Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Belajar di Tenda, Ini Respons Disdik

Rabu 01 November 2023, 17:19 WIB
Kondisi SDN Bantargebang Sukabumi. Puluhan siswa terpaksa belajar di tenda darurat karena ruang kelas alami kerusakan. (Sumber : Istimewa)

Kondisi SDN Bantargebang Sukabumi. Puluhan siswa terpaksa belajar di tenda darurat karena ruang kelas alami kerusakan. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan atau Disdik Kabupaten Sukabumi merespons
terkait kerusakan bangunan yang terjadi SDN Bantargebang, Kecamatan Bantargadung.

Diketahui, akibat sejumlah ruang kelas di sekolah tersebut alami kerusakan, membuat puluhan siswa terpaksa belajar di tenda darurat yang beratapkan terpal dan beralaskan tanah.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang memastikan perbaikan bangunan SDN Bantargebang akan dimasukan prioritas pembangunan tahun 2024.

"Insya Allah pembangunan untuk perbaikan bangunan di SDN Bantargebang ini akan menjadi prioritas Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk dibangun di tahun 2024,” kata Eka, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Terpaksa Belajar di Tenda

Eka yang baru menjabat sebagai Kadisdik baru satu bulan ini mengaku prihatin saat mendapatkan laporan kondisi sekolah dan anak-anak yang belajar menggunakan tenda darurat beratapkan terpal dan beralaskan tanah.

"Saat saya mendapatkan laporan kondisi anak-anak di SDN Bantargebang, saya sangat prihatin," tuturnya.

Menurut Eka, pihaknya melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Pendas) sebelumnya telah meninjau langsung kondisi bangunan SDN Bantargebang untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan sementara waktu.

"Kabid Pendas telah meninjau langsung kondisi bangunan SDN Bantargebang, dan memang kondisinya sangat memprihatinkan. Petugas kami telah melakukan peninjauan langsung untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk sementara waktu ini," terangnya.

Eka juga menjelaskan bahwa rencana perbaikan bangunan masih menunggu pengalokasian anggaran.

"Intinya, setelah anggaran turun akan segera kita eksekusi pembangunannya. Namun, kalau untuk pembangunan tetap Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi masih menunggu anggaran dan tidak bisa langsung dan anggaranya ada di tahun 2024 tidak bisa dilakukan pembangunan di tahun 2023. Terlebih lagi, saat ini sudah mau masuk ke bulan 11," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan Siswa di SDN Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus belajar di tenda darurat.

Hal tersebut dilakukan lantaran beberapa atap bangunan sekolah itu terancam ambruk.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa