Sinopsis Film Predator: Badlands, Persahabatan Tak Terduga di Tengah Bahaya

Sukabumiupdate.com
Rabu 05 Nov 2025, 12:00 WIB
Sinopsis Film Predator: Badlands, Persahabatan Tak Terduga di Tengah Bahaya

Cuplikan Film, Predator: Badlands, Persahabatan Tak Terduga di Tengah Bahaya (Sumber : Disney Indonesia)

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah kesuksesan luar biasa Prey (2022) yang berhasil menghidupkan kembali semesta Predator dengan sentuhan segar dan intens, sutradara Dan Trachtenberg kembali mengejutkan penggemar lewat proyek terbarunya berjudul Predator: Badlands. Film ini tak sekadar menghadirkan aksi brutal khas Predator, tetapi juga menawarkan kisah yang lebih personal, emosional, dan manusiawi dari makhluk pemburu legendaris yang selama ini dikenal tanpa ampun.

Film yang akan tayang pada 7 November mendatang ini dibintangi oleh Elle Fanning dan Dimitrius Schuster-Koloamatangi, dua nama yang menghadirkan dinamika baru di dunia Predator yang selama ini didominasi oleh karakter militer dan pemburu berdarah dingin. Di bawah arahan Trachtenberg, Badlands menjadi eksperimen berani yang menjembatani aksi, petualangan, dan drama eksistensial, sambil tetap mempertahankan esensi sci-fi thriller yang melekat pada waralaba ini.

Baca Juga: Sinopsis The Manipulated: Drama Misteri Baru, Bongkar Dunia Penuh Tipu Daya dan Balas Dendam

Sinopsis: Pertemuan Dua Dunia di Planet Terpencil

Kisah Predator: Badlands berpusat pada seorang Predator muda (Dimitrius Schuster-Koloamatangi) yang diusir dari klannya karena dianggap gagal. Dalam budaya mereka, kehormatan adalah segalanya  dan kegagalan berarti pengasingan. Tanpa tempat untuk pulang, ia bertahan hidup di planet gersang yang penuh makhluk buas dan kondisi ekstrem.

Namun hidupnya berubah ketika ia bertemu Thia (Elle Fanning), seorang manusia yang juga berjuang untuk bertahan hidup di planet yang sama. Awalnya saling curiga dan bermusuhan, keduanya perlahan menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang sama melawan kekuatan besar yang mengancam keduanya. Dari hubungan inilah muncul benih persahabatan yang tak terduga, di antara dua makhluk yang seharusnya tidak pernah berdamai.

Bersama, mereka menempuh perjalanan berbahaya untuk mencari lawan terkuat sebuah ujian yang bukan hanya mengukur kemampuan bertarung, tetapi juga menguji rasa percaya, pengorbanan, dan sisi kemanusiaan yang ada dalam diri makhluk buas sekalipun.

Selama lebih dari tiga dekade, sosok Predator selalu digambarkan sebagai pemburu tanpa ampun yang datang untuk membunuh demi kehormatan. Namun Badlands membalik perspektif itu. Film ini memperlihatkan Predator bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai makhluk yang juga bisa tersakiti, berjuang, dan belajar mempercayai.

Dengan pendekatan ini, Predator: Badlands menawarkan nuansa baru yang lebih dramatis dan filosofis. Di tengah lanskap brutal dan medan peperangan, muncul kisah yang lebih dalam tentang kesetiaan, kehormatan, dan arti bertahan hidup.

Baca Juga: Sinopsis Nice To Not Meet You: K-Drama Romcom Baru Lee Jung Jae dan Lim Ji Yeon

Pemeran dan Kru di Balik Layar

Disutradarai oleh Dan Trachtenberg, film ini juga diproduseri oleh nama-nama besar seperti John Davis, Marc Toberoff, Ben Rosenblatt, dan Brent O’Connor.
Pemeran utamanya:

  • Elle Fanning sebagai Thia
  • Dimitrius Schuster-Koloamatangi sebagai Predator muda yang diasingkan

Kolaborasi keduanya diharapkan menghadirkan chemistry yang kuat dan menjadi jantung emosional dari film ini.

Predator: Badlands mengusung perpaduan genre Action, Adventure, Drama, Science Fiction, dan Thriller. Trachtenberg dikenal dengan gaya visual yang tegang namun intim menonjolkan atmosfer kelam, bentang alam luas, dan emosi karakter yang mendalam.

Film ini tetap berformat live-action, namun tidak berfungsi sebagai sekuel langsung dari Prey. Alih-alih melanjutkan kisah sebelumnya, Badlands membuka semesta baru yang berdiri sendiri, memperluas lore Predator tanpa terikat dengan timeline lama.

Dengan narasi yang menyentuh dan aksi yang intens, Predator: Badlands tampaknya akan menjadi angin segar dalam franchise Predator. Film ini tidak hanya menampilkan pertarungan antar spesies, tetapi juga pertarungan batin tentang siapa sebenarnya yang pantas disebut pemburu dan manusia.

Di tangan Dan Trachtenberg, Predator bukan lagi sekadar monster, melainkan simbol dari perjuangan, kesetiaan, dan perubahan.
Dan mungkin, di hamparan planet gersang itu kita akan menyadari bahwa bahkan makhluk paling buas pun bisa memiliki hati.

Baca Juga: Sinopsis Last Summer: Cinta, Kenangan, dan Rahasia yang Tertinggal di Musim Panas

Sumber: Disney Indonesia

Berita Terkait
Berita Terkini