SUKABUMIUPDATE.com - Resmi dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sukabumi, Masykur Alawi mengungkapkan harapan besarnya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga Kabupaten Sukabumi.
Diketahui, Jabatan barunya itu resmi ditetapkan oleh Bupati Kabupaten Sukabumi, Asep Japar bersama tiga pejabat eselon IIB lainnya di Pendopo Sukabumi pada Jumat 12 Desember 2025.
Usai dilantik, Masykur menyampaikan rasa syukurnya dan mengaku perasaannya bercampur antara bahagia dan rasa khawatir mengingat besarnya tanggung jawab yang diembannya saat ini.
“Pastinya ada bahagia, tapi juga ada kekhawatiran. Bismillah, Alhamdulillah, saya tawakal kepada Allah. Karena kekuatan hanya milik Allah,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (12/12/2025).
Masykur menilai, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah instansi besar dengan ragam persoalan kompleks yang perlu ditangani secara terarah. Karena itu, langkah awal yang ia lakukan adalah memastikan setiap permasalahan kesehatan di masyarakat dapat terpecahkan.
Menurutnya, layanan kesehatan harus hadir di semua tingkatan, baik pelayanan primer di lapangan maupun di fasilitas rujukan seperti rumah sakit. Ia menekankan bahwa seluruh layanan harus bersifat adaptif dan responsif.
“Saya tidak ingin layanan itu bersifat reaktif, misalnya baru bergerak setelah viral. Kita harus aktif dulu, responsif,” jelasnya.
Baca Juga: Terungkap Dari Fakta Medis, Bocah Laki-laki di Sukabumi Diduga Jadi Korban Sodomi Pria Dewasa
Di sisi lain, ia menyebut pentingnya penguatan koordinasi dengan para tenaga kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit. Pihaknya akan berperan aktif memfasilitasi, membimbing, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk mendukung pelayanan yang optimal.
Sebagai bentuk komitmen meningkatkan kedekatan dengan masyarakat, Masykur juga membuka akses komunikasi pribadi melalui WhatsApp. Langkah ini diambil agar warga dapat langsung menyampaikan keluhan, masukan, atau informasi terkait layanan kesehatan tanpa harus terhambat birokrasi.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pembukaan jalur komunikasi ini bukan janji penyelesaian cepat untuk semua masalah, melainkan upaya memperpendek jarak antara masyarakat dan pemerintah.
Komitmen tersebut juga ia instruksikan kepada seluruh kepala puskesmas, pejabat rumah sakit, dan tenaga kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Ia berharap seluruh jajaran turut membuka akses komunikasi seluas-luasnya agar tidak ada lagi peristiwa kesehatan yang luput atau terlambat tertangani. Salah satu contoh pembelajaran, ujarnya, adalah kasus Raya di Kecamatan Kabandungan yang sempat menjadi perhatian.
“Kita harus bisa melaksanakan layanan yang responsif, proaktif, adaptif, dan integratif. Pembelajaran kasus kemarin membuat kita harus lebih siap,” tegasnya.(adv)




