SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan Shredding Series Downhill kembali digelar. Kali ini memasuki seri kedua yang berlangsung di BCL Bike Park, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (27/7/2025).
Founder sekaligus Race Director Shredding Series, Aldin Syamsudin, menjelaskan ajang ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga sepeda gunung (mountain bike) di Indonesia. "Shredding series bagian dari kegiatan kita dalam menumbuhkan kecintaan mountain bike (MTB) di Indonesia pada umumnya," ucap dia pada Sabtu (26/7/2025).
Menurutnya, Shredding Series secara nasional memiliki tiga seri. Adapun lokasi di BCL Bike Park ini menjadi penyelenggaraan seri kedua.
“Tujuan utamanya menjaga komunitas MTB agar tetap bergulir. Selain itu, kami ingin menghidupkan kembali industri MTB, terutama bike park yang kini mulai sepi, agar bisa kembali ramai. Warung-warung UMKM di sekitar bike park bisa ikut merasakan manfaatnya, termasuk UMKM di bidang pick-up untuk mengangkut peserta dan toko sepeda,” terangnya.
Baca Juga: Raih Emas Downhill, Begini Kata Khoiful Mukhib dan Tiara Andini
Aldin mengatakan persiapan event balap besok telah dilakukan sejak tiga bulan terakhir. “Kita sudah prepare semuanya, termasuk sponsor, acara, dan venue. Peserta datang dari berbagai daerah, seperti Aceh, Malaysia, Kalimantan, Jepara, Solo, dan sekitar 70 persen dari Jabodetabek,” jelas dia.
Total peserta yang akan mengikuti downhill besok sekitar 200 orang. Aldin menegaskan event ini bukan sekadar ajang prestasi, namun lebih ditujukan untuk para penghobi MTB. Ia berharap, dari kalangan penghobi ini nantinya bisa melahirkan atlet-atlet nasional yang berprestasi.
“Indonesia sudah punya atlet MTB yang bisa meraih emas di SEA Games dan ASEAN Games. Jadi lewat ajang seperti ini, regenerasi atlet bisa terus berjalan,” ucap Aldin.
Terkait teknis keselamatan, panitia telah memasang berbagai rambu dan pengaman di lintasan. “Kita sudah siapkan jaring pengaman, rambu-rambu di titik drop, gap, batu, akar. Tim medis juga disiagakan dan mudah-mudahan tidak terpakai,” ungkapnya.
Salah satu peserta dari Bandung, Afrizal Brasco, menyampaikan kesannya mengikuti seri kedua ini. “Ajang ini sangat memadai, khususnya untuk kategori master. Banyak yang tadinya malu atau belum berani ikut lomba, sekarang bisa ikut karena memang dikemas untuk para penghobi. Antusiasnya bagus,” ujar dia.
Menurutnya, lintasan di BCL Bike Park memiliki karakteristik berbeda dengan seri pertama. “Track-nya berada di ketinggian sekitar 1.200 meter, agak tertutup dan lembab. Walaupun sudah dua minggu enggak hujan, tetap ada bagian yang licin. Setiap track punya cerita dan rasa yang berbeda,” katanya.
Ia sendiri sudah bermain sepeda sejak 2006. Dalam keikutsertaannya kali ini, Afrizal menargetkan untuk tampil maksimal di kelas expert. “Persiapan fisik udah dari awal. Besok tinggal gas, harus dimaksimalkan,” tuturnya.
Ketua Volunteer TNGHS, Budi, menilai dampak dari kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat sekitar. “Selain UMKM yang jualan, masyarakat juga dilibatkan sebagai karyawan sementara untuk membantu pasang perlengkapan. Kegiatan ini pun jadi promosi, bahwa penyuka downhill sekarang enggak perlu jauh-jauh, karena Cidahu punya lintasan,” katanya.