Alasan dan Penyebabnya Mengapa Ada Orang Alergi Seafood

Rabu 03 Agustus 2022, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kita mungkin pernah melihat beberapa orang mengalami alergi, salah satunya ada orang yang mengalami alergi seafood atau terjadi reaksi setelah mengkonsumsi makanan laut.

Melansir dari Tempo.co, alergi seafood termasuk salah satu alergi makanan yang muncul setelah mengkonsumsi makanan laut, seperti gatal-gatal; kesemutan di mulut; pembengkakan di wajah, bibir, atau mata; sakit perut; sulit bernafas; pusing hingga pingsan. Jenis alergi makanan laut dapat mencakup ikan, kerang, dan makanan laut lainnya.

Melansir dari situs healthdirect, reaksi alergi dari ikan terdapat pada spesies salmon, cod, mackerel, sarden, herring, teri, tuna,  trout, dory, dan belut. Sedangkan kerang termasuk cumi-cumi, udang, lobster, kepiting, dan jenis jenis moluska.

Baca Juga :

Orang dengan alergi seafood biasanya alergi terhadap satu jenis makanan laut, terhadap jenis ikan, kerang, atau keduanya. Gejala alergi berkisar dari reaksi ringan sampai parah muncul dalam beberapa menit setelah makan seafood, bahkan sampai beberapa jam kemudian. 

Penyebab Orang Mengalami Alergi Seafood

photoCapcay Seafood - (via: masakapaharii)</span

Semua alergi menyebabkan sistem kekebalan bereaksi terhadap pemicu alergi (alergen) dalam laman betterhealth. Sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang mendeteksi alergen dan mengeluarkan reaksi inflamasi serta bahan kimia, disebut histamin. 

Histamin ini yang menyebabkan gatal-gatal, demam, dan gejala alergi lainnya. Kandungan molekul dalam kerang atau ikan yang memicu alergi, dan penderita mungkin memiliki reaksi alergi terhadap semua makanan yang mengandung molekul sama pada seafood.

Satu-satunya pengobatan untuk mengatasi alergi seafood dengan menghindari makanan yang menyebabkan alergi. Bahkan saat anda berhati-hati, sulit menghindari semua kontak dengan seafood. 

Karena itu, penderita alergi makanan harus terbiasa membaca label makanan atau menanyakan olahan makanan apa saja yang digunakan, misalnya penyedap rasa makanan laut. Seringkali produsen mengubah resep dan tambahan khusus makanan laut telah ditambahkan.

Jika anda memiliki gejala alergi, segera datang ke penyedia layanan kesehatan terdekat agar dapat didiagnosa oleh spesialis imunologi atau alergi klinis. 

Orang dengan reaksi alergi parah sangat disarankan memiliki resep injektor adrenalin dari dokter, selalu bawa injeksi anda setiap saat. Beri tahu staf makanan tentang alergi anda saat makan di luar.

Terutama pada anak-anak, ajari mereka untuk tidak menerima sembarang makanan dari teman, dan kenakan gelang atau tanda peringatan medis yang menunjukkan bahwa memiliki alergi makanan laut.

SUMBER: TEMPO.CO/BALQIS PRIMASARI 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa