SUKABUMIUPDATE.com – Seluruh siswa SDN 2 Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, yang sebelumnya diduga mengalami keracunan massal usai mengonsumsi jajanan kerang hijau dan sempat dirawat di Puskesmas, kini dipastikan sudah diperbolehkan pulang.
Perkembangan ini menjadi tindak lanjut dari insiden yang terjadi pada Senin pagi (1/12/2025), di mana sebanyak 25 siswa dilarikan ke puskesmas Cidadap akibat mual, pusing, dan sesak napas.
Kasus dugaan keracunan itu terjadi setelah para siswa mengonsumsi jajanan kerang hijau yang dijual pedagang di sekitar sekolah seusai kegiatan upacara pagi. Gejala mulai muncul sekitar pukul 09.00 WIB saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Guru kelas, Nur Aidah (39 tahun), mengatakan awalnya hanya lima siswa kelas 6 yang mengeluhkan mual dan sesak. Namun jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 25 siswa dari beberapa kelas berbeda.
Baca Juga: 25 Siswa SDN 2 Cidadap Sukabumi Diduga Keracunan Kerang Rebus, 10 Anak Dirawat Intensif
Salah satu korban, Sadatu Fathirohmah, serta rekannya Najwa, mengaku membeli kerang hijau sekitar pukul 08.30 WIB. Sekitar setengah jam setelah dikonsumsi, keduanya mulai merasakan pusing dan mual sebelum akhirnya dibawa ke puskesmas.
"Setelah dievakuasi ke puskesmas, siswa dari kelas lain turut mengalami kondisi serupa," ujar Nur Aidah kepada sukabumiupdate.com, Senin sore.
Kapolsek Sagaranten, AKP A. Suryana B., memastikan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah cepat bersama unsur Forkopimcam Cidadap untuk menindaklanjuti dugaan keracunan tersebut. Salah satunya mengamankan sampel jajanan kerang hijau untuk pemeriksaan laboratorium.
"Dari keterangan dokter Agil dari Puskesmas Cidadap bahwa para siswa mengalami keluhan mual, pusing, dan sesak napas. Penanganan dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan, pemasangan infus, pemberian obat sesuai keluhan, serta observasi," ujarnya.
Baca Juga: Pria Diduga ODGJ Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggir Jalan Palabuhanratu–Sukabumi
Suryana menuturkan bahwa insiden dugaan keracunan ini terjadi sebelum Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan kepada siswa. Untuk memastikan keamanan dan ketertiban, pihak sekolah sempat menghentikan sementara distribusi makanan hingga kondisi siswa stabil. Program kemudian tetap dilanjutkan pada waktu istirahat.
“Menyusul kejadian tersebut, pihak sekolah sempat menghentikan sementara pembagian MBG sampai kondisi siswa terkendali. Namun program tetap dilanjutkan dan dibagikan pada waktu istirahat,” jelas Suryana.
Hingga sore hari, Suryana menyebut seluruh siswa yang sempat dirawat telah menjalani penanganan medis dan dipastikan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan sampel jajanan dari pihak kesehatan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.





