Meninggal saat Ngojek, Cerita Pilu Istri di Sukabumi yang Kehilangan Suami Akibat Kecelakaan

Minggu 19 Mei 2024, 21:16 WIB
Tangkapan layar video saat Hendi (35 tahun) dievakuasi warga. Hendi meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa

Tangkapan layar video saat Hendi (35 tahun) dievakuasi warga. Hendi meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Meninggalnya Hendi (35 tahun) akibat kecelakaan di Jalan Suryakencana, tepatnya di depan Rumah Sakit Tiara Bunda Cibadak, Sabtu 27 April 2024 lalu, hingga kini belum bisa dilupakan istri dan kedua anaknya.

Diketahui, Hendi meninggalkan istrinya, Fitria (35 tahun), dan dua anak bernama Putra Firmansyah (9 tahun) dan Nurul Analisa (7 tahun). Mereka tinggal di rumah tak layak di Kampung Pangadegan RT 19/08 Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Hendri sendiri sebelumnya dilaporkan meninggal dunia usai terlindas mobil sekira pukul 13.00 WIB.

Menurut Fitria, istri almarhum, kecelakaan yang menewaskan suaminya itu terjadi saat almarhum sedang bekerja sebagai tukang ojek.

Ia menyebut, pada hari itu almarhum suaminya baru sekali menarik penumpang dan sedang dalam perjalanan kembali setelah mengantar penumpang ke Kampung Malinggut. Saat itu, motor yang digunakan Hendi adalah milik keponakannya.

"Meskipun motor rusak, tapi keponakan tidak menuntut ganti rugi, bahkan saya punya hutang juga dibebasin, karena menganggap itu musibah," ujar Fitria kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga: Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

Fitria juga bercerita tentang perasaan dan reaksinya saat pertama kali mendengar kabar kecelakaan suaminya. Mulanya ia tidak percaya dengan kabar tersebut, karena saat itu Fitria berencana menjemput temannya untuk menginap di rumah mereka dan kemudian bekerja bersama almarhum suaminya pada malam harinya.

"Karena saya waktu itu mau jemput teman, untuk menginap di sini. Nanti malamnya saya mau pergi kerja bersama almarhum. Itu juga sudah janji sama almarhum nanti kita sama-sama kerja, dianterin sama teman saya," katanya.

Fitria menjelaskan, saat pergi menjemput temannya dengan angkutan kota (angkot), dia mendengar orang-orang mengeluh tentang kemacetan karena ada tabrakan. Namun, dia tidak menyangka bahwa yang terlibat kecelakaan itu adalah suaminya.

"Karena tidak berjumpa dengan teman, saya kembali pulang ke rumah. Alhasil, ketika turun dari angkot dan terus berjalan pulang, tiba-tiba ada tetangga yang menyangka saya pulang dari RSUD Sekarwangi," jelasnya.

Fitria (kerudung kuning) bersama anaknya di rumah mereka di Kampung Pangadegan RT 19/08, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu SanubariFitria (kerudung kuning) bersama anaknya di rumah mereka di Kampung Pangadegan RT 19/08, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

Setibanya di rumah, sudah banyak orang berkumpul. Fitria pun segera masuk ke rumah keponakannya, di mana dia melihat pamannya sedang tidur. Dia mengira bahwa pamannya yang mengalami kecelakaan dan mulai menangis.

"Setelah saya menangis, ada yang memberitahu bahwa yang meninggal bukan mamang, tapi suami," ujar Fitria.

Mendengar kabar itu, Fitria langsung tidak sadarkan diri dan masih tidak menyangka karena suaminya dalam kondisi sehat saat berangkat kerja.

"Dari rumah berangkat kerja enggak ada pertikaian dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggal," ujarnya.

Fitria mengungkapkan, bahwa anak-anak mereka mengalami kesulitan besar dalam menerima kenyataan. Begitu menerima kabar sang ayah wafat, putra sulungnya bahkan tidak keluar dari kamar dan setiap hari selalu mengajak ke makam ayahnya.

"Anak cowo dekat, kalo bahasa Sunda mah ngalengkah oge langsung ceurik lamun teu diajakan. Bahkan kalau anak yang cowo mau makan, masih suka mengajak ayahnya makan, seolah ayahnya masih ada," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)