Jeritan Ojek Pangkalan, Dampak Pengalihan Arus Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi

Senin 06 April 2020, 03:14 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya mengantisipasi penyebaran dan memutus virus corona atau covid-19. Apalagi terdapat satu pasien positif corona (hasil swap test) berada di Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh.  

BACA JUGA: Penjelasan Resmi Soal Pengalihan Arus di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi, Jangan Panik!

Sehingga Pemerintah Kota Sukabumi segera memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan ini, salah satunya dengan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Bhayangkara. Kebijakan ini juga terkait adanya kluster Covid-19 di Setukpa Lemdikpol yang berada di Kecamatan Gunungpuyuh.

Namun, di sisi lain perputaran roda ekonomi di sekitar yang terdampak pengalihan arus pun ikut merasakan dampak dari pengalihan arus itu. Salah satunya ojek pangkalan di Simpang Karamat, mereka mengaku penghasilannya turun drastis, bahkan ada yang mengaku hanya mendapatkan satu penumpang dari siang sampai sore hari. 

Apalagi angkot (angkutan kota) yang melintasi Jalan Bhayangkara melewati rute alternatif ke Jalan Karamat yang menjadi rute para ojek pangkalan. Sehingga penumpang tidak lagi harus memakai jasa mereka. 

"Penghasilan turun drastis, biasanya ada saja yang menggunakan jasa kami, tetapi sekarang sudah ada angkot masuk ke sini. Di tambah anak sekolah juga pada libur," ujar salah seorang ojek pangkalan di Simpang Karamat, Suherman (40 tahun), kepada sukabumiupdate.com, Senin (6/4/2020).  

BACA JUGA: Kurangi Aktivitas di Sekitar Setukpa, Ada Pengalihan Arus di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi

Ia mengaku, biasanya penghasilan mereka sekitar Rp. 30 ribu sampai Rp. 50 ribu seharian penuh. Namun kondisi seperti sekarang ini mendapakan satu penumpang saja sudah beruntung. "Dari subuh sampai siang cuma dapat satu penumpang, ada juga yang tidak sama sekali," katanya.

Senada dengan Suherman, Asep Hikmat mengaku sejak diberlakukan pengalihan arus penghasilannya turun drastis. Sehingga waktu luangnya itu dipergunakan untuk mengatur lalu lintas (parkiran di persimpangan) secara bergantian dengan rekan ojeknya. "Penumpang sepi, parkiran juga sama sepi, seharian dapat Rp. 10 ribu saja sudah beruntung. Sedangkan mencari pekerjaan lain saat ini sulit didapat," keluhnya. 

Para ojek pangkalan ini mengaku, mendukung upaya pemerintah dalam memutus penyebaran covid-19, termasuk pengalihan arus lalu lintas di tempat mereka mengais rezeki untuk keluarganya. Tetapi mereka juga berharap pemerintah memberikan solusi agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.

"Mencari pekerjaan lagi sulitnya minta ampun, satu satunya harapan kami, ya ngojek ini. Meskipun kami juga khawatir dengan kondisi seperti sekarang yang penuh resiko. Mudah-mudahan ada perhatian juga dari pemerintah terhadap profesi kami ini. Apalagi disini ada sekitar 30 ojek pagi dan malam mencari nafkah untuk keluarganya," tandas Asep penuh harap.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist