Terinspirasi Turis Belanda, Wanita Tunanetra Asal Lengkong Sukabumi Urus Owa Jawa

Rabu 23 Januari 2019, 04:56 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tini Kasmawati (47 tahun) warga Kampung Cimaranginan, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi adalah salah seorang pecinta hewan sekaligus pelestari Owa Jawa di Kecamatan Lengkong. Sejak tahun 2014 lalu, Tini mengabdikan dirinya untuk kelangsungan hidup Owa Jawa yang saat ini terancam keberadaannya.

Tini menceritakan awal ketertarikannya pada mamalia dengan nama latin Hylobates Moloch tersebut yang sudah sejak lama menjadi salah satu satwa endemik hutan Lengkong sebagai habitat. Ia terinspirasi saat mahasiswi dari Belanda tahun 2014 lalu memintanya untuk menjadi guide (pemandu) dalam penelitian Owa Jawa di Kecamatan Lengkong saat itu.

"Saya malu, karena orang Belanda saja peduli dengan kelangsungan hidup binatang yang berada di daerah ini. Namun kami sebagai warga Lengkong tak pernah ingin tahu dan peduli pada Owa Jawa yang harusnya menjadi kebanggaan warga Lengkong," ungkap Tini pada sukabumiupdate.com.

Padahal, Tini yang terlihat gagah ini mengalami kebutaan sejak tahun 2014 lalu. Kedua matanya tak berfungsi, pandangannya kabur saat ia sedang menyusuri hutan. Kendati mengalami keterbatasan penglihatan, Tini tetap mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan melestarikan Owa Jawa di Lengkong.

"Hidup saya saat ini untuk mereka, karena saya tidak punya siapa-siapa lagi selain owa-owa ini," tutur Tini.

BACA JUGA: Semangat Jenal Bocah Difabel, Warga Waluran Sukabumi Bantu Keluarga Bertani

Penghasilan Tini hanya dari berjualan makanan di sebuah warung kecil yang juga menjadi tempat tinggalnya. Penghasilannya kecil, tapi setiap harinya ia menyisihkan uang hasil jualan sebesar Rp 20 ribu untuk membeli pisang sebagai makanan sekelompok Owa Hutan di hutan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat tinggal pecinta hewan ini.

"Sudah lima tahun ini, saya setiap hari memberi makan mereka di ujung hutan. Biasanya saya jalan kaki setiap jam 14.00 WIB dan mereka selalu menyambut saya dengan sukacita," sambung Tini penuh haru.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin