Tanggapi 'Dingin' Masa Jabatan Jadi 9 Tahun, Kades di Sukabumi Lebih Setuju Hal Ini

Kamis 22 Juni 2023, 21:34 WIB
Kantor Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi | Foto : Sy

Kantor Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi | Foto : Sy

SUKABUMIUPDATE.com - Mayoritas fraksi DPR RI mendukung revisi Undang-Undang tentang Desa atau UU Desa pasal 39 yang mengatur ihwal masa jabatan Kepala Desa. Mereka bersepakat masa jabatan kades yang sebelumnya 6 tahun dan dapat dipilih 3 kali, direvisi menjadi 9 tahun dan dapat dipilih sebanyak 2 kali.

Dukungan ini dilontarkan dalam forum rapat Badan Legislasi penyusunan RUU Desa yang digelar hari ini Kamis 22 Juni 2023. Dari 9 fraksi parlemen, sebanyak 6 fraksi hadir dan bersepakat mendukung perpanjangan masa jabatan kepala desa.

Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas menyampaikan ada tiga poin utama dalam penyusunan draf Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa atau UU Desa. Adapun tiga poin utama itu sudah berdasarkan masukan serta aspirasi berbagai pihak.

Menanggapi bergulirnya opsi Jabatan Kepala Desa Jadi 9 Tahun tersebut, salah satu Kades di Sukabumi, Jawa Barat, yaitu Kepala Desa Berekah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi Andriansyah memberikan reaksi tak terduga, ia seolah 'dingin' dengan tawaran opsi besar tersebut.

Baca Juga: Revisi UU Desa, Mayoritas Fraksi Setuju Jabatan Kades Jadi 9 Tahun

"Sebagai kepala desa aktif, saya wajib mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat, dalam hal apa pun. Karena pada dasarnya kepala desa merupakan pelaksana undang-undang di tingkat paling rendah dalam birokrasi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/06/2023).

Berkaitan dengan masa jabatan kepala desa yang rencananya mau diperpanjang menjadi 9 tahun, jelas Andri, sekali lagi dirinya wajib mengikuti keputusan pemerintah pusat.

"Tapi, kalau harus jujur, saya kurang sependapat jabatan kepala desa 9 tahun tersebut. Selain terlalu lama, juga khawatir para kepala desa betah tinggal di zona nyaman. Dimana hal tersebut akan mengurangi kreativitas kepala desa dalam memajukan desanya," jelas Andri.

Menurut Andri, yang paling urgen sekarang, agar desa benar benar menjadi subjek pembangunan dan bagian utama dari roda penggerak ekonomi nasional, sebaiknya Kementerian Desa terus melakukan peningkatan kapasitas pemerintah desa.

"Salah satu upayanya yaitu di setiap kecamatan, pemerintah pusat menurunkan pendamping desa dengan background teknik sipil dan sarjana pendamping ekonomi dengan latar belakang pendidikan yang linear," imbuhnya.

Baca Juga: Cerita Gunung Jayanti Sukabumi dan Ramalan Datangnya Ratu ke Tujuh

Hal tersebut menurut Andri, agar dana desa benar-benar efektif dan efisien dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan dan percepatan pembangunan di desa lebih terasa.

Oleh karenanya, besaran dana desa menjadi faktor dominan ketika berbicara kemajuan warga desa.

"Lebih baik pemerintah meningkatkan anggaran dana desa setiap tahunnya dengan pengawasan yang terus diperketat," tandasnya.

Andri memberikan catatan soal dana desa yang dianggap masih kurang. Menurutnya, jumlah anggaran dana desa yang digelontorkan oleh pemerintah pusat ke setiap desa, tiap tahunnya masih jauh dan belum sebanding dengan kebutuhan yang ada di masayarakat.

"Dana desa yang rutin digelontorkan tiap tahun, itu digunakan untuk berbagai sektor yang ada di Desa. Seperti sektor sosial dan kesehatan: penanganan miskin ekstrim melalui BLT DD, penanganan stunting melalui pemberian makanan tambahan, insentif guru ngaji, guru PAUD dan kader posyandu, serta sektor infrastruktur seperti untuk pembangunan jalan, jembatan, bangunan posyandu, pengadaan sarana prasarana air bersih warga, dan sebagainya," paparanya.

Intinya, kata Andri, dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat, belum sebanding.

"Bahkan masih jauh untuk menutupi segala kebutuhan-kebutuhan warga desa. Untuk infrastruktur jalan saja, misalnya satu desa punya panjang jalan desa 100 km, itu butuh puluhan tahun untuk menyelesaikannya. Karena dana desa terbagi kepada sektor-sektor lain." pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking
Life29 April 2024, 20:48 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang Disiplin Seumur Hidupnya

Melatih anak agar menjadi orang disiplin tentu sangat diidamkan semua orang tua. Oleh sebabnya, perlu dilakukan beberapa langkah mewujudkannya.
Ilustrasi. Cara melatih anak menjadi orang disiplin. | Sumber foto : Pexels/Gustavo Fring
Bola29 April 2024, 20:30 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024.
Timnas Indonesia hari ini akan menghadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sukabumi29 April 2024, 20:29 WIB

Dibiayai Donatur, Siswa MI Gelarsari Sukabumi Setiap Hari Dapat Makan Siang Gratis

Kepala Sekolah (Kepsek) MI Gelarsari, Solahhudin Sanusi mengatakan program makan siang gratis tersebut merupakan bantuan dari lembaga swasta Indonesia Food Security Review (IFSR) yang berlokasi di Jakarta.
Para siswa MI Gelarsari Bantargadung Sukabumi saat menikmati makan siang gratis program lembaga swasta | Foto : Ilyas Sanubari