Anies Baswedan Kunjungi Sukabumi, Ini 5 Fakta Uniknya yang Jarang Diketahui

Sukabumiupdate.com
Jumat 20 Jun 2025, 18:00 WIB
Anies Baswedan Kunjungi Sukabumi, Ini 5 Fakta Uniknya yang Jarang Diketahui

Ada sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui publik tentang Anies Baswedan. (Sumber : aniesbaswedan.com).

SUKABUMIUPDATE.com - Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah, di Kuningan, Jawa Barat. Sejak kecil aura kepemimpinan Anies sudah terekam jelas.

Sosok yang kini dikenal dengan sebutan Abah itu menjiwai persoalan-persoalan dari akar rumput masyarakat. Dengan kemampuan diri untuk membawa perubahan dan memimpin dalam saat krisis, Anies ingin lebih dengan rakyat.

Nah, baru-baru ini Anies Baswedan berkunjung ke Sukabumi tepatnya ke Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kedatangannya disambut antusias warga yang berbondong-bondong menyapanya.

Baca Juga: Disambut Ribuan Warga Sukabumi, Anies Baswedan Janji Bangun Jembatan Rusak di Bantargadung

Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta pada Kamis 19 Juni 2025 itu membawa kabar baik untuk warga sekitar untuk kembali membangun jembatan yang terputus akibat banjir. Dimana sebelumnya telah terjadi bencana banjir besar pada Desember 2024 lalu dan mengakibatkan jembatan Cigadung putus.

Bersama dengan relawan dari gerakan AksiBersama, Anies meninjau langsung lokasi rencana pembangunan jembatan di Kampung Bantargadung Girang. Sambutan hangat warga tampak luar biasa, dari anak-anak hingga orang tua, semua antusias berebut salaman dan mengabadikan momen bersama Anies.

Anies menyampaikan bahwa pembangunan jembatan gantung akan segera direalisasikan, namun di lokasi baru yang lebih aman. "Kami sedang berada di Desa Bantargadung, di tepi Sungai Cigadung. Di tempat ini, rencananya akan dibangun kembali jembatan gantung yang sebelumnya putus karena terbawa arus. Nantinya, jembatan tidak dibangun di titik yang sama, melainkan di lokasi baru yang lebih aman," kata Anies kepada sukabumiupdate.com.

Nah, sosok Anies Baswedan ternyata memiliki fakta unik yang menarik untuk diketahui, penasaran? Yuk simak selengkapnya dibawah ini dikutip dari laman Anies Baswedan.

1. Masuk Daftar Tokoh Masa Depan Dunia versi Majalah Foresight (2010)

Pada tahun 2010, Anies Baswedan dinobatkan sebagai salah satu dari 20 Tokoh Masa Depan Dunia oleh Majalah Foresight, sebuah publikasi bergengsi yang berbasis di Tokyo. 

Ia menjadi satu-satunya tokoh asal Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, bersama nama-nama besar dunia seperti Vladimir Putin, Hugo Chavez, dan David Miliband. Mereka dinilai sebagai sosok yang diprediksi akan membawa perubahan besar dalam dua dekade ke depan.

2. Muslim Berpengaruh Dunia dari The Royal Islamic Stategic Centre 2010

Di tahun yang sama, Anies juga masuk dalam daftar 500 Muslim Berpengaruh Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Yordania. Daftar ini berisi tokoh-tokoh muslim global yang dianggap memiliki pengaruh kuat terhadap lingkungan dan masyarakat. 

Anies sejajar dengan pemimpin dunia seperti Raja Abdul Aziz Al-Saud, Recep Tayyip Erdogan, dan Ayatollah Ali Khamenei.

3. Usia 37 tahun Menjadi Rektor Termuda di Universitas Paramadina 2007

Pada usia 37 tahun, Anies Baswedan menjadi rektor termuda di Indonesia saat memimpin Universitas Paramadina pada 2007. Di bawah kepemimpinannya, kampus tersebut menjadi yang pertama di Indonesia — bahkan di dunia — yang mewajibkan mahasiswa mengambil mata kuliah Antikorupsi sebagai bagian dari kurikulum dasar. 

Ia juga meluncurkan program Paramadina Fellowship, yaitu beasiswa tahunan untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

4. Inisiator Gerakan Indonesia Mengajar 2010

Pada tahun 2010, Anies Baswedan mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar, sebuah program yang berada di bawah naungan yayasan yang ia bentuk sendiri. Program ini bertujuan untuk mengirim para lulusan perguruan tinggi ke pelosok Indonesia guna mengajar di sekolah dasar.
Gerakan ini memiliki tiga fokus utama:

  • Menciptakan perubahan pendidikan yang berkelanjutan di wilayah terpencil,
  • Membangun jaringan calon pemimpin bangsa yang memiliki kompetensi global dan pengalaman langsung di akar rumput, serta menumbuhkan semangat kolektif dalam gerakan pendidikan nasional.
  • Sejak diluncurkan, lebih dari 204.000 anak muda telah mendaftar untuk bergabung. Dari jumlah tersebut, 1.232 orang terpilih sebagai Pengajar Muda dan ditugaskan di 349 desa, mencakup 251 kecamatan, 38 kabupaten, dan 27 provinsi di seluruh Indonesia.

5. Menerima Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Pemerintah Belanda 2015

Pada tahun 2015, Pemerintah Belanda mengembalikan tongkat cakra milik Pangeran Diponegoro yang telah lama berada di negara tersebut. Saat itu, Anies Baswedan yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mewakili Indonesia dalam proses penyerahan. 

Ia menjadi tokoh Indonesia pertama yang menerima dan memegang langsung tongkat bersejarah peninggalan sang pahlawan nasional tersebut.

 

Berita Terkait
Berita Terkini