Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Sabtu 20 April 2024, 00:14 WIB
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)

Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena lonjakan pasien usai liburan Lebaran Idul Fitri 1445 H terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

Akibatnya, sejumlah pasien yang dinyatakan harus rawat inap sampai ditangani menggunakan velbed (tempat tidur lipat) di luar ruangan IGD.

Kondisi itu menurut Humas RSUD Palabuhanratu, Bili Agustian, karena pasien yang datang melebihi kapasitas ruangan IGD.

Bili mengatakan untuk kapasitas didalam IGD hanya cukup menampung untuk 40 pasien, sedangkan pasien yang datang dalam dua hari terakhir ini bisa sampai 70 orang.

“Fenomena ini biasanya tidak berlangsung lama, sering terjadi setelah Idul Fitri tiba-tiba membludak. Jadi kebanyakan pasien ini biasanya mereka ingin berlebaran di rumah, kemudian masuk setelah lebaran," kata Bili kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/4/2024).

Baca Juga: DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Meski demikian, Bili memastikan pihak RSUD Palabuhanratu berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan medis yang diperlukan kepada semua pasien yang datang.

"Upaya yang dilakukan kami memaksimalkan yang ada, membuka kembali tempat tidur darurat dan memang kita juga sedang berencana membuka ruangan baru untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang memang perlu pelayanan dari rumah sakit kami," ujar Bili.

"Kita minjam (velbed) ke dinas terkait, yaitu Polres sama Basarnas. Jadi, kita juga berterima kasih banyak untuk Polres Sukabumi dan Basarnas sudah meminjamkan velbed," sambungnya.

Bili menjelaskan, pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.

Ia kemudian menyarankan agar masyarakat yang memiliki penyakit ringan yang tidak membutuhkan pelayanan spesialis di rumah sakit, untuk memanfaatkan layanan kesehatan primer terlebih dahulu di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) seperti puskesmas atau klinik.

"Jadi kasus-kasus yang memang ringan silahkan di FKTP dulu, bisa di klinik atau di puskesmas," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

Jika Anda merasa terus-menerus tidak stabil secara emosional, penting untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental agar menemukan kebahagiaan diri sendiri.
Ilustrasi. Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang (Sumber : Pexels/PragyanBezbaruah)
Food & Travel03 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!

Begini Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, Ternyata Langkah-langkahnya Simpel!
Ilustrasi. Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menurunkan Kolesterol (Sumber : Pexels/ToniCuenca)
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)