<!-- [if gte mso 9]><xml>
SUKABUMIUPDATE.com - Pesepakbola Kroasia yang kini digadang-gadang sebagai calon kuat peraih gelar Ballon d’Or, Luka Modric, sedang diterpa masalah dengan fan sepakbola negaranya sendiri. Masalahnya adalah, ia terkait dengan kasus korupsi yang dialami petinggi Federasi Sepakbola Kroasia, Zdravko Mamic. Mamic dianggap sebagai sosok paling kuat dalam sepakbola Kroasia. Ia merupakan wakil presiden Federasi Sepakbola Kroasia sekaligus salah satu petinggi eksekutif klub sepakbola Kroasia, Dinamo Zagreb. Namun ia dan rekan-rekannya divonis bersalah atas tuduhan meraup keuntungan pribadi secara ilegal atas transfer pemain Dinamo Zagreb. Luka Modric sendiri merupakan pemain asli binaan Dinamo Zagreb. Dia menandatangani kontrak profesional pertamanya sebagai pesepakbola dengan Mamic pada 2003. Dalam perjanjian tersebut, Mamic memberikan dukungan keuangan awal kepada Modric, dengan catatan nantinya akan ada ‘imbalan’ atas penghasilan pemain di kemudian hari. Semua proses keuangan tersebut akan diwakili oleh putranya Mario, seorang agen berlisensi. Sebenarnya kasus ini tak hanya terjadi pada Modric saja. Pada intinya, sebuah klausul akan dimasukkan ke dalam kontrak para pemain dengan pernyataan bahwa biaya transfer para pemain akan dipotong seandainya mereka dijual. Nantinya, biaya transfer tersebut akan digunakan untuk membayar ‘imbalan’ mereka kepada Mamic Dalam kasus Modric, ketika ia pindah ke Tottenham pada 2008 silam, ia menerima 10,5 juta euro (Rp 175,5 miliar) dari biaya transfer, namun sekitar 8,5 juta euro (Rp 142 miliar) harus ia dibayarkan ke Mamic dan keluarganya. Kasus ini baru tercium saat Mamic dituduh memasukkan klausul yang sama ke penjualan pemain Kroasia lainnya termasuk Dejan Lovren, Sime Vrsaljko dan Mateo Kovacic pada 2015. Dengan tuduhan penggelapan pajak, akhirnya ia dinyatakan bersalah bersama dengan tiga orang lainnya. Bulan Juni lalu, ia dijatuhi hukuman penjara enam setengah tahun, namun melarikan diri ke Bosnia-Herzegovina sebelum putusan. Saat itu pula, bersama Lovren, Modric bersaksi di persidangan Mamic. Modric mengatakan dia "tidak bisa mengingat" rincian kontraknya dengan Mamic. Ia justru mengklaim bahwa klausul-klausul kontrak yang dipertanyakan sudah ada sebelum penjualannya ke Tottenham pada tahun 2008. Namun pernyataan Modric saat itu tampaknya bertentangan dengan pernyataan awalnya. Sebelumnya, gelandang Real Madrid itu mengatakan kepada polisi bahwa sebagian besar biaya transfernya dari Dinamo Zagreb ke Tottenham Hotspur pada tahun 2008 berakhir di kantong keluarga Mamic secara ilegal. Alhasil, ia dituduh dengan memberikan keterangan palsu pada bulan Maret lalu. Ia bisa divonis lima tahun penjara jika terbukti bersalah. Kasus yang melibatkan Modric itu merupakan kasus yang sangat panas di Kroasia. Keterangan palsu itu juga membuat sejumlah publik negaranya menghujat Modric. Bahkan, di kampung halamannya, Zadar, terpampang sebuah tulisan besar yang terlihat jelas di depan sebuah hotel. "Modric adalah antek-antek Mamic," begitu bunyi tulisan tersebut. Namun keberhasilan Modric membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018 tampaknya sedikit melunakan hati warga Kroasia. Mereka kini mulai merasa bahwa Modric muda saat itu diperdaya oleh Mamic. Dukungan kepada Luka Modric cs dipastikan akan terus mengalir pada final Piala Dunia 2018 terlepas dari sebagian para pemain Kroasia terancam hukuman penjara jika ketahuan memberikan keterangan palsu. Sumber: Tempo
Luka Modric, Final Piala Dunia 2018 dan Ancaman Penjara

Editor :
Berita Terkini
Tembok Penahan Tanah Ambruk Tutup Jalan di Citamiang Kota Sukabumi
Sukabumi 20 Nov 2025, 19:26 WIB
Shin Min Ah dan Kim Woo Bin Akan Menikah Setelah 10 Tahun Berpacaran
Seleb 20 Nov 2025, 19:00 WIB
88 Lubang dan 81 Tenda Dibongkar dalam Operasi Penertiban Tambang Ilegal di Cisolok Sukabumi
Sukabumi 20 Nov 2025, 18:52 WIB
Putusan Kasus Akuisi Jembatan Nusantara, Eks Dirut ASDP Seharusnya Divonis Lepas
Nasional 20 Nov 2025, 18:12 WIB
Doa Pembuka Rezeki dari Segala Arah: Lengkap dengan Makna
Life 20 Nov 2025, 18:00 WIB
Setelah 17 Tahun Ahli Botani Ini Temukan Bunga Bangkai Raksasa Paling Langka
Science 20 Nov 2025, 17:39 WIB
Usai Bantu Reni Warga Sukabumi, KDM Siap Pulangkan Rizki Pesepakbola Bandung dari Kamboja
Jawa Barat 20 Nov 2025, 17:30 WIB
Rahasia Kecantikan: 6 Manfaat Seledri untuk Kulit yang Jarang Dibahas
Kecantikan 20 Nov 2025, 17:30 WIB
Kurang Menit Bermain di FC Utrecht, Ivar Jenner Dikabarkan Bergabung dengan Persija Jakarta
Olahraga 20 Nov 2025, 17:21 WIB
5 Cara Mudah Merawat Rambut Keriting agar Tetap Lembut dan Anti Kusut
Kecantikan 20 Nov 2025, 17:15 WIB
4 Penyebab Leher Menghitam dan Cara Efektif Mengatasinya
Kecantikan 20 Nov 2025, 17:00 WIB
Lirik Lagu PYSCHO BABYMONSTER, Tentang Perbedaan Pesona Setiap Orang
Musik 20 Nov 2025, 17:00 WIB
289 Ribu Loker Luar Negeri Tak Terisi, Menteri P2MI: Peluang Besar untuk Warga Sukabumi
Inspirasi 20 Nov 2025, 16:31 WIB
Jalan Nasional di Palabuhanratu Sukabumi Kembali Normal Usai Dahan Pohon Jati Berhasil Dievakuasi
Sukabumi 20 Nov 2025, 16:30 WIB
6 Cara Praktis Menjaga Bibir Tetap Lembab Sepanjang Hari
Kecantikan 20 Nov 2025, 16:30 WIB
Update Kasus Asusila Walid Versi Sukabumi, Polisi Akui Terkendala Data Para Korban
Sukabumi 20 Nov 2025, 16:06 WIB
7 Tradisi Sunda yang Unik dan Masih Dilakukan Hingga Sekarang
Life 20 Nov 2025, 16:00 WIB
KDM Tegaskan Langkah Jabar Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8 Persen
Inspirasi 20 Nov 2025, 16:00 WIB