Kaleidoskop 2025: Gelombang Solidaritas Global yang Tak Henti, dari Keffiyeh B-Real hingga Diplomasi Asia-Pasifik

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Nov 2025, 07:34 WIB
Kaleidoskop 2025: Gelombang Solidaritas Global yang Tak Henti, dari Keffiyeh B-Real hingga Diplomasi Asia-Pasifik

Gerakan solidaritas Palestina pada akhir tahun 2025 menemukan resonansi yang mendalam di ranah budaya pop, menegaskan bahwa perjuangan ini adalah seruan kemanusiaan universal. (Ilustrasi:Gemini)

SUKABUMIUPDATE.com - Akhir tahun 2025 menjadi saksi bisu bagi intensitas pergerakan solidaritas global terhadap Palestina. Lebih dari sekadar aksi massa, dukungan ini telah meresap ke dalam ranah budaya, politik, dan bahkan olahraga. Dalam kaleidoskop gerakan kemanusiaan, terdapat benang merah yang menghubungkan simbol perlawanan kuno dengan platform modern, menegaskan bahwa perjuangan Palestina telah menjadi panggilan kemanusiaan universal.

Pemandangan musisi legendaris hip-hop, B-Real dari Cypress Hill, yang berulang kali mengenakan Keffiyeh Palestina di atas panggung, bukanlah sekadar fashion atau kebetulan. Ini adalah pernyataan politik yang kuat.

Keffiyeh, yang secara historis merupakan simbol perlawanan dan identitas petani Palestina, di tangan B-Real berubah menjadi bendera solidaritas di panggung global. Gerakan ini selaras dengan sejarah Hip-Hop itu sendiri, sebuah genre yang lahir dari penindasan dan selalu berpihak pada perjuangan keadilan sosial di seluruh dunia. Aksi B-Real dan banyak artis lain menjadi bagian dari Boikot Budaya (Cultural Boycott), di mana para seniman menolak menormalisasi pendudukan dan menggunakan platform mereka untuk meningkatkan kesadaran publik.

Di tahun 2025, simbol semacam ini kian vital. Ia membuktikan bahwa perjuangan Palestina telah melampaui batas agama dan geografi, merasuk ke dalam jiwa pemuda, aktivis, dan tokoh budaya pop di Barat dan Timur.

Baca Juga: Makam KH Ahmad Sanusi Diusulkan Jadi Wisata Sejarah dan Religi Sukabumi

Love seeing B-Real from Cypress Hill Rocking the Palestinian Keffiyeh"Love seeing B-Real from Cypress Hill Rocking the Palestinian Keffiyeh" (Instagram: @celebrities4palestine)

Diplomasi Kemanusiaan: Bergerak Bersama Membangun Gaza

Menjelang akhir tahun 2025, khususnya pada Bulan Solidaritas Palestina 2025 di Indonesia (November), gerakan dukungan semakin terstruktur dan multi-dimensi. Ini dirangkum melalui tiga pilar utama:

  1. Diplomasi Parlemen: Konsolidasi Politik Asia-Pasifik

Gerakan ini diperkuat melalui Asia–Pacific Conference for Palestine (APCP) yang diselenggarakan pada bulan November oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, dan institusi lainnya.

  • Konferensi ini membuahkan Deklarasi Asia Pasifik 2025 yang menetapkan Jakarta sebagai markas Global Coalition on Al-Quds and Palestine.
  • Tujuannya adalah memperkuat dukungan politik, hukum, dan diplomasi antar-parlemen untuk secara tegas menuntut kemerdekaan Palestina.
  1. Aksi Grassroots dan Kesadaran Publik

Dukungan dari masyarakat sipil terus bergema melalui inisiatif seperti Solidarity Run for Palestine (November), Aksi Solidaritas Peduli Palestina di Tarakan (Oktober), dan Global March to Gaza (Juni).

  • Aksi-aksi grassroots ini bertujuan menggalang dana, menumbuhkan kesadaran di masyarakat sipil secara luas.
  • Hal ini juga mendorong people-to-people diplomacy yang melintasi batas negara.

