SUKABUMIUPDATE.com - Apakah kamu sering merasa bahwa kamu yang selalu salah bahwa perasaan kamu tidak valid, bahwa kamu terlalu sensitif atau berlebihan? Jika ya, mungkin ini bukan hanya soal kepercayaan diri rendah, tetapi bisa jadi kamu sedang mengalami Gaslighting yaitu manipulasi psikologis yang membuat korban meragukan realitas, ingatan, atau perasaan dirinya sendiri.
Gaslighting adalah bentuk penyalahgunaan emosional di mana satu pihak secara perlahan dan sistematis menanamkan keraguan pada korban mengenai persepsi atau pengalaman mereka sendiri. Pelaku gaslighting menggunakan taktik seperti menyangkal apa yang sudah dikatakan atau dilakukan, mengecilkan perasaan korban, memproyeksikan kesalahan kepada korban, atau secara konsisten mengubah narasi sehingga korban merasa tidak cukup baik atau selalu salah.
Tanda-tanda Gaslighting yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda khas gaslighting yang sering disebut antara lain:
- Pelaku sering menyuruh korban merasa bahwa ia terlalu sensitif atau berlebihan.
 - Pelaku menyangkal fakta atau kejadian yang diketahui oleh korban (“Kamu salah ingat”, “Itu bukan seperti itu”).
 - Korban mulai sering meragukan ingatannya sendiri, perasaannya, atau realitasnya dan mulai berkata seperti “Mungkin memang aku yang salah”.
 - Hubungan dengan pelaku sering didominasi oleh ketidakseimbangan kekuasaan: pelaku menjaga kontrol, korban mulai kehilangan kepercayaan diri.
 - Dampak jangka panjang berupa kecemasan, depresi, isolasi sosial, dan penurunan rasa berharga pada diri sendiri.
 
Baca Juga: Dari Sandwich Generation hingga Imposter Syndrome:10 Tekanan Hidup di Era Modern
Dampak Gaslighting pada Kesehatan Mental
Gaslighting bukan hanya soal konflik hubungan ia dapat meninggalkan bekas pada kesehatan mental korbannya. Korban gaslighting dapat mengalami:
- Peningkatan kecemasan dan depresi akibat keraguan diri yang terus-menerus.
 - Gangguan konsentrasi, fokus yang buruk, dan kondisi terus merasa salah.
 - Trauma emosional jangka panjang yang mempengaruhi kepercayaan diri dan identitas pribadi.
 
Langkah Perlindungan dan Pemulihan
Jika kamu merasa mulai meragukan realitas diri sendiri atau selalu merasa bersalah padahal tak melakukan kesalahan besar, penting untuk mengambil langkah:
- Akui bahwa perasaan kamu valid. Gaslighting berusaha meniadakannya.
 - Catat kejadian atau percakapan yang membuat kamu merasa tidak nyaman membantu menjaga bukti dan perspektif.
 - Cari dukungan dari orang tepercaya atau profesional, misalnya psikolog atau konselor.
 - Tetapkan batasan dalam hubungan kamu jika perilaku manipulatif terus berlangsung, pertimbangkan jarak atau berakhirnya hubungan.
 - Bangun kembali kepercayaan pada persepsi diri latihan seperti jurnal harian, mindfulness, atau terapi dapat sangat membantu.
 
Merasa selalu salah atau sering berpikir mungkin memang aku yang salah bisa jadi bukan hanya akibat rendahnya kepercayaan diri bisa menjadi tanda gaslighting yang halus tapi berbahaya. Dengan mengenali tanda-tanda dan memahami bahwa dampaknya nyata pada kesehatan mental, kamu bisa mulai mengambil langkah untuk melindungi diri dan pulih. Jangan ragu untuk mencari bantuan karena kamu berhak merasa aman, dihargai, dan percaya pada realitas serta perasaan kamu sendiri.
Baca Juga: Kaya Antioksidan dan Rendah Gula: Ini 10 Manfaat Manggis untuk Kesehatan
Sumber: Psychology Today





