Kisah Memilukan Agus Setiawan, Korban Sepakbola Gajah Antara PSS Sleman dan PSIS

Kamis 27 Oktober 2022, 13:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Agus Setiawan atau dikenal dengan sebutan Awank adalah mantan gelandang dari tim sepakbola PSS Sleman. Awank dikabarkan mengalami depresi setelah dihukum seumur hidup tidak boleh berkecimpung didunia sepakbola profesional Indonesia.


Melansir dari Suara.com, Ia mendapatkan hukuman setelah menjadi korban sepakbola gajah antara PSS Sleman vs PSIS Semarang pada 26 Oktober 2014 silam.


Di wawancara Channel Omah Balbalan, Awank berusaha menahan tangis menceritakan nasibnya kini. Buntut panjang dari hukuman Komisi Disiplin PSSI, bapak 3 anak itu harus menjadi kuli serabutan untuk mendapatkan uang untuk membiayai anak-anaknya.

Sepakbola gajah PSS Sleman vs PSIS Semarang 26 Oktober 2014 ini dilakukan karena PSIS Semarang tidak ingin ada Borneo FC di laga lanjutan Indonesia Super League atau yang juga disebut Liga Super Indonesia.

Al hasil PSIS Semarang dan PSS Sleman melakukan 5 gol bunuh diri dengan hasil akhir pertandingan 3-2 dengan kemenangan oleh PSS Sleman di Lapangan Sepakbola Stadion AAU Sleman Yogyakarta.

Dalam pertandingan itu, Awank cetak 2 gol bunuh diri. Sehingga dalam sidang Komdis PSSI, dia bersama 3 pemain PSS Sleman lain dijatuhi hukuman seumur hidup tidak boleh berkarier sepakbola di divisi utama.

"1 minggu pertama kacau, orangtua dan istri, saya terimakasih," kata Awank seraya diam tak bisa melanjutkan jawaban soal kondisinya setelah dihukum tak boleh main sepakbola seumur hidup.

Di layar video, dituliskan jika Agus Setiawan sempat ingin bunuh diri karena depresi.

"Agus setiawan sempat depresi. Dia sempat ingin mengakhiri hidupnya tapi dukungan orangtua dan istri menguatkan hatinya," begitu tulisannya.

Wawancara itu diambil saat pandemi COVID-19 setahun lalu. Dalam ceritanya, Awank menjadi pengangguran setelah tak bisa main sepakbola.

"Sekarang gelundang-gelundung (nganggur). sebenarnya masih mau main. Kalau dulu, hidup untuk sepak bola. Kalau sekarang sepakbola untuk hidup. untuk menghidupi keluarga," kata Awank.

Namun sesekali Awank bermain sepakbola untuk pertandingan antar kampung atau tarkam. Di sana dia mendapatkan uang tak seberapa.

Namun selama awal pandemi, praktis aktivitas itu tidak ada karena aturan jaga jarak.

"(Pas pandemi) sudah 6 bulan nggak ada tarkam. Sebelumnya ada 1 atau 2, tapi dibubarkan," kata dia.

"(Kerjaan sekarang) serabutan. banyak teman yang tawari saya kerja. tapi saya belum bisa move on dari sepakbola," paparnya.

Awank ingin dia diampuni oleh pengurus PSSI dan ingin lagi bermain sepakbola.

"Yang musti, siapa tahu pengurusan PSSI yang baru berikan pengampunya untuk saya. Saya hanya korban, wayang saat itu."

Dia tak ingin anaknya menanggung beban citra buruk ayahnya.

"Saya tidak masalah, anak-anak saya.... apalagi anak-anak saya suka sepakbola. bahkan ikut popda," jelasnya.

Putusan Komdis PSSI 2014

Pelaku gol bunuh diri pada pertandingan babak 8 Besar Divisi Utama antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang, dihukum larangan bermain sepakbola seumur hidup oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, serta denda sebesar masing-masing Rp100 juta.

Berdasarkan rapat Komdis di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014), pelaku gol bunuh diri yang mendapatkan sanksi tegas itu adalah Kumaedi dan Fadli Manan dari PSIS Semarang, serta Agus Setiawan dan Hermawan Putra dari PSS Sleman.

"Hukuman yang sama juga kami berikan kepada penjaga gawang PSIS, Adi Nugroho, serta Saptono yang merupakan seorang striker yang justru berdiri di gawang lawan untuk mencegah terjadinya gol ke gawang lawan. Dari PSS, penjaga gawang Riono juga mendapat sanksi yang sama," ungkap Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, seusai rapat, diberitakan Suara.com pada 21 November 2014.

Menurut Hinca, pada pertandingan ini, kedua tim ingin mengalah supaya terhindar berjumpa Pusamania Borneo FC dari grup yang lain. Kondisi ini membuat kedua tim tidak mencari kemenangan, namun justru sebaliknya ingin mendapatkan kekalahan.

Tidak hanya pemain yang terlibat dalam menciptakan gol bunuh diri, Komdis PSSI juga memberikan sanksi kepada pemain yang terlibat dalam pertandingan tersebut.

Sanksi lima tahun larangan bermain sepakbola dan denda masing-masing Rp50 juta diberikan Komdis kepada pemain PSS dan PSIS.

Dari PSIS Semarang, pemain yang mendapatkan sanksi ini masing-masing adalah Sunar Sulaiman, Anam Syahrul, Taufik Hidayat, Andik Rahmat, Elina Soka, Vidi Hasiolan, serta Frengky Mahendra. Sedangkan dari PSIS ada Marwan Muhammad, Satrio Aji, Wahyu Gunawan, Ridwan Awaludin, Anang, Agus Setiawan, Mudah Yulianto dan Moneiga Bagus.

Pemain cadangan pun tak luput dari sanksi. Sanksi yang diberikan Komdis PSSI untuk mereka adalah hukuman satu tahun dengan masa percobaan lima tahun, serta denda Rp50 juta.

Pemain PSIS yang mendapat sanksi tersebut adalah Ivo Andre Wibowo, Safrudin Tahar, Edyanto, Ahmad Noviandani dan Hari Yulianto.

Sedangkan pemain PSS adalah Rasmoyo, Adelmund, Waluyo, Saktiawan Sinaga, Guy Junior dan Gratheo Hadi Witama.

"Kami juga memberikan hukuman kepada pembantu umum dan masseur kedua tim, berupa larangan satu tahun dengan masa percobaan lima tahun, tanpa denda. Yang jelas, semua sanksi efektif per 11 November," papar Hinca.

Pada sidang itu, Komdis PSSI juga mengeluarkan sanksi tegas kepada dua pemain asing dari PSIS Semarang, yaitu Ronald Fagundez dan Julio Alcorse, berupa larangan beraktivitas selama lima tahun dan denda Rp 150 juta.

"Mereka pemain yang masuk cadangan. Pemain asing seharusnya menjadi panutan, tapi tidak patuh dan menutupi. Mereka dibayar mahal, tapi pura-pura tidak tahu. Mereka harus tinggalkan Indonesia," kata Hinca dengan tegas.

Seperti diberitakan sebelumnya, sanksi tegas tak hanya diberikan Komdis kepada pemain, tetapi juga kepada ofisial dan pelatih dari kedua tim. Sanksi yang diberikan mulai dari larangan aktivitas seumur hidup, lima tahun dan satu tahun, dengan masa percobaan lima tahun, plus denda.

Sumber: Suara.com


#SHOWRELATEBERITA


Writer: Ikbal Juliansyah

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel29 Maret 2024, 07:00 WIB

10 Rekomendasi Makanan untuk Memperbaiki Mood dan Mengurangi Stres

Meskipun makanan dapat memengaruhi mood, penting juga untuk mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan agar tidak stres.
Cokelat. Rekomendasi Makanan untuk Memperbaiki Mood dan Mengurangi stres (Sumber : YouTube Home Cooking Adventure)
Sehat29 Maret 2024, 06:00 WIB

6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja!

Berikut ini buah-buahan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - 6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja! (Sumber : pexels.com/Melike A.)
Science29 Maret 2024, 05:30 WIB

Sedia Payung! Prakiraan Cuaca Jabar 29 Maret 2024 Didominasi Hujan Saat Siang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024 (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)