Pola Asuh Otoriter Berdampak Negatif Pada Anak, Berikut Ciri-cirinya

Jumat 15 Maret 2024, 15:11 WIB
Ilustrasi seorang Ibu yang menerapkan pola asuh otoriter kepada anak perempuannya | Foto : Freepik / @peoplecreations

Ilustrasi seorang Ibu yang menerapkan pola asuh otoriter kepada anak perempuannya | Foto : Freepik / @peoplecreations

SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh otoriter merupakan pola asuh ketat yang menaruh ekspektasi tinggi pada anak. Orang tua yang otoriter menetapkan aturan yang kaku tanpa penjelasan, dan mengharapkan anak-anak mereka mematuhinya tanpa bertanya atau menghadapi hukuman berat.

Anak-anak mengikuti aturan-aturan ini karena mereka tahu ada konsekuensi yang harus ditanggung jika mereka tidak melakukannya.

Orang tua otoriter tidak mengasuh ataupun fleksibel, akan tetapi mereka hanya menganggap kepatuhan sebagai tanda cinta. Komunikasi biasanya bersifat satu arah dan anak-anak tidak dianjurkan untuk mengekspresikan diri, dan membalas bukanlah suatu pilihan.

Meskipun batasannya bagus, penelitian menunjukkan bahwa pola asuh otoriter dapat berdampak negatif pada anak, termasuk :

Baca Juga: Rp 197,6 Triliun, BI Siapkan Penukaran Uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri

● Masalah emosional dan perilaku.

● Keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang buruk.

● Depresi dan kecemasan.

● Agresi.

● Rasa kegagalan yang kuat.

● Rendah diri.

● Menjadi lebih berpikiran terbuka tentang bunuh diri dibandingkan anak-anak lain.

Orang tua otoriter sangat kaku dan menggunakan peraturan yang keras untuk mengendalikan anak-anak mereka. Banyak orang tua yang bersikap jauh dan menuntut, sehingga membuat anak-anak mereka bergelut dengan masalah kesehatan mental dan harga dirinya masing-masing.

Pola asuh otoriter dikaitkan dengan dampak negatif, meskipun para peneliti mengatakan hal itu tidak dianggap sebagai pelecehan.
Sebaliknya, orang tua yang berwibawa menggunakan aturan dan batasan yang masuk akal terhadap anak mereka untuk menetapkan ekspektasi yang tinggi.

Orang tua yang berwibawa akan mendengarkan serta mendukung ide-ide anak mereka dan membimbing mereka untuk mandiri. Mereka menggunakan disiplin yang konsisten untuk mengajari anak-anak bagaimana cara berperilaku baik, dan kasih sayang serta kehangatan untuk membantu mereka merasa aman.

Baca Juga: Takjil Puasa Super Nikmat Tapi Hemat, Resep Siomay Ayam Ekonomis Ala Devina Hermawan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang berwibawa biasanya percaya diri dan bertanggung jawab, serta sehat secara emosional. Mereka memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan anak-anak dari orang tua yang otoriter dan juga cenderung berprestasi baik secara akademis.

Ciri-ciri Orang Tua Otoriter

Orang tua otoriter cenderung:

● Kurangnya kehangatan dalam keluarga.

● Dominan menggunakan kritik daripada penguatan positif yang membangun.

● Memiliki masalah kepercayaan.

● Tidak mau bernegosiasi.

● Menetapkan aturan sepihak tanpa penjelasan.

● Membuat pilihan untuk anak-anak mereka.

● Kurangnya kesabaran terhadap perilaku buru.

Dampak Pola Asuh Otoriter

Cara Anda menjadi orang tua dan berhubungan dengan anak-anak akan membentuk moral, nilai, serta perilaku mereka seiring mereka tumbuh dewasa. Jika Anda adalah orang tua yang otoriter, beberapa pola asuh yang diterapkan dapat berdampak negatif pada anak-anak.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel17 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Edamame, Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat

Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat. Edamame sering disajikan dengan sedikit garam di atasnya, tetapi Anda juga dapat menambahkan bumbu atau rempah sesuai selera, seperti garam, merica, atau rempah-rempah lainnya.
Ilustrasi. Edamame atau kacang kedelai muda adalah sumber protein nabati yang baik dan rendah purin. Anda dapat menikmatinya dengan sedikit garam sebagai menu sehat untuk penderita asam urat. (Sumber : Instagram/@catchatstregis)
Sukabumi17 Mei 2024, 05:49 WIB

Gadis di Curugkembar Sukabumi Dua Tahun Hilang usai Pamit Kerja ke Bogor

Berikut ciri-ciri Nurlela gadis asal Curugkembar Sukabumi yang dua tahun hilang usai pamit kerja ke Bogor.
Foto Nurlela (21 tahun) gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang dua tahun yang lalu. (Sumber : Istimewa)
Science17 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 Mei 2024, Sukabumi Pagi Hari Cerah Berawan

Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024.
Ilustrasi. Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024. | Foto: SU/Dede
Jawa Barat17 Mei 2024, 00:31 WIB

Gelar Workshop, Dewan Pers Bekali Jurnalis Peliputan Pilkada 2024 di Jawa Barat

Puluhan jurnalis dari berbagai media di Jawa Barat mengikuti pelatihan peliputan Pilkada 2024 di salah satu hotel di Bandung, Kamis, (17/5/2024).
Dewan Pers menggelar workshop peliputan Pilkada 2024 untuk media se Jawa Barat | Foto : Syams
Sukabumi16 Mei 2024, 23:37 WIB

Berwajah Lugu, Bupati Sukabumi Heran Rahmat Bisa Tega Bunuh Ibu Kandung Secara Sadis

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah meminta adanya pendampingan psikologis Rahmat pembunuh ibu kandung.
Rahmat alias R alias Herang (25 tahun) tersangka kasus pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber : istimewa/warganet)
Sukabumi16 Mei 2024, 22:23 WIB

Kebakaran Pabrik Palet Kayu di Parungkuda Sukabumi, Api Muncul dari Ruang Oven

Pabrik Palet Kayu di Parungkuda Sukabumi terbakar. Penyebab kebakaran diduga berasal dari ruang oven.
Petugas Damkar saat berupaya memadamkan api yang membakar ruang oven di Pabrik Palet Kayu yang berada di Parungkuda Sukabumi, Kamis (16/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih16 Mei 2024, 21:41 WIB

Komitmen Bangun Kota Sukabumi, Ayep Zaki Serahkan Formulir Pilwalkot ke Gerindra

Ayep Zaki resmi daftar Pilwalkot 2024 ke DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi.
Ayep Zaki serahkan berkas formulir pendaftaran Pilwalkot 2024 ke DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life16 Mei 2024, 21:00 WIB

9 Dampak Buruk Sering Begadang Terhadap Kesehatan, Berhenti Sekarang Juga!

Begadang atau kurang tidur yang kronis dapat memiliki dampak yang berkepanjangan terhadap kesehatan.
Ilustrasi. Overthinking di Malam Hari. Dampak Buruk Sering Begadang Terhadap Kesehatan . Sumber: Freepik/pressfoto
Sukabumi Memilih16 Mei 2024, 20:39 WIB

Serentak, KPU Kota dan Kabupaten Sukabumi Resmi Lantik PPK Untuk Pilkada 2024

Jelang Pilkada 2024, sebanyak 35 PPK di Kota Sukabumi dan 235 PPK di Kabupaten Sukabumi dilantik serentak.
Suasana pelantikan PPK Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat16 Mei 2024, 20:30 WIB

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur di Malam Hari Saat Terjadi Serangan Asam Urat

Asam urat dapat menyerang di malam hari, dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas tidur adalah hal yang tepat.
Ilustrasi - Asam urat dapat menyerang di malam hari, dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas tidur adalah hal yang tepat. (Sumber : Freepik.com/DC Studio)