Peneliti Ungkap Kaitan Kurang Garam dan Kegemukan

Minggu 29 Desember 2019, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ilmuwan kardiovaskular bernama Dr. James DiNicolantonio menggemparkan dunia medis setelah mengklaim orang seharusnya mengonsumsi lebih banyak garam. Doktor dari Saint Luke’s Mid-America Heart Institute, Amerika Serikat, menulis sebuah buku berjudul The Salt Fix.

Dalam bukunya tersebut, ia menjelaskan selama ini garam disalahartikan. Bahkan, dirinya mengungkapkan jika kurangnya mengonsumsi garam berdampak pada kegemukan dan menurunkan gairah seksual seseorang. Banyak ahli yang tidak setuju dan melayangkan kritik pedas terhadap tulisan DiNicolantonio sebab tidak disertakan dengan bukti yang kuat.

Louis Levy, ahli nutrisi dari Public Health England mengatakan pada The Guardian, "Diet yang dilakukan saat ini justru menyebabkan penyakit. Dengan mendukung diet tinggi garam, buku yang ditulis oleh DiNicolantonio sangatlah berisiko. Hal tersebut membuat bukti yang telah diakui secara internasional yang menunjukkan bahwa diet tinggi garam menyebabkan tekanan darah meningkat, atau dikenal juga dengan risiko penyakit jantung, hancur begitu saja."

Levy menambahkan, "Tugas kami adalah menekan konsumsi garam dalam industri makanan. Sejauh ini konsumsi garam di Inggris sendiri mengalami penurunan hingga 11 persen. Hal tersebut mulai dilirik oleh negara lain dan diharapkan mampu diterapkan secara global."

Di Inggris, konsumsi garam dibatasi. Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi sodium sebanyak 2,4 gram, kira-kira 6 gram garam, kurang dari satu sendok teh. Hal tersebut kemudian diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), American Heart Association (AHA), dan Public Health England.

Namun, DiNicolantonio, yang telah menguji lebih dari 500 laporan medis mengenai garam, mengkritik batasan yang diterapkan oleh Inggris dan beberapa organisasi besar tersebut. Dalam kesempatan terpisah, dirinya bahkan mengatakan, "Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung ide membatasi konsumsi garam tersebut."

DiNicolantonio juga mengungkapkan bahwa hubungan antara asupan garam berlebih dan tekanan darah tinggi hanya mitos belaka. Ia juga merupakan editor British Medical Journal’s Open Heart dan menilai, "Penilaian medis bersifat ortodoks seperti itu mengenai garam hanya didasari pada hipotesis belaka. Penilaiannya diperoleh dari rangkuman teori kesehatan sederhana, berdasarkan kesalahpahaman, ditambah dengan ilmu yang tidak mengikuti aturan yang sudah ditetapkan."

Graham MacGregor, akademisi asal Inggris, profesor pengobatan kardiovaskular di Wolfson Institute, Queen Mary University of London, yang berhasil mendorong pemerintah untuk mengambil alih asupan garam harian memberi tahu The Guardian bahwa DiNicolantonio berhak sepenuhnya untuk menyampaikan pendapatnya, namun sayangnya salah tempat.

“Ia melihat garam secara keseluruhan, tentu lebih kuat dibanding gula atau lemak jenuh pada buah dan sayur. Hal tersebut sangatlah rumit karena kami semua mendapati epidemiologi, studi silang, uji