Dari Sukabumi ke Cipatat, Cerita Naufal Kumpulkan Uang dari Breeder Unggas Eksotis

Rabu 08 Februari 2023, 18:56 WIB
Ahmad Naufal dengan salak satu  ternak unggas ekssotisnya, merak biru yang menawan. (Sumber: dok pribadi)

Ahmad Naufal dengan salak satu ternak unggas ekssotisnya, merak biru yang menawan. (Sumber: dok pribadi)

SUKABUMIUPDATE.com - Ahmad Naufal kini dikenal sebagai breeder atau pembudidaya ayam dan unggas hias, dengan brand naufal farm. Pemuda 29 tahun ini pindah dari Sukabumi ke Cipatat Bandung Barat 4 tahun lalu, untuk memulai usaha ternak dan jual beli unggas-unggas eksotis.

Tahun 2018, berawal dari ternak bebek (pedaging) untuk dipasarkan di Sukabumi. Naufal yang pernah menetap di Rambay Cisaat ini kemudian pindah ke Cipatat Bandung Barat, memulai bisnis baru di dunia hobi unggas hias.

“Lebih menjanjikan,” ucap Naufal kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Terancam! Komunitas: Merak Jawa Ada di Leuweung Hideung Cibitung Sukabumi

Kini dari huniannya di Cipatat Elok blok i-37 RT 04 RW 21, Bandung barat, Naufal Farm dikenal sebagai breeder ayam hias dan unggas eksotis lainnya. Bisnis kekinian yang memanfaatkan media sosial, membantu Naufal tak hanya urusan pemasaran tapi juga berbagi ilmu ternak.

Koleksinya cukup banyak, baik unggal lokal maupun import. Ada ayam poland, ayam Arab, ayam batik Kanada, batik Italia, bantam cochin, Brahma, kalkun, ringneck pheasant, ayam ketawa, ayam kapas, merak biru, bebek mandarin dan masih banyak lagi.

Budidaya dilakukan di kandang berukuran 15 kali 10 meter di samping rumah. Berawal dari membeli tiap jenis indukan hewan unggas-unggas tersebut.

Baca Juga: Kontes Ayam Kate Didorong Masuk Calendar of Event Kota Sukabumi

“Saya banyak beli indukan lewat online juga dari Jawa Tengah dan daerah lainnya,” jelas Naufal.

”Budidaya ayam hias sama dengan ayam umumnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, berikan asupan gizi dan vitamin serta jaga kondisi kandang tetap bersih," sambungnya.

Merak biru hasil ternak Ahmad Naufal. Salah satu ikon unggas eksotis di Naufal FarmMerak biru hasil ternak Ahmad Naufal. Salah satu ikon unggas eksotis di Naufal Farm

Koleksi Ahmad Naufal saat ini cukup banyak, dengan nilai jual hobi yang kadang sering disebut tak ada harganya. “Orang kalau udah suka, cinta kadang nggak mikirin harga. Itulah poin dari bisnis ini, koleksi eksotis unggas hias,” bebernya.

Baca Juga: Berbahaya Jangan Dipelihara! Burung Kenari Asli Indonesia Penunggu Lereng Pangrango

Merah biru hasil tangkaran Naufal pernah yang terjual Rp 17 juta per ekor. Dengan omset saat ini tentu pemuda ini tidak pernah menyesal harus memulai usaha ini dan meninggalkan pekerjaan sebagai auditor keuangan.


“Saya pernah dapet omset hingga ratusan juta per bulan. Itu sebelum pandemi,” ungkap Naufal.

Kekinian ia terus mengasah kemampuan breeder dan menambah koleksi unggas eksotis. Terutama jenis unggas yang banyak diminati seperti Ayam Poland atau ayam jambul.

Baca Juga: Julang Emas Mati Ditembak, Burung Ikon Geopark Ciletuh Sukabumi Kini Tersisa 3 Ekor

“Atau jenis onagadori yang ekornya bisa mencapai 20 meter, namun orang jadi repot karena unggas ini manja. Kalo jalan ekornya harus kita pegang agar tidak kotor seperti gaun pengantin, hahaha," lanjutnya sambil tertawa.

Namanya Ia juga usaha, tak selalu merasakan untung besar. Balik modal kadang tipis adalah tantangan dari bisnis hobi ini.

“Ya namanya memelihara makhluk hidup, kadang ada ayam yang mati, khususnya jenis impor, rentan karena faktor cuaca,” jelas Naufal yang juga memanfaatkan limbah dapur sebagai pakan tambahan ternak-ternaknya. Intip koleksi unggas eksotis di akun-akun media sosial Ahmad Naufal.

Reporter: Restu (Kontributor)

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Life19 April 2024, 18:00 WIB

Sedang Alami Luka Batin? Amalkan Doa Kesehatan Mental ini Dari Rasulullah SAW

Doa kesehatan mental ini untuk memohon rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam setiap masalah hidup.
Doa kesehatan mental ini untuk memohon rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam setiap masalah hidup. | Foto : Pixabay
Jawa Barat19 April 2024, 17:34 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

PLN berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor mengoperasikan SPKLU khusus ALIBO.
Tampilan Angkot Listrik Bogor (ALIBO) dan SPKLU PLN yang terletak di Kantor PLN UP3 Bogor. (Sumber : Istimewa)