Bidan di Sukabumi Ciptakan Aplikasi Kalziting, Bantu Cegah Stunting Anak Lewat Teknologi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 21 Jun 2025, 11:20 WIB
Bidan di Sukabumi Ciptakan Aplikasi Kalziting, Bantu Cegah Stunting Anak Lewat Teknologi

Reni Eka Lestari (34) bidan di RSUD Syamsudin yang ciptakan aplikasi bernama Kalziting atau kalkulator gizi dan stunting. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.comReni Eka Lestari (34 tahun), seorang bidan di RSUD R. Syamsudin Kota Sukabumi, menciptakan inovasi teknologi berbasis edukasi kesehatan bernama Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting). Aplikasi ini dirancang untuk membantu orang tua dan tenaga kesehatan dalam memantau status gizi serta risiko stunting pada anak usia dini.

Berawal dari pengalaman pribadi sebagai seorang ibu, Reni terdorong membuat Kalziting karena sang anak mengalami stagnasi berat badan selama dua bulan saat berusia dua tahun. Kondisi tersebut membuatnya resah sekaligus termotivasi.

"Saya tergerak membuat aplikasi kalkulator gizi karena keresahan pribadi. Anak saya, yang waktu itu masih berusia dua tahun, mengalami stagnasi berat badan selama dua bulan," kata Reni, Sabtu (21/6/2025).

“Sebagai seorang ibu dan bidan, saya terpikirkan untuk membuat kalkulator yang mudah dalam menginterpretasikan status gizi dan stunting pada anak balita, karena saya menyadari tidak semua orang tua tahu cara memahaminya dengan benar,” tambahnya.

Awalnya, Kalziting dikembangkan dalam bentuk aplikasi berbasis web untuk anak usia 0-24 bulan. Reni dibantu oleh sang suami dan rekan-rekan sesama tenaga kesehatan dalam menyiapkan konten yang sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kita ingin aplikasinya sesuai dengan standar, jadi mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan. Tabel dan perhitungannya harus akurat. Dalam prosesnya, kami konsultasi dengan dokter spesialis anak dan menerapkan masukan-masukannya,” jelasnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Kunjungi Sukabumi, Ini 5 Fakta Uniknya yang Jarang Diketahui

Setelah melalui tahapan uji coba, Kalziting pun dilengkapi dengan berbagai fitur edukasi. Aplikasi ini telah teruji sesuai dengan standar WHO dan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Berbagai pencapaian juga berhasil diraih. Reni menyabet peringkat pertama CPNS Angkatan 1 Tahun 2022 dalam Diklat BKPSDM Provinsi Jawa Barat. Saat kembali bertugas di RSUD Syamsudin, ia mengembangkan Kalziting menjadi aplikasi berbasis Android untuk menjangkau lebih luas, dengan cakupan usia anak 0 hingga 60 bulan. Pada 2023, Kalziting dinobatkan sebagai juara pertama dalam Lomba Inovasi di lingkungan RSUD R. Syamsudin.

Kini, aplikasi tersebut tidak hanya menjadi alat hitung status gizi dan risiko stunting, tetapi juga menjadi media edukasi. Kalziting dilengkapi dengan menu panduan makanan harian anak dalam takaran rumah tangga, artikel gizi, serta booklet informasi stunting yang bisa diakses kapan saja.

“Pengguna cukup memasukkan data berat, tinggi badan, usia, dan jenis kelamin anak. Lalu tekan tombol hitung. Aplikasinya sangat mudah digunakan, bahkan oleh orang tua usia lanjut. Respons para ibu sejauh ini sangat positif,” jelas Reni.

Baca Juga: Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Warehouse Admin, Yuk Cek Kualifikasinya Disini!

Selama ini, Kalziting dapat diunduh manual melalui barcode di RSUD. Namun, ke depan Reni berencana merilisnya di Google Play Store agar lebih mudah diakses masyarakat luas.

“Kami akan meningkatkan fitur edukasi dan melengkapinya sesuai standar kesehatan, supaya manfaatnya makin besar,” ucapnya.

Inovasi Kalziting disambut antusias, baik oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan. Banyak bidan di wilayah pedesaan merasa terbantu karena tak lagi kesulitan menghitung status gizi balita secara manual.

“Saya berharap Kalziting bisa menjadi solusi praktis bagi para orang tua dan tenaga kesehatan dalam meningkatkan pemahaman gizi dan mencegah stunting,” pungkas Reni.

Berita Terkait
Berita Terkini