Peneliti Sebut Anak Tak Sakit Parah saat Terjangkit COVID-19

Rabu 08 April 2020, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak cenderung tidak mengalami sakit parah saat terkena COVID-19 jika dibandingkan orang dewasa. Dilansir dari tempo.co, anak-anak tidak mengalami demam, batuk atau bahkan sesak napas.

Data terbaru yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan anak-anak di Amerika Serikat cenderung tidak mengalami sakit parah saat terkena virus corona atau COVID-19. Kasus corona pada anak-anak hanya 1,7 persen dari kasus yang dilaporkan, yakni sebanyak 149.760 kasus, per periode 12 Februari sampai 2 April 2020.

Temuan baru ini mendukung klaim dari studi sebelumnya pada kasus anak di Cina, yang juga menemukan bahwa infeksi COVID-19 tampaknya tidak berdampak parah pada anak-anak. Pusat Pengendalian Penyakit Cina menganalisis 72.314 kasus dari total pasien corona di negara itu adalah 82.718 pada 7 April 2020, dan menemukan bahwa kurang dari 1 persen corona menginfeksi anak-anak di bawah 10 tahun dan hanya 41,5 persen yang mengalami demam.

Dalam sebuah studi terpisah, para peneliti Cina mengamati lebih dekat 2.143 anak-anak yang terinfeksi di bawah usia 18 tahun dan menemukan bahwa sekitar 125 anak-anak atau sekitar 6 persen menderita penyakit yang sangat serius. CDC menekankan bahwa kasus-kasus ekstrem telah dilaporkan pada anak-anak, termasuk tiga kematian di Amerika Serikat, dan bahwa data dalam studi mereka dan studi di Cina terbatas.

"Meskipun sebagian besar kasus yang dilaporkan di antara anak-anak sampai saat ini belum parah, dokter harus mempertahankan indeks kecurigaan yang tinggi untuk infeksi COVID-19 pada anak-anak dan memantau perkembangan penyakit, terutama di antara bayi dan anak-anak dengan kondisi yang mendasarinya," jelas CDC.

Dengan informasi yang tersedia, penelitian menemukan bahwa 73 persen pasien anak akan menunjukkan gejala demam, batuk, atau sesak napas dibandingkan dengan 93 persen kasus orang dewasa berusia antara 18 dan 64 tahun, yang dilaporkan selama periode waktu yang diuji.

CDC mengatakan dari 745 kasus anak yang status rawat inap diketahui 147 dirawat di rumah sakit dan 15 dirawat di perawatan intensif. Angka-angka ini menunjukkan tingkat rawat inap 5,7 hingga 20 persen dan tingkat masuk ICU hanya 0,58 hingga 2 persen.

Sementara itu, pada orang dewasa angka itu melonjak masing-masing menjadi 10 hingga 33 persen dan 1,4 hingga 4,5 persen. CDC mengingatkan perilaku menjaga jarak dan pencegahan sehari-hari tetap penting untuk semua kelompok umur.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life18 Mei 2024, 17:30 WIB

6 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad SAW yang Sangat Dianjurkan bagi Orang Tua

Mendidik anak seperti dalam anjuran Nabi Muhammad SAW tentu akan menjadi rekomendasi bagi para orang tua selama mengasuh.
Ilustrasi - Mendidik anak ala Nabi Muhammad SAW yang perlu diketahui semua orang tau. (Sumber : Pexels.com/cottonbro studio).
Life18 Mei 2024, 17:00 WIB

6 Golongan Orang yang Bakal Terjebak Hidup Miskin Selamanya, Apa Kamu Termasuk?

Beberapa golongan orang yang sering melakukan kebiasaan buruk akan berpotensi terjebak hidup miskin seumur hidup.
Ilustrasi - Golongan orang yang berpotensi hidup miskin selamanya. (Sumber : Pexels.com/Yura Forrat).
Life18 Mei 2024, 16:30 WIB

Tidak Mudah Dikenali, Ini 7 Alasan Anak Menangis yang Perlu Orang Tua Ketahui

Air mata seorang anak yang lebih besar bisa jadi lebih sulit untuk diuraikan daripada ratapan yang Anda pelajari dengan cermat pada fase bayi.
Ilustrasi - Ada beberapa alasan anak mengapa menangis. (Sumber : pexels.com/@Yan Krukau).
Sukabumi18 Mei 2024, 16:29 WIB

Kunjungi Cecep, Kusmana Apresiasi Konten Warga Sukabumi Bersihkan Toilet Masjid

Pemerintah Kota Sukabumi mengapresiasi aksi Muhammad Cecep Abdullah.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengunjungi Cecep (26 tahun) di rumahnya di Jalan Tipar Gang Amarta 2 RT 05/06 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Entertainment18 Mei 2024, 16:00 WIB

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Epy Kusnandar Akan Direhabilitasi

Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba
Epy Kusnandar Jalani Rehabilitasi Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba.| Foto: Instagram/@epy_kusnandar_official
Sukabumi18 Mei 2024, 15:58 WIB

Gegara Puntung Rokok, Kebakaran Habiskan Gudang Pakan Ternak di Cicurug Sukabumi

Api sempat membesar karena bangunan gudang terbuat dari bambu.
Kebakaran gudang penyimpanan pakan ternak ayam di Kampung Gintung RT 06/01 Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: Istimewa
Life18 Mei 2024, 15:30 WIB

4 Cara Cerdas Meredakan dan Mengatasi Amukan Anak Tanpa Perlu Emosi

Seiring bertambahnya usia anak, dunia mereka menjadi lebih besar dan kompleks, begitu pula alasan mengapa ia menangis akan terasa seperti misteri bagi orang tua.
Ilustrasi - cara mengatasi amukan anak yang dapat orang tua terapkan. (Sumber : pexels.com/@TranLong).
Sukabumi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Gizi Memburuk, Balita di Cisolok Sukabumi Berjuang Lawan Penyakit Paru-paru

Ahsan sudah dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk ditangani kesehatannya.
Kondisi Ahsan (2 tahun) asal Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sales Executive/Pramuniaga Minimal SMA/SMK, Penempatan Kota Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 Mei 2024, 14:38 WIB

Harus Ada 85 Ribu Peserta Baru, Syarat Kabupaten Sukabumi Kembali UHC Non-Cut Off

Keaktifan 75 persen peserta JKN menjadi batas UHC Non-Cut Off dimulai Januari 2024.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi Dwi Surini saat dimintai keterangan oleh wartawan pada Sabtu (18/5/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin