SUKABUMIUPDATE.com - Forbes kembali merilis daftar tahunan Forbes 30 Under 30 Asia 2025, yang memuat 300 sosok muda paling berpengaruh dari berbagai penjuru Asia-Pasifik. Tahun ini, sejumlah anak muda berbakat asal Indonesia turut masuk dalam jajaran bergengsi tersebut.
Para figur muda Tanah Air itu berasal dari berbagai latar belakang dan masuk ke dalam beragam kategori, antara lain Entertainment & Sports, Social Media, Marketing & Advertising, Healthcare & Science, hingga The Arts (yang mencakup Art & Style, Food & Drink).
Berdasarkan informasi dari situs resmi Forbes, sebagian besar dari mereka berusia sekitar 29 tahun, dengan yang termuda berusia 20 tahun. Mereka adalah para inovator, pelaku bisnis, pengusaha muda, dan pemimpin masa depan yang dinilai telah memberi dampak besar di bidangnya masing-masing.
Berikut ini adalah deretan nama anak muda Indonesia yang berhasil menorehkan prestasi dengan masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2025.
1. Entertainment & Sports
Rizki Juniansyah (17 Juni 2003 (usia 21 tahun), Serang Banten
Lahir pada 17 Juni 2003 di Serang, Banten, Rizki Juniansyah menjadi peraih medali emas Olimpiade termuda Indonesia. Ia mendominasi cabang angkat besi putra kelas 73 kg di Olimpiade Paris dan mencetak rekor baru di ajang tersebut.
Meski masih muda, Juniansyah telah tampil di berbagai kompetisi kelas dewasa dan dikenal luas karena pencapaiannya di level junior. Pada Kejuaraan Dunia Junior Federasi Angkat Berat Internasional 2021, ia mencetak tiga rekor baru, lalu memecahkan dua rekor lainnya pada 2022.
Prestasinya terus berlanjut dengan meraih medali emas di SEA Games Phnom Penh 2023 dan kembali merebut emas di Piala Dunia IWF, sekaligus mencetak rekor dunia dengan total angkatan 365 kg.
Veddriq Leonardo 11 Maret 1997 (usia 28 tahun), Pontianak
Veddriq Leonardo, kelahiran 11 Maret 1997 di Pontianak, Kalimantan Barat, merupakan salah satu atlet panjat tebing tercepat di dunia. Ia berhasil meraih medali emas di cabang panjat tebing pada Olimpiade 2024, menjadikannya atlet Indonesia pertama yang meraih emas di luar cabang bulu tangkis.
Di tahun yang sama, Veddriq juga dianugerahi penghargaan "Athlete of the Year award" oleh World Games. Rentetan prestasinya mencakup kemenangan di tiga ajang Piala Dunia Panjat Tebing IFSC antara 2021 hingga 2023, serta gelar juara di Climbing World Games 2022. Kariernya dimulai di pegunungan Kalimantan Barat, meski sempat mendapat kekhawatiran dari sang ibu.
2. Social Media, Marketing & Advertising
Andrew Brule ( Andrew Kalaweit, 29 Januari 2004 (usia 21 tahun) Palangka Raya
Lahir pada 29 Januari 2004, Andrew Brule dikenal luas sebagai Andrew Kalaweit—seorang aktivis lingkungan sekaligus influencer media sosial. Ia rutin membagikan aktivitas hariannya dari hutan Dulan di Kalimantan, tempat ia tinggal bersama keluarganya.
Melalui kanal YouTube dan akun Instagram-nya yang telah diikuti oleh lebih dari 3 juta pengikut, Andrew menyuarakan pentingnya pelestarian lingkungan serta membagikan fakta-fakta seputar hutan dan satwa liar. Sebelum aktif di media sosial secara mandiri, ia lebih dulu dikenal lewat unggahan ayahnya, Aurelien Brule (Chanee), pendiri LSM Kalaweit yang berfokus pada perlindungan hutan Dulan.
Tobias Justin (Jess no Limit) 5 Februari 1996 (usia 29 tahun), Jakarta
Tobias Justin, yang lahir pada 5 Februari 1996 di Jakarta, lebih dikenal dengan nama Jess No Limit. Ia adalah seorang gamer profesional yang kini sukses sebagai kreator konten digital.
Sejak memulai kanal YouTube-nya pada 2017, Justin telah mengumpulkan lebih dari 54 juta pengikut, dengan total tayangan video yang mencapai 6,7 miliar kali. Kontennya mencakup video game seluler serta vlog kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu, pada Juli lalu ia melebarkan bisnisnya dengan merintis layanan top-up game dan juga aktif berbagi pengalaman seputar media sosial dalam berbagai seminar dan forum.
Pandawara Group (Usia 23 dan 24 Tahun ) Kelahiran Bandung
Kelompok aktivis lingkungan yang terdiri dari Muchamad Ikhsan Destian, Rafly Pasya, Mochamad Agung Permana, Gilang Rahma, dan Muhammad Rifqi Sadulloh ini berasal dari Bandung, Jawa Barat. Mereka dikenal dengan nama Pandawara Group dan mulai go publik pada 2022 berkat video viral mereka saat membersihkan Sungai Citarum—salah satu sungai terkotor di dunia.
