wabah tersebut. 

Sejumlah pihak menuding Kementerian Pertanian tidak serius mencegah penyebaran wabah PMK. Hal itu didasari terus bertambahnya laporan mengenai wabah PMK yang menyerang hewan ternak milik masyarakat dibeberapa wilayah khususnya di Pulau Jawa. 

Slamet mendesak pemerintah mengambil langkah-langkah strategis khususnya dalam mempersiapkan anggaran pencegahan penyebaran wabah PMK.

Baca Juga :

"Untuk menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi wabah PMK, sekaligus hadir di tengah para peternak yang terdampak musibah, kami mendesak presiden Jokowi memerintahkan kepada menteri keuangan untuk membuka anggaran 'automatic adjustment' di Kementan, agar digunakan untuk menyelesaikan wabah ini," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Menurut Slamet, hal ini menjadi ukuran sangat sederhana apakah pemerintah serius atau tidak dalam menyelesaikan wabah PMK. "Anggaran yang dibutuhkan 4 triliun untuk rakyat dan menjaga stabilitas peternakan Indonesia, anggaran tersebut kecil," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam APBN tahun 2022 terdapat anggaran cadangan dari Kementerian Pertanian sebesar 4 triliun rupiah yang dialokasikan pada awal pembahasan melalui automatic adjustment pada RAPBN 2022. Namun anggaran ini memiliki syarat dan ketentuan berlaku di mana penggunaannya harus sesuai dengan nomenklatur yang sudah diatur sebelumnya.

Kemudian, kata alumni kedokteran hewan Universitas Udayana Bali ini, persiapan anggaran menjadi sangat krusial sebab penanganan PMK yang paling efektif berdasarkan ilmu pengetahuan adalah dimusnahkan (eradikasi), lalu hewan yang belum terjangkit virus PMK harus diberi vaksin. 

"Skema-skema seperti ini seharusnya sudah mulai diperhitungkan oleh Kementan jika harus memusnahkan hewan ternak yang terjangkit maka pemerintah harus memberikan ganti rugi kepada para peternak sebagai bentuk tanggungjawab negara, lalu jika harus membeli vaksin maka Kementan harus segera melakukan pengadaan vaksin sebelum penyebaran PMK ini semakin parah," tukasnya.

SUMBER: SIARAN PERS

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Life30 April 2024, 23:20 WIB

Segera Tangani, Ini 4 Alasan dan Cara Mengatasi Anak yang Berbohong

Anak-anak sering kali mulai berbohong untuk menutupi tindakan yang mereka tahu salah.
Ilustrasi mengatasi anak berbohong. / Sumber : pexels.com/@wutthichai charoenburi
Internasional30 April 2024, 23:16 WIB

Pevoli Wanita Asal Kota Sukabumi Aulia Suci Ikut Seleksi Liga Voli Korea 2024

Pemain Voli asal kelahiran Subangjaya, Kota Sukabumi, Aulia Suci Nurfadila mengikuti try out atau tes untuk bisa masuk kuota pemain Asia di Liga Voli Korea 2024.
Aulia Suci Nurfadila, Pemain Voli kelahiran Subangjaya Kota Sukabumi | Foto : Instagram @auliasuciii21
Life30 April 2024, 23:05 WIB

Patut Dicoba, Berikut 8 Cara Mendorong Anak Agar Senang Berbagi

Berbagi adalah suatu hal yang sangat mulia. Dan Anda bisa mengajarkannya kepada anak Anda agar mereka bermurah hati.
Ilustrasi mendorong anak senang berbagi / Sumber : pexels.com/@cottonbro studio
Life30 April 2024, 22:55 WIB

Sensitif Terhadap Lingkungannya, Simak 8 Alasan Mengapa Bayi Sulit Tidur Di Malam Hari

Ingin menyempurnakan kebiasaan tidur bayi Anda? Kami punya solusi untuk menghentikan bayi Anda yang kesulitan tidur.
Ilustrasi bayi sulit tidur | Foto : pexels.com/@Tatiana Syrikova
Opini30 April 2024, 22:44 WIB

May Day dan Permasalahan Strategy Marketing

May Day, atau yang dikenal juga sebagai Hari Buruh Internasional, adalah momen penting yang diperingati di seluruh dunia untuk menghormati dan merayakan perjuangan buruh serta menegaskan pentingnya hak-hak pekerja·
Hari Buruh Internasional 1 mei 2024 dan Permasalahan Strategy Marketing | Foto : Pixabay
Life30 April 2024, 22:33 WIB

Tetapkan Aturan, Terapkan 5 Teknik Pengendalian Impuls yang Berhasil untuk Anak-anak

Adalah normal bagi anak kecil untuk bersikap impulsif secara fisik. Memukul, melompat dari furnitur, atau berlarian di toko kelontong adalah masalah pengendalian impuls yang umum.
Ilustrasi pengendalian impuls pada anak | Foto : pexels.com/@Eren Li
Life30 April 2024, 22:27 WIB

Ajarkan Strategi Mengatasinya, Ini 5 Cara Mengajari Anak Tentang Perasaannya

Ketika anak melakukan kesalahan dengan melampiaskan sesuatu karena marah mereka frustasi, anggaplah ini sebagai kesempatan untuk mengajari mereka cara berbuat lebih baik di lain waktu.
Ilustrasi mengajari anak tentang perasaanya | Foto : Pexels.com/@Tran Lang
Life30 April 2024, 22:20 WIB

Ajarkan Perilaku Yang Pantas, Berikut 6 Cara Merespon Pukulan Anak

Ketika anak memukul anda, maka anda akan merasa malu jika hal itu dilakukan didepan orang banyak. Naun lakukan hal berikut untuk merespon pukulan anak
Ilustrasi merespon pukulan anak | Foto pexels.com/@Ketut Subiyanto
Sukabumi30 April 2024, 22:07 WIB

Tempati Rumah Tidak Layak, Janda di Cibadak Sukabumi Butuh Bantuan

Seorang janda, Nyai (54 tahun) dengan satu anak, warga Kampung Gunung Karang RT 2/9, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, tinggal di rumah dengan kondisi tidak layak
Nyai (54 tahun) seorang janda membutuhkan bantuan untuk perbaikan rumah yang tidak layak huni | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi30 April 2024, 21:33 WIB

Akui Sempat Kolaps, PT BDJ Sukabumi Akhirnya Tunaikan Tunggakan Upah Pekerja

Direktur Utama PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) Sukabumi Jane Maureen mengakui jika perusahaanya sempat kolaps hingga menunggak pembayaran upah pada sejumlah karyawannya.
Suasana pembayaran upah pekerja di PT BDJ Sukabumi di Jalan Raya Panggeleseran - Babakan, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (30/4/2024) | Foto : Asep Awaludin