Baca Juga: M. Faizi - Sang Kiai Nyentrik dan Sederhana yang Menulis Puisi di Jok Bus Tua

Roger Waters, pentolan legendaris Pink Floyd, membagikan pesan solidaritas untuk rakyat Palestina di Instagram pada 15 September 2025.Roger Waters, pentolan legendaris Pink Floyd, membagikan pesan solidaritas untuk rakyat Palestina di Instagram pada 15 September 2025.

  1. Filantropi Jangka Panjang: Fokus Rekonstruksi

Fokus bantuan kini bergeser dari respons darurat ke kerangka kerja yang lebih berkelanjutan melalui inisiatif seperti usulan Gaza Development Fund (GDF).

  • Ide ini, yang digagas oleh inisiatif Dompet Dhuafa dan diusulkan dalam Deklarasi Asia Pasifik, bertujuan membangun mekanisme filantropi jangka panjang untuk rekonstruksi Gaza.
  • Ini merupakan langkah strategis untuk pembangunan berkelanjutan setelah konflik mereda.

Dari simbol Keffiyeh yang dikenakan seorang rapper yang menyerukan keadilan, hingga lari massal di Senayan, hingga forum-forum diplomatik yang menyusun rencana pembangunan Gaza, solidaritas Palestina di penghujung tahun 2025 menunjukkan sifatnya yang tak terpisahkan.

Solidaritas ini adalah barometer moral dunia, sebuah penolakan kolektif terhadap normalisasi pendudukan. Ia adalah janji global bahwa, meskipun media dan politik dunia bisa bergeser, seruan untuk "Free, Free Palestine" akan terus bergema dari panggung konser, jalanan, hingga ruang-ruang diplomasi tinggi.

Berikut musisi dan artis internasional yang dikenal secara terbuka menunjukkan solidaritas atau memberikan dukungan terhadap Palestina melalui pernyataan publik, lagu, atau dukungan terhadap gerakan seperti Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS). Daftar ini hanyalah sebagian kecil dan dapat berubah seiring waktu, tetapi mereka adalah figur yang sering disebut dalam konteks solidaritas Palestina.

Baca Juga: Tak Terima Jadi Korban, 7 Pemain Naturalisasi Gugat Balik Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)

Dua Lipa Buka Suara Soal Memecat Manajernya karena Pro-IsraelDua Lipa Buka Suara Soal Memecat Manajernya karena Pro-Israel

Daftar Musisi yang Menyuarakan Solidaritas Palestina

1. Komunitas Hip-Hop (Sering Terdepan dalam Isu Sosial)

  • Cypress Hill (termasuk B-Real): Telah secara kolektif mendukung pernyataan hak penentuan nasib sendiri Palestina dan terlibat dalam Boikot Budaya.
  • Run the Jewels (El-P & Killer Mike): Dikenal karena sikap politik yang kuat dan telah mendukung hak-hak Palestina secara terbuka.
  • Mackelmore: Secara terbuka menyuarakan dukungannya dan tampil dalam demonstrasi pro-Palestina.
  • Noname: Rapper yang sering menggunakan lirik dan platformnya untuk mengangkat isu-isu keadilan global, termasuk Palestina.
  • Black Thought (The Roots): Termasuk di antara ratusan musisi yang menandatangani surat solidaritas.
  • Lowkey: Rapper Inggris keturunan Irak yang liriknya secara eksplisit dan konsisten membahas isu Palestina.
  •  

2. Penyanyi dan Penulis Lagu Pop/Rock

  • Roger Waters (Pink Floyd): Salah satu pendukung BDS yang paling vokal di kalangan musisi legendaris. Ia secara konsisten mengkritik kebijakan Israel.
  • Lorde: Penyanyi asal Selandia Baru yang membatalkan konser di Tel Aviv setelah mendapat tekanan dari aktivis BDS.
  • Dua Lipa: Telah berulang kali memposting dukungan untuk Palestina dan mengkritik serangan terhadap Gaza.
  • Phoebe Bridgers: Sering menggunakan platform media sosialnya untuk menyuarakan dukungan.
  • Cigarettes After Sex: Anggotanya termasuk di antara para seniman yang menyatakan solidaritas.

Baca Juga: Jomlo Bahagia 11.11 Dapat Banyak Paket! Ngakak, Nangis Sedikit, dan Check Out Tanpa Beban!

3. Artis Timur Tengah dan Internasional Lainnya

  • Bella Hadid dan Gigi Hadid: Meskipun model, mereka sangat vokal di media sosial tentang warisan Palestina mereka dan mendukung penuh hak-hak Palestina.
  • Yusuf Islam (Cat Stevens): Musisi legendaris yang telah lama dikenal mendukung berbagai inisiatif kemanusiaan di Palestina.
  • Halsey: Sering menggunakan platformnya untuk berbicara tentang konflik dan menyerukan perhatian internasional.
  • Massive Attack: Grup asal Inggris yang secara historis vokal dalam isu-isu politik global, termasuk dukungan terhadap Palestina.

Dukungan musisi dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, mulai dari donasi, penolakan tampil di Israel (Boikot Budaya), hingga pernyataan media sosial. Daftar ini memuat nama-nama yang telah menonjol dalam menunjukkan solidaritas.

Indonesia memimpin konsolidasi regional melalui Asia–Pacific Conference for Palestine (APCP) pada bulan November, yang menghasilkan Deklarasi Asia Pasifik 2025 yang bersejarah dan menetapkan Jakarta sebagai markas Global Coalition on Al-Quds and PalestineIndonesia memimpin konsolidasi regional melalui Asia–Pacific Conference for Palestine (APCP) pada bulan November, yang menghasilkan Deklarasi Asia Pasifik 2025 yang bersejarah dan menetapkan Jakarta sebagai markas Global Coalition on Al-Quds and Palestine (foto: CanvaAI)

Dari Keffiyeh Hip-Hop Hingga Diplomasi Asia-Pasifik

Gerakan solidaritas Palestina pada akhir tahun 2025 menemukan resonansi yang mendalam di ranah budaya pop, menegaskan bahwa perjuangan ini adalah seruan kemanusiaan universal. Titik fokus utamanya adalah peran musik, terutama hip-hop. Rapper legendaris B-Real dari Cypress Hill menjadi ikon visual pergerakan ini dengan konsisten mengenakan Keffiyeh Palestina di atas panggung.

Aksi ini lebih dari sekadar fashion pernyataan politik yang kuat, menempatkan hip-hop, genre yang lahir dari penindasan, di sisi perjuangan keadilan sosial. B-Real dan lebih dari 600 musisi global lainnya (termasuk anggota Cypress Hill, Black Thought, dan Run the Jewels) telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan boikot budaya (cultural boycott) Israel, menolak menormalisasi pendudukan dan menggunakan platform mereka untuk amplifikasi kesadaran publik yang tak terhindarkan.

Seiring dengan gelombang dukungan kultural, gerakan solidaritas di ranah politik dan filantropi juga mencapai puncaknya menjelang akhir tahun 2025. Indonesia memimpin konsolidasi regional melalui Asia–Pacific Conference for Palestine (APCP) pada bulan November, yang menghasilkan Deklarasi Asia Pasifik 2025 yang bersejarah dan menetapkan Jakarta sebagai markas Global Coalition on Al-Quds and Palestine.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Pelajar SMP Kecelakaan di Jalan Raya Tegalbuleud Sukabumi

Konsolidasi diplomasi antar-parlemen ini bertujuan memperkuat tuntutan politik dan hukum bagi kemerdekaan Palestina. Sementara itu, di tingkat grassroots, aksi-aksi seperti Solidarity Run for Palestine terus menggalang dukungan moral dan dana, membuktikan bahwa komitmen Indonesia melampaui batas-batas formal politik.

Keseluruhan kaleidoskop pergerakan di penghujung tahun 2025 ini menunjukkan transisi yang matang dari sekadar dukungan emosional menjadi tindakan terstruktur. Inisiatif kunci seperti usulan pembentukan Gaza Development Fund (GDF) yang berfokus pada filantropi jangka panjang dan rekonstruksi berkelanjutan menegaskan komitmen global untuk membantu pembangunan kembali Gaza pasca-konflik.

Dari rapper yang menggunakan simbol Keffiyeh, hingga pemimpin negara yang menyusun strategi pendanaan, solidaritas global ini adalah barometer moral yang tak terputus. Ini adalah janji bahwa seruan untuk "Free, Free Palestine" akan terus menggema dari panggung seni hingga ruang-ruang diplomasi.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini