SUKABUMIUPDATE.com - Warga kampung Ciondo RT 04/01, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, mempertanyakan kualitas pengerjaan pengaspalan jalan desa yang baru saja dikerjakan menggunakan Dana Desa tahun anggaran 2025.
Proyek pengaspalan dengan anggaran sebesar Rp 32 juta itu memiliki volume panjang 100 meter dan lebar 2,5 meter. Namun, warga menilai hasil pekerjaan tersebut jauh dari harapan.
“Baru sehari selesai, pas turun hujan langsung aspalnya rontok. Malah coran lama kelihatan lagi. Jadi bukan makin nyaman, malah sukar dilewati,” kata salah seorang warga Ciondo kepada sukabumiupdate.com, Rabu (29/10/2025).
Menurut warga, jalan tersebut sebelumnya telah dicor melalui swadaya masyarakat, dan kondisinya masih layak digunakan. Mereka menilai pengaspalan di lokasi itu tidak tepat sasaran karena masih ada jalan lain di kampung yang kondisinya jauh lebih rusak dan membutuhkan penanganan segera.
Baca Juga: Wangsit Siliwangi Apakah Sekadar Ramalan atau Panggilan Moral dari Tanah Pasundan?
“Kalau dilihat kasat mata, pembangunannya asal-asalan. Sehari dibangun, sehari kemudian sudah rusak. Padahal di sebelahnya ada jalan yang lebih parah tapi belum diperbaiki,” ungkap warga lainnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Waluran Mandiri, Heli Sugriwa, menjelaskan bahwa pengerjaan proyek tersebut belum rampung dan akan dilanjutkan kembali setelah kondisi cuaca membaik.
“Itu pengerjaan baru dilakukan kemarin, hari Selasa (28/10/2025) sampai pukul 15.00 WIB. Karena hujan besar, pekerjaan ditunda dulu. Benar ada bagian yang terkelupas karena hujan deras, tapi belum selesai 100 persen,” ujar Heli saat dikonfirmasi.
Heli menegaskan bahwa pihak pelaksana (TPK) akan memperbaiki bagian jalan yang rusak akibat hujan dan memastikan kualitas aspal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.






