SUKABUMIUPDATE.com - Edinson Cavani secara resmi memutuskan gantung sepatu pada 28 Desember 2025, sekaligus mengakhiri karier profesionalnya di dunia sepak bola. Keputusan tersebut menandai berakhirnya perjalanan hampir 20 tahun seorang penyerang yang dikenal sebagai salah satu yang paling tajam dan konsisten di eranya, dengan ciri khas etos kerja tinggi, dedikasi penuh, serta insting mencetak gol yang luar biasa.
Kabar pensiun ini disampaikan langsung oleh Cavani melalui akun media sosial pribadinya. Dalam pernyataan yang sarat emosi, legenda sepak bola Uruguay tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, para pelatih, rekan setim, serta para penggemar yang selalu memberikan dukungan sepanjang perjalanan kariernya.
Baca Juga: HP Lemot? Ini 7 Cara Ampuh Bikin Performa Kembali Ngebut
Perjalanan karier Edinson Cavani diawali dari Uruguay sebelum namanya bersinar di Eropa bersama Palermo dan Napoli. Saat membela Napoli, Cavani mencapai level terbaiknya dengan torehan 38 gol dalam satu musim, termasuk 29 gol di Serie A yang mengantarkannya meraih gelar top skor sekaligus membawa klub bersaing di papan atas sepak bola Italia.
Penampilan gemilang tersebut membuka jalan bagi kepindahannya ke Paris Saint-Germain (PSG). Di klub raksasa Prancis itu, Cavani berkembang menjadi ujung tombak utama dan sempat mengukir sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG, sebelum rekornya terlampaui. Koleksi enam gelar Ligue 1 serta berbagai trofi domestik lainnya menjadi bukti nyata perannya dalam era dominasi PSG.
Meski sering berada di bawah bayang-bayang bintang besar seperti Zlatan Ibrahimović, Neymar, hingga Kylian Mbappé, Cavani tetap menunjukkan konsistensi dan profesionalisme tinggi. Ia bahkan rela beradaptasi dengan peran berbeda demi kepentingan tim, tanpa mengurangi kontribusinya di lapangan.
Baca Juga: Partisipasi Politik Pemuda Dinilai Masih Rendah, Golkar Jabar Dorong Literasi dan Peran Aktif
Pada tahun 2020, Cavani memilih membuka lembaran baru dengan bergabung ke Manchester United. Walau direkrut di penghujung kariernya, ia tetap menunjukkan kelasnya lewat gol-gol penting, semangat kerja yang luar biasa, serta perannya sebagai panutan bagi para pemain muda. Kontribusinya di laga-laga krusial Liga Europa dan Premier League membuat namanya mendapat tempat istimewa di hati pendukung Old Trafford.
Usai menjalani periode singkat bersama Valencia, Cavani kemudian merealisasikan mimpi lamanya dengan berseragam Boca Juniors pada 2024. Bermain di Stadion La Bombonera, ia kembali menemukan kecintaannya pada sepak bola sebelum akhirnya memilih mengakhiri perjalanan profesionalnya di Amerika Selatan.
Baca Juga: Kontrak Eksklusif Danielle Diputus, ADOR Umumkan Status Member NewJeans
Bersama timnas Uruguay, Cavani menorehkan 136 penampilan dan mengoleksi 58 gol. Ia menjadi figur sentral dalam era keemasan La Celeste, membentuk duet mematikan dengan Luis Suárez, serta tampil di sejumlah ajang besar seperti Piala Dunia dan Copa América. Julukan “El Matador” disematkan kepadanya bukan semata karena ketajaman mencetak gol, tetapi juga berkat karakter bermainnya yang penuh pengorbanan, disiplin kuat, dan komitmen tanpa pamrih untuk tim.
Sumber: dari berbagai sumber



