Diduga Kaget Suara Petir, Warga Bogor Meninggal di Kebun Kabandungan Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 03 Okt 2025, 09:23 WIB
Diduga Kaget Suara Petir, Warga Bogor Meninggal di Kebun Kabandungan Sukabumi

Video warga yang tengah mengevakuasi warga Bogor diduga kaget suara petir di Kampung Ciawitali, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (1/10/2025). (Sumber : Screenshot Video Facebook@Kabandungan Info).

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang warga asal Bogor meninggal dunia saat berada di kebunnya yang berada di Kampung Ciawitali, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu 1 September 2025, sore.

Dalam sebuah video Facebook yang dibagikan oleh akun Kabandungan Info, memperlihatkan momen dramatis evakuasi seorang korban dengan caption diduga tersambar petir. 

Beberapa orang tampak membopong korban di tengah derasnya hujan. Namun menurut penuturan seorang warga berinisial N, menceritakan bahwa korban bukan tersambar petir, melainkan diduga meninggal karena kaget ketika mendengar suara petir saat hujan turun.

Baca Juga: Rumah Baru Bagi Rio, Bocah Terlantar Asal Nagrak Sukabumi Kini Mondok di Pesantren

“Bukan kesamber petir ya sih, tapi kaget denger petir. Saat itu juga lagi hujan,” ujar N, kepada Sukabumiupdate.com, Kamis 2 September 2025.

Menurut informasi yang beredar, korban merupakan pemilik kebun di lokasi tersebut. N membenarkan hal itu. “Iya benar, korban warga Bogor pemilik kebun,” tuturnya.

Ia menjelaskan, sebelum kejadian korban datang bersama dua temannya untuk melihat kebun yang berada di area perbukitan. Saat tengah mendirikan tenda, terdengar suara petir yang membuat korban terkejut hingga meninggal dunia. “Kayanya jantung,” ucap N.

Saat ditemukan pertama kali, kondisi korban tidak menunjukkan tanda-tanda luka bakar. “Kalau kesamber petir biasanya ada luka bakar, ini mah enggak gimana-gimana,” katanya.

Dua teman korban yang berada di lokasi langsung memberitahu warga sekitar untuk meminta pertolongan. Korban kemudian dibawa ke klinik terdekat sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah duka di Bogor, tepatnya di perbatasan Bekasi.

Terkait kondisi kesehatan korban sebelum kejadian, N mengaku tidak mengetahui. “Kurang tahu ya, soalnya enggak kenal juga, orangnya belum pernah lihat atau ketemu,” ungkapnya.

Sementara itu, Nurdin Shopian dari Tagana Kabandungan menyampaikan bahwa hingga saat ini pihak pemerintah desa maupun kecamatan belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut. “Saya lagi komunikasi dulu dengan RT setempat,” ujarnya.




Berita Terkait
Berita Terkini