Kisah Piat dan Imat, Dua Pesepakbola Sukabumi Kini Dalam Seleksi Timnas Garuda INAF

Jumat 10 Januari 2020, 09:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tekad kuat yang dimiliki kedua atlet sepakbola asal Sukabumi ini patut menuai apresiasi. Kedua atlet tersebut adalah Piat Supriatna (29 tahun) dan Imat Hermawan (30 tahun). Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang bagi keduanya untuk menorehkan fisik dan mengharumkan nama tanah kelahirannya di kancah nasional maupun inernasional.

Ya, Piat dan Imat adalah atlet sepakbola asal Sukabumi yang kini tengah menjalani seleksi Timnas Garuda Indonesia Amputee Football (INAF). Mereka juga sedang menggembleng latihan agar bisa unjuk gigi di ajang bergengsi Asian Cup Amputee Football di Selangor, Malaysia bulan Februari 2020 mendatang.

BACA JUGA: Berawal dari Instagram, Pesepakbola Asal Sukabumi Ini Ikuti Seleksi Timnas Garuda INAF

Piat Supriatna adalah Pemuda asal Kampung Tegallega RT 28/05 Kedusunan II Desa Tegallega, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Sementara Imat Hermawan adalah pemuda asal Jalan Selabintana Kampung Karawang Central RT 02/01 Desa Karawang Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi.

Piat kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan lalu lintas di daerah Semarang pada 2 April 2017 silam. Piat sempat dirawat di RSUD Karyadi selama hampir enam bulan, hingga akhirnya tim dokter memutuskan kaki Piat harus diamputasi. Saat itu, Piat bekerja di salah satu perusahaan travel.

"Kalau tidak salah, 1-3 Desember 2019 kemarin saya sempat menghadiri Hari Disabilitas Internasional di Jakarta. Di situ saya bertemu dengan Tim INAF. Kebetulan salah satu anggota tim masih teman saya juga. Akhirnya saya diajak untuk bergabung dan ikut latihan, persiapan untuk kejuaraan Asian Cup Amputee Football di Selangor, Malaysia. Masih ada waktu untuk latihan fisik dan skill," kata Piat dalam wawancara sukabumiupdate.com, Minggu, 8 Desember 2019.

BACA JUGA: Kehilangan Kaki Kiri, Pemuda Tegallega Sukabumi Siap Unjuk Gigi di Tim Garuda INAF

Lain halnya dengan Imat. Ia mengaku kondisi fisiknya dimana ia tak memiliki kaki kanan sudah dialami sejak lahir. Pria yang sering bermain pada posisi gelandang serang tersebut, tinggal bersama ibu angkatnya yang bernama Erna widiawati. Hal itu karena Imat sejak kecil tidak tinggal bersama orang tua kandungnya.

"Ibu kandung saya meninggal sejak saya umur dua tahun dan sampai saat ini saya masih belum mengenali wajah ibu kandung saya sendiri. Kalau untuk sepakbola, saya memang hobi bola, dan di rumah juga suka main bola bersama orang-orang non disabilitas. Kondisi saya seperti ini saat lahir," kata Imat kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/1/2020).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Inspirasi04 Mei 2024, 15:00 WIB

Info Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur

Simak Informasi Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur
Ilustrasi. Melamar Kerja. Info Magang di Perusahaan Makanan,  Penempatan Cakung Jakarta Timur (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Life04 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!

Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan orang tua kepada anak rupanya bisa menyebabkan hancurnya mental seorang anak tanpa disadarinya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang tua yang menghancurkan mental anak. Sumber foto : Pexels/Kampus Production
Life04 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan

Saat hidup banyak tekanan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan diri sendiri.
Ilustrasi. Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup (Sumber : pixabay.com/@1388843)
Sukabumi04 Mei 2024, 13:58 WIB

Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa

Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinyatakan menang usai PTUN Bandung menolak gugatan Law Firm Marpaung terkait penghentian kerjasama bantuan hukum desa.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Dok. Sukabumi Update
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist