SUKABUMIUPDATE.com - Bukan hal yang aneh mendengar nasib seni dan budaya tradisional bangsa ini perlahan tergerus oleh budaya asing. Rendahnya kesadaran serta rasa bangga masyarakat kita terhadap budaya luhur warisan nenek moyang tergantikan budaya dari luar yang belum tentu sesuai kemajemukan masyarakat Indonesia.
Namun selalu ada harapan dibalik keprihatinan karena mulai bermunculannya para pelestari seni tradisi dari kalangan muda. Memilih berdiri paling depan sebagai pelestari seni tradisi leluhur adalah panggilan hati dan ungkapan rasa cinta.
BACA JUGA:
Siapkan Desa Wisata, Guru Seni se-Cikakak Dibekali Pengetahuan Karinding
Pegiat Budaya Sunda Sukabumi Sesalkan Pernyataan Kasi Intelejen Kejari
Mimpi Pegiat Budaya Sunda, Menggelar Saren Taun di Kota Sukabumi
Namanya, Mutiara Resma 22 tahun yang biasa disapa Nunu, tinggal di Jalan Pemuda, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Tak terasa sudah hampir 3 tahun ia serius menekuni Celempung, alat musik tabuh Sunda kuno yang terbuat dari bambu.
Tak hanya celempung Nunu pun mahir memainkan Karinding bahkan secara tampil Solo diberbagai event kepemudaan di sejumlah kota di jawa barat. Ia bahkan turut merintis sebuah komunitas musik karinding di Kota Sukabumi.
"Pertamanya tertarik melihat permainan karinding,tapi setelah sering berkumpul dan main musik bersama ternyata saya lebih nyaman kalo bermain celempung", Nunu menceritakan awal ketertarikannya bermain celempung, " akhirnya keterusan terus ditambah akang akang yang di komunitas memang ngarahin saya untuk serius main celempung" ujarnya.
Ada dua jenis celempung yang dimainkan Nunu yaitu celempung renteng dan celempung tunggal," ga pernah nyangka bisa terus mendalami seni tradisional ini, dulu waktu masih sekolah malah lebih suka nge dance dan sempet gabung sama komunitas suffle dance" terang Nunu.