SUKABUMIUPDATE.com - Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, menjalani verifikasi lapangan tingkat nasional lomba desa berkinerja baik dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan dan penurunan stunting tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Stunting Education Centre, Kampung Sikup RT 09/03, Desa Purwasari, Kamis (28/8/2025).
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengatakan Desa Purwasari menjadi perwakilan Jawa Barat dalam ajang nasional tersebut. “Kegiatan hari ini lagi verifikasi tentang penilaian tingkat nasional, Desa Purwasari ini perwakilan Jawa Barat. Mudah-mudahan Purwasari mendapatkan juara tingkat nasional,” kata Asep kepada sukabumiupdate.com.
Menurutnya, selain mengejar juara, ada banyak hal esensial yang bisa dicontoh dari Purwasari. “Banyak ide dan gagasan yang disampaikan di Desa Purwasari, termasuk pembentukan satgas, pelibatan anak muda, sampai upaya pemberantasan narkoba. Mudah-mudahan bisa diikuti desa-desa lain,” jelasnya.
Baca Juga: Komitmen Dukung Gerakan Zakat, Bupati Sukabumi Raih Baznas Award 2025
Kepala Desa Purwasari, Agus Setia Gunawan, menjelaskan pihaknya masuk sebagai finalis lomba inovasi desa berkinerja baik tingkat nasional kategori pencegahan dan konvergensi penurunan stunting 2025.
“Verifikasi kali ini mencakup lapangan dan dokumen, yang sebelumnya sudah kami presentasikan saat kualifikasi nasional secara daring. Hari ini tim melakukan visit langsung ke lokasi Stunting Education Centre,” ungkap Agus.
Agus menyebut ada sejumlah indikator yang dinilai. Salah satunya terkait upaya penyediaan air bersih bagi warga. “Beberapa indikator sudah kami laksanakan, di antaranya membantu masyarakat dalam ketersediaan sumber air bersih,” ujarnya.
Ia menuturkan, tren kasus stunting di Desa Purwasari terus menurun. “Tahun sebelumnya ada 24 anak, di 2025 jumlahnya turun menjadi 21 anak,” kata Agus.
Saat ini Desa Purwasari masuk 15 besar nasional dan akan bersaing menuju 5 besar. Agus menegaskan pihaknya optimis. “Kami tetap semangat dan optimis mengeluarkan semua yang terbaik untuk masyarakat Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi, khususnya Desa Purwasari. Kenapa optimis? Karena kami berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Bukan Dana Desa, Pemprov Jabar Tunda Banprov Desa Cianaga Sukabumi Imbas Kasus Raya
Terkait manfaat jika berhasil menjadi juara, Agus menyebut hal itu merupakan bukti program desa mendapat apresiasi. “Keuntungannya adalah pembuktian bahwa program bermanfaat untuk masyarakat bisa dinilai dan diapresiasi pemerintah. Selain itu, jadi modal bagi kami pemerintah desa untuk terus melibatkan masyarakat dalam setiap program,” katanya.
Agus mengakui tidak mudah untuk bisa berada di level nasional. “Butuh perjuangan dan pengorbanan, tapi kami bersama tim konvergensi stunting Jawa Barat tetap optimis dan semangat,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan strategi Purwasari adalah fokus pada Stunting Education Centre. “Menurut tafsiran kami, mungkin di Indonesia hanya Purwasari yang punya fasilitas ini. Lokasinya luas, bisa digunakan untuk menurunkan dan mencegah stunting, sekaligus ruang bermain anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (adv)