SUKABUMIUPDATE.com – Kabupaten Sukabumi berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 tingkat Provinsi Jawa Barat. Dalam kegiatan yang digelar di Kota Bandung pada 6–10 Oktober 2025 itu, Kabupaten Sukabumi berhasil meraih peringkat kedua secara keseluruhan.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Herdiawan Waryadi, menjelaskan bahwa capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras para guru, siswa, serta dukungan program revitalisasi bahasa daerah yang telah berjalan secara berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
“Di jenjang SMP, aspek yang paling menonjol adalah pasanggiri pupuh yang berhasil menjadi juara pertama. Sementara di jenjang SD, keunggulan datang dari pasanggiri nga dongeng dan sajak. Semua ini didukung oleh kompetensi guru dalam membimbing dan menggali potensi siswa pada mata pelajaran Basa Sunda,” ujar Herdiawan, kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu 11 Oktober 2025.
Baca Juga: Lapang Merdeka Baru di Cibeureum, Pemkot Sukabumi Siap Hadirkan Ruang Publik Warga
Menurutnya, program revitalisasi bahasa daerah telah menjadi fondasi kuat dalam pembinaan kemampuan berbahasa Sunda di kalangan pelajar. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Basa Sunda serta workshop tahunan yang digelar di tingkat kabupaten dan subrayon SMP maupun di tingkat kecamatan untuk jenjang SD.
Herdiawan juga menyampaikan bahwa program revitalisasi bahasa daerah memiliki dampak besar terhadap peningkatan minat dan pelestarian budaya Sunda. Melalui tujuh mata lomba FTBI yakni nga dongeng, pupuh, biantara, sajak, ngabodor sorangan, maca nulis aksara Sunda, dan nulis carita pondok siswa semakin mencintai bahasa serta budaya daerahnya sendiri.
“Kegiatan ini bukan hanya lomba, tapi bagian dari upaya membentuk generasi muda yang bangga terhadap jati diri bangsanya,” tegasnya.
Baca Juga: Kampung Nelayan Merah Putih di Palangpang Sukabumi Telan Rp14,3 M, Ini Sumber Dananya
Lebih lanjut, kata Herdiawan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga rutin menyelenggarakan program tahunan “Mieling Poe Basa Indung” setiap tanggal 21 Februari, bertepatan dengan Mother Language Day yang ditetapkan UNESCO. Kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran menjaga kelestarian bahasa Sunda di tengah arus globalisasi.
Selain itu, Herdiawan mengatakan, Disdik juga terus menyiapkan guru melalui workshop revitalisasi bahasa daerah sebagai bahan ajar dan evaluasi capaian program. Agenda berikutnya adalah pelaksanaan FTBI tingkat kecamatan dan kabupaten pada September 2026 sebagai bagian dari seleksi menuju FTBI tingkat provinsi.
Herdiawan memastikan, seluruh rangkaian kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
“Pemda bersama Disdik terus mengoptimalkan program dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Semua dijalankan berbasis anggaran melalui APBD, di bawah koordinasi tim kerja Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD),” pungkasnya. (adv)