SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cibolang RT 02/02, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan sebuah bangunan milik warga negara asing (WNA) yang berdiri di dekat Sungai Cibolang. Bangunan yang dikabarkan dijadikan Pabrik itu diduga telah mencemari lingkungan dengan limbah.
Tak hanya itu, warga juga protes karena sang pemilik pabrik telah membangun tembok mirip benteng setinggi 3 meter yang berpotensi menjadi biang banjir kala turun hujan akibat lebar sungai jadi menyempit.
“Lebar sungai jadi semakin menyempit, sekarang sekitar 1 meter. Padahal sebelumnya sekitar 2,5 meter. Belum lagi limbah berbau pekat dibuang ke aliran sungai," kata Yanti (40 tahun), warga setempat kepada awak media, Senin 30 Januari 2023.
Yanti mengatakan, Sungai Cibolang kerap digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian oleh warga setempat. Setelah pabrik tersebut berdiri, warga kesulitan untuk melakukan aktivitas di sungai tersebut.
"Mulai dibangun ini sama pemiliknya (orang) Korea, pencemaran sekitar dua kali. Aliran air ini kerap dipakai mandi, nyuci, pake wudhu, bahkan cuci beras pun di sini," kata Yanti.
Baca Juga: BPBD Ungkap Rencana Huntap bagi Korban Tanah Bergerak di Kertaangsana Sukabumi
Senada, Hikayat (60 tahun) warga lainnya menuding tembok dan pondasi bangunan milik orang Korea itu diduga mencaplok lahan sempadan sungai. Padahal menurutnya sudah jelas, batas lahan milik pribadi warga asing itu ada pohon kelapa dan patok berwarna biru yang dipasang Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Waktu sungai belum dipondasi, limpasan air hujan menuju permukiman warga hingga kebanjiran. Apalagi sekarang lebar Sungai Cibolang sudah menyempit, bisa jadi limpasan airnya semakin besar,” ungkapnya.
Menurut Hikayat, awalnya bangunan itu hanya untuk tempat tinggal. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi bangunan berubah menjadi tempat pengolahan emas. "Sehingga warga sekitar terkejut. Apalagi terdapat bangunan tembok di sekeliling sepadan sungai," tuturnya.
"Saya pikir ini sudah ada izin membangunnya belum. Apalagi bangunan itu sudah berubah fungsi dari tempat tinggal menjadi tempat pengolahan emas dan gudang," tambahnya.
Baca Juga: Pengerjaan Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Cibolang Mulai Disiapkan, Tunggu Rampung Seksi 2