Lewat akun TikTok yang kini memiliki lebih dari 12 juta pengikut dan 250 juta likes, mereka mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Hingga kini, Pandawara mengklaim telah membersihkan lebih dari 1,3 juta kilogram sampah dari sungai dan pantai, bersama ribuan relawan yang terlibat dalam aksi nyata mereka.
3. Healthcare & Science
James Utama Surjadi 28 Tahun
James Utama Surjadi merupakan peneliti pascadoktoral di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dengan fokus pada material rekayasa—yakni material buatan manusia yang sifatnya dimodifikasi untuk meningkatkan kinerja.
Ia telah menerbitkan sejumlah karya ilmiah di jurnal bergengsi seperti Nature Communications, yang sejauh ini telah dikutip lebih dari 2.000 kali. Surjadi meraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari City University of Hong Kong dan juga merupakan salah satu pendiri Super Bamboo, sebuah startup berbasis di Hong Kong. Perusahaan ini mengembangkan material berbasis bambu yang diklaim memiliki kekuatan melebihi baja.
4. Consumer & Enterprise Technology
Alim Anggono, Wildan Fahmi Gunawan, dan Zaky Muhammad Syah (26 Tahun)
Tiga anak muda Indonesia ini adalah pendiri Dibimbing, sebuah platform edtech yang mereka rintis sejak tahun 2020. Dibimbing menyediakan kursus berbasis langganan dan bootcamp dalam berbagai bidang seperti ilmu data, pengembangan web, keamanan siber, dan pemasaran digital.
Selain itu, mereka juga mengelola situs lowongan kerja dan mengklaim bahwa alumni mereka telah direkrut oleh lebih dari 800 perusahaan mitra. Pada 2022, platform ini mendapat pendanaan dari Init6—VC yang didirikan oleh co-founder Bukalapak, Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono.
Tahun berikutnya, mereka bersama Init6 turut meluncurkan Universitas Cakrawala, yang menawarkan program gelar di bidang ekonomi, bisnis, dan ilmu komputer.
Grady Kusmulyadi 29 Tahun
Grady Kusmulyadi adalah Chief Product Officer di McEasy, sebuah perusahaan penyedia solusi manajemen armada dan logistik di Indonesia. Sejak bergabung pada Januari 2022 sebagai kepala strategi pertumbuhan, Grady memainkan peran penting dalam meningkatkan penjualan dengan mengintegrasikan teknologi kamera berbasis AI untuk mendukung keselamatan dan keamanan armada.
McEasy kini melayani lebih dari 1.500 klien, termasuk perusahaan BUMN seperti Pertamina dan perusahaan logistik besar seperti JNE. Pada Juni 2024, McEasy memperluas pendanaan Seri A mereka menjadi $11 juta setelah menerima suntikan dana dari Granite Asia, naik dari pendanaan sebelumnya sebesar $6,5 juta yang dipimpin East Ventures pada 2022.
Mario Mulyadi 28 Tahun
Mario Mulyadi menjabat sebagai Country Manager Chunghwa Telecom untuk wilayah Indonesia sejak tahun 2021. Dalam perannya, ia telah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai mitra besar di Indonesia, seperti Telkom Indonesia dan Indosat Ooredoo Hutchison.
Salah satu proyek unggulannya adalah kemitraan antara Chunghwa Telecom dan Telkom Indonesia untuk pembangunan infrastruktur smart pole berbasis IoT di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebelum menjabat di Chunghwa Telecom, Mario bekerja di Telkom Indonesia dan bertanggung jawab atas kerja sama internasional dengan operator telekomunikasi asal Taiwan.
5. Finance & Venture Capital
Nathan Gunawan (27 tahun)
Nathan Gunawan adalah salah satu pendiri sekaligus CEO Pallav Technologies, perusahaan pemeringkat kredit berbasis di Jakarta. Pallav memanfaatkan teknologi AI dan machine learning untuk menganalisis data secara lebih komprehensif dibanding sistem penilaian kredit tradisional.
Tujuannya adalah membantu pemberi pinjaman menemukan peminjam yang layak secara lebih akurat. Selain itu, Pallav juga menyediakan layanan penagihan pinjaman di Indonesia dan India, serta bermitra dengan sejumlah perusahaan ternama seperti Traveloka dan Atome. Perusahaan ini didukung oleh investor seperti Kadan Capital, M Venture Partners, dan Monk's Hill Ventures.
Laura Lukito (29 tahun)
Laura Lukito merupakan salah satu pendiri ArkoPay, perusahaan fintech yang menyediakan solusi keuangan bagi pelaku usaha konstruksi kecil dan menengah di Indonesia. ArkoPay membantu kontraktor, pemasok, dan pengembang mengelola arus kas, pembayaran upah, serta inventaris material.
Pada Maret 2024, ArkoPay mendapatkan pendanaan sebesar S$405.000 (setara dengan USD 300.000) dari The Big Spark, sebuah acara realitas bisnis yang diproduksi oleh jaringan berita CNA yang berbasis di Singapura.
Shefali Dodani (29 tahun)
Shefali Dodani bergabung dengan Insignia Ventures Partners pada Desember 2021 dan dipromosikan menjadi Vice President dua tahun kemudian. Pada Maret 2024, ia diangkat sebagai Country Head untuk Indonesia.
Selama di Insignia, Shefali terlibat dalam berbagai transaksi investasi, termasuk pada platform pembayaran Finmo dan startup perdagangan sosial Super. Sebelumnya, ia bekerja di tim direktur Shopee dan menghabiskan tiga tahun di Skystar Capital. Ia meraih gelar sarjana administrasi bisnis dari Universitas Hong Kong.
Nicholas Yudhistira (25 tahun)
Nicholas Yudhistira adalah investor di K3 Ventures, perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura dan didirikan oleh Kuok Meng Xiong, cucu dari miliarder Robert Kuok. Sejak bergabung pada Oktober 2023, Nicholas mengelola berbagai investasi di Indonesia.
Ia mengaku telah memimpin tiga investasi utama, termasuk pada startup pengelolaan limbah Rekosistem dan pengembang model bahasa besar Moonshot AI (Kimi). Sebelum bergabung dengan K3 Ventures, Nicholas bekerja di Quantum Ventures dan berperan penting dalam investasi serta exit dari perusahaan kendaraan listrik VKTR, yang didukung oleh grup Bakrie.
6. Industry, Manufacturing & Energy
Hyoshii Farm (James Rayawan, William Rayawan, Anthony Lee – Usia 28, 28, dan 29 Tahun)
Didirikan pada tahun 2021 oleh dua bersaudara James dan William Rayawan bersama teman kuliah mereka, Anthony Lee, Hyoshii Farm merupakan perusahaan agri-bioteknologi asal Indonesia yang berfokus pada pengembangan benih stroberi tropis. Stroberi hasil pengembangan Hyoshii diklaim memiliki rasa semanis stroberi impor namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Produk ini kini telah dipasarkan di berbagai supermarket premium dan dipasok ke industri F&B serta toko roti di Indonesia. Selain mengelola pertaniannya sendiri, Hyoshii juga menjual benih kepada petani lokal dan membeli hasil panennya. Pada Maret 2024, perusahaan ini mengumumkan telah menerima pendanaan pra-benih dengan nominal yang dirahasiakan.
7. Retail & Ecommerce
Faldo Arsanda (28 Tahun)
Faldo Arsanda adalah pendiri Loluna, merek perawatan kulit bayi yang menawarkan produk-produk premium seperti sabun mandi dan losion yang telah teruji secara dermatologis, bebas paraben dan alkohol.
Arsanda mengelola penjualan dan operasi harian perusahaan sebagai COO. Sebelumnya, ia berkarier sebagai Vice President di Global Founders Capital dan sebagai analis di Mandiri Sekuritas. Loluna telah mendapat dukungan dari Creative Gorilla Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Benz Budiman, alumni Forbes 30 Under 30 Asia.
8. The Arts (Art & Style, Food & Drink)
Alexander Sebastianus Hartanto (29 Tahun)
Alexander Sebastianus Hartanto adalah seniman dan penenun asal Indonesia yang karya-karyanya menggabungkan seni tradisional seperti batik dengan media modern seperti fotografi dan patung.
Ia dikenal memanfaatkan pendekatan etnografi dalam karyanya untuk mengeksplorasi hubungan antara manusia dan lingkungannya. Hartanto merupakan lulusan Massachusetts College of Art and Design dan pernah bekerja sebagai barista di New York sebelum sepenuhnya menekuni dunia seni.
Putu Wiranatha (29 Tahun)
Berbasis di Bali, Putu Wiranatha mendirikan Kura Kura, merek bir lokal yang ia bangun bersama ayahnya pada tahun 2020. Nama "Kura Kura" terinspirasi dari mitologi Bali tentang pulau yang berada di atas punggung kura-kura raksasa.
Merek ini memproduksi berbagai jenis bir seperti pale ale, IPA, dan lager, serta edisi terbatas. Pada Desember 2023, Kura Kura mulai mengekspor ke Australia. Wiranatha, lulusan University of Melbourne di bidang teknik sipil, merupakan putra dari ayah asal Indonesia dan ibu asal Irlandia.
Benyamin MA (26 Tahun)
Dikenal luas dengan nama Iben Ma, Benyamin MA adalah seorang influencer media sosial sekaligus salah satu pendiri jaringan restoran Sambal Bakar Indonesia. Restoran ini diluncurkan pada 2022 setelah kampanye TikTok #IbenBikinRestoran yang viral dengan lebih dari 100 juta penayangan.
Kini, jaringan tersebut telah berkembang menjadi 26 gerai di berbagai kota besar Indonesia dan meluncurkan lini produk makanan kaleng siap saji bernama Sambak Saji. Iben Ma memiliki lebih dari 31 juta pengikut di TikTok, Instagram, dan YouTube.
Sumber: Forbes