31 Warga dan Karyawan Pabrik di Cikembar Sukabumi Diduga Keracunan Nasi Uduk

Rabu 01 Maret 2023, 19:18 WIB
Personel Polsek Cikembar Polres Sukabumi mengunjungi korban keracunan massal. | Foto: Istimewa

Personel Polsek Cikembar Polres Sukabumi mengunjungi korban keracunan massal. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan warga di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi diduga keracunan makanan. Mereka mengeluh pusing, lemas, mual, dan sakit perut sehingga sering BAB, usai menyantap nasi uduk.

Kapolsek Cikembar Polres Sukabumi AKP R Panji Setiaji mengatakan, peristiwa keracunan massal ini terjadi pada Selasa 28 Februari 2023 kemarin, menimpa 31 korban dengan rincian 15 warga Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar dan 16 karyawan pabrik dari PT Paiho Indonesia.

Menurut Panji, peristiwa keracunan massal ini diduga kuat disebabkan karena warga tersebut mengkomsumsi makanan berupa Nasi uduk, oreg tempe, orak arik telur dan gorengan tempe mendoan yang didapat dengan cara membeli di sebuah warung milik SS yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Kampung Ciangsana I Rt. 001/004 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.

Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun 31 orang korban keracunan sempat menjalani perawatan medis.

“Korban sudah mendapatkan perawatan atau pengobatan di Klinik PT. Paiho Indonesia sementara korban lainnya sudah berobat ke puskesmas Cikembar. Namun demikian korban tersebut tidak dilakukan rawat inap dan sudah pulang kerumahnya masing-masing serta sebagian karyawan PT. Paiho Indonesia ada yang langsung tetap bekerja,” ungkapnya.

Baca Juga: Pembangunan Tol Bocimi Seksi 2 Dikebut, Targetnya Bisa Dipakai Mudik Lebaran 2023

Berdasarkan pemeriksaan petugas kepolisian, kata Panji, peristiwa keracunan massal ini bermula saat Ketua RW 04 bernama Heri, mendapatkan informasi bahwa di lingkungannya ada beberapa warga yang mengeluhkan pusing, lemas, mual, sakit perut dan sering BAB, setelah mengkonsumsi nasi uduk.

Dimana makanan tersebut, didapat dari membeli di sebuah warung makan milik SS dengan harga sekira Rp3 ribu per bungkusnya pada Selasa 28 Februari 2023 sekitar pukul 06.15 WIB.

“Warga ataupun para karyawan, sebelum berangkat kerja setelah mengkonsumsi makanan nasi uduk tersebut selang jangka waktu sekitar 15 sampai 20 menitan, baru terasa efeknya. Yakni mengalami rasa lemes, mual, muntah dan sakit perut dan sering BAB,” paparnya.

Setelah itu, sekira pukul 12.00 WIB Ketua RW setempat memberitahukan kejadian tersebut, ke Mapolsek Cikembar dan pihak Puskesmas Kecamatan Cikembar, untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah mendapatkan informasi kasus keracunan massal ini, ia bersama anggotanya langsung mendatangi TKP, pendataan korban, berkordinasi dengan piihak Puskemas Kecamatan Cikembar.

“Selain itu, kami juga mengumpukan barang bukti atau sample sisa makanan untuk di cek Lab,” timpalnya.

Baca Juga: DKUKM Dorong Lebih Banyak Produk UKM Kabupaten Sukabumi Masuk Pasar Modern

Saat ini, lanjut Panji, petugas medis dari Puskesmas Cikembar tengah melakukan observasi dan melakukan penelitian, untuk mengetahui penyebab makanan nasi uduk yang diduga menyebabkan keracunan massal.

Keracunan masal ini, tidak ada menimbulkan korban meninggal dunia, korban hanya dilakukan pengobatan atau rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cikembar dan di klinik PT. Paiho Indonesia.

“Dengan adanya kejadian keracunan masal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan adanya korban yang terus bertambah,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)