SUKABUMIUPDATE.com - Keceriaan terpancar dari raut wajah Dyla atau Dyla Novianti (21) saat bercerita soal Imlek kepada sukabumiupdate.com, Senin (23/1), Ovie begitu ia biasa disapa adalah seorang gadis keturunan Tionghoa dari marga Yo.
Sejak lahir, Ovie memang telah memeluk Islam, hal ini karena ayahnya Yo Echong (45) telah lebih dahulu menjadi seorang Muslim.
Sebagai seorang Muslim, tahun baru Imlek memiliki makna tersendiri, Ovie pun menggambarkannya sebagai keceriaan yang kembali tumbuh, "Kalau Idul Fitri kita kembali suci, mungkin Imlek ini kita kembali ceria," Ovie polos bercerita.
"Imlek itu ceria, semangat, meriah, meski keluarga saya Muslim, tapi kita tetap ikut tradisi Imlek. Paling bahagia lagi karena belum nikah jadi saya masih dapat jatah angpau. Bukan cuma saat Imlek sih, Lebaran dan Natal pun masih dapat karena sebagian saudara ada yang non Muslim," Ovie bertutur.
BACA JUGA:
Memotret Keberagaman Kota Sukabumi dari Ni Kwee
Klenteng Widhi Sakti Kota Sukabumi Tebar Angpao Imlek
Kota Sukabumi Dibangun Dalam Damai untuk Keberagaman
Di balik keceriaan yang ia rasakan, Ovie bukannya tidak pernah alami diskriminasi. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, gadis yang kini berhijab itu kerap diperlakukan berbeda. Ironisnya, hal tersebut justru ia alami di majelis taklim di kampung tempatnya tinggal.
"Saat belajar mengaji, dulu sering disindir gara-gara aktif di tim barongsay milik Vihara Whidi Sakti, padahal itu kan seni nggak ada urusan sama agama," jelasnya.
Namun, hal tidak mengenakan tersebut sudah ia lupakan sejak lama, karena secara umum kehidupannya sebagai Muslim tidak ada bedanya dengan anak-anak Muslim lainnya.
Untuk bersekolah pun Ovie selalu bersekolah di sekolah negeri. Alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Sukabumi tahun 2013 ini, mengaku selama bersekolah tidak pernah merasa berbeda atau dibedakan. Ia pun berharap di masa depan tidak ada lagi permasalahan timbul akibat perbedaan etnis dan agama di tengah bangsa yang majemuk ini.