Al Umanaa Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Tingkat SMP se-Kabupaten Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 19 Sep 2025, 13:42 WIB
Al Umanaa Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 Tingkat SMP se-Kabupaten Sukabumi

Al Umanaa menjadi tuan rumah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 tingkat SMP se-Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Dok Al Umanaa).

SUKABUMIUPDATE.com – Dalam rangka melestarikan bahasa dan budaya daerah, Kabupaten Sukabumi menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat SMP tahun 2025. Acara bergengsi ini dilaksanakan pada Kamis (18/9/2025) di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Desa Kebonmangu, Kecamatan Gunungguruh.

Festival ini diikuti oleh 224 peserta dari 8 sub rayon jenjang SMP, yang merupakan para juara di tingkat sub rayon. Selain menjadi ajang pelestarian budaya, lomba ini juga menjadi sarana seleksi untuk menentukan perwakilan Kabupaten Sukabumi menuju Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Jawa Barat yang akan diselenggarakan di Bandung.

Acara berlangsung meriah sejak pagi hingga sore hari. Peserta hingga panitia menggunakan pakaian adat Sunda, sementara tamu undangan disambut dengan penampilan seni musik tradisional. Suasana semakin khidmat dengan hadirnya seni pagelaran lengser yang menyambut tamu undangan. Setelah itu, santri Al Umanaa menampilkan drama kreatif menggunakan lima bahasa internasional ditambah bahasa Sunda. 

Acara resmi dimulai dengan dentuman gong yang dipukul oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi sebagai tanda dibukanya Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat SMP Kabupaen Sukabumi. Kemeriahan berlanjut dengan penampilan kaulinan Sunda, sesi foto bersama, dan akhirnya para peserta menuju ruangan masing-masing untuk mengikuti lomba sesuai mata lomba.

Perlombaan  Festival Tunas Bahasa Ibu di Al Umanaa. | Dok Al UmanaaPerlombaan Festival Tunas Bahasa Ibu di Al Umanaa. | Dok Al Umanaa.

Berbagai lomba digelar dengan nuansa kedaerahan yang kental, mulai dari lomba Biantara, Nembang Pupuh, Maca Sajak, Maca jeung Nulis Aksara Sunda, Ngarang Carita Pondok, Ngabodor Sorangan, hingga Ngadongeng. Seluruh peserta, panitia, dan undangan tampak berbaur dengan penuh antusiasme menjaga semangat kebersamaan.

Kegiatan ini mendapat perhatian besar dari pemerintah daerah. Hadir jajaran pejabat penting di antaranya bunda PAUD sekaligus istri dari Bupati Sukabumi beserta Sekretaris Daerah, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Olahraga, perwakilan Dinas Pariwisata, Sekretaris Dinas Pendidikan, serta jajaran pimpinan forum pendidikan kabupaten dan kecamatan.

Ketua Pelaksana, Erni Herawati, S.E., M.Si. menyampaikan apresiasi tinggi kepada Al Umanaa atas terselenggaranya acara ini. “Kami berterima kasih kepada Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang telah menjadi tuan rumah. Fasilitas, kesiapan, dan sambutan hangat dari para santri sangat mendukung kelancaran festival ini,” ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Dr. H. Kusyairin, S.Pd., S.E., M.M. yang menyoroti kebersihan lingkungan pondok. “Kebersihan dan keasrian Pondok Pesantren Modern Al Umanaa patut dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sukabumi,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Asep Suryaman, S.H., M.M. memberikan apresiasi khusus kepada santri. “Santri Al Umanaa kreatif, mampu tampil dengan lima bahasa internasional. Namun yang membuat kami bangga, meski menguasai bahasa dunia, mereka tidak melupakan bahasa Sunda,” ucapnya.

Sebagai tuan rumah, Pondok Pesantren Modern Al Umanaa kembali menegaskan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan Pemimpin Qurani Masa Depan. Profesionalitas santri dalam kepanitiaan, keramahtamahan dalam menyambut tamu, hingga tata lingkungan yang bersih dan asri menjadi gambaran nyata bahwa santri Al Umanaa siap menjadi teladan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat SMP Kabupaten Sukabumi 2025 ini bukan hanya lomba, melainkan momentum untuk menumbuhkan generasi muda yang modern namun tetap berakar pada budaya lokal. Dari Al Umanaa, semangat pelestarian bahasa Sunda digelorakan, sebagai warisan berharga yang harus dijaga untuk masa depan.

 

 

Berita Terkait
Berita Terkini