Serap Aspirasi Warga Padabeunghar Sukabumi, Dewan Paoji Soroti Irigasi Jebol dan Program Ekonomi

Sukabumiupdate.com
Kamis 08 Mei 2025, 09:33 WIB
Reses Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, Rabu (7/5/2025). | Foto: Istimewa

Reses Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, Rabu (7/5/2025). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji Nurjaman melaksanakan reses di kantor Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, Rabu (7/5/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan unsur Muspika seperti Ketua MUI Desa Padabeunghar, Kapolsek, Sekmat, Danramil, dan masyarakat yang diundang.

“Alhamdulillah esuai agenda DPRD Kabupaten, semua turun ke lapangan. Kebetulan saya dari Fraksi PDIP melakukan reses di Padabeunghar,” kata dia kepada sukabumiupdate.com.

Paoji menyebut masyarakat banyak menyampaikan aspirasi, terutama di bidang pertanian. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kerusakan irigasi akibat bencana beberapa waktu lalu. “Akibat bencana kemarin, ada beberapa titik irigasi yang jebol. Sudah kami catat dan akan kami sampaikan dalam rapat gabungan, termasuk kepada BPBD agar bisa segera ditangani,” ujarnya.

Baca Juga: Jalil Abdillah Himpun Aspirasi Warga Saat Reses DPRD Sukabumi di Desa Warnajati

Infrastruktur juga menjadi perhatian. Menurutnya, sejumlah wilayah di Kecamatan Jampangtengah, baik jalan kabupaten, provinsi, maupun jalan desa, saat ini memerlukan perbaikan. Paoji menyebut pemangkasan anggaran desa menjadi salah satu penyebab keterlambatan pembangunan. “Mudah-mudahan masukan yang ditampung bisa kami bawa ke rapat gabungan bersama Bupati dan bisa menjadi prioritas,” katanya.

Di bidang ekonomi, Paoji menyampaikan DPRD tengah mendorong transformasi BPR menjadi PT Perseroda Kabupaten Sukabumi. Ia juga mengungkapkan sudah diajukan bantuan dari Pemkab sebesar Rp 30 miliar untuk mendukung BPR agar dapat menjadi solusi bagi pelaku usaha kecil. “BPR ini nanti seperti KUR, tapi untuk masyarakat kecil. Misalnya pedagang gorengan, bisa pinjam Rp 10 juta tanpa terkena bea checking. Ini solusi konkret untuk masyarakat bawah,” jelasnya. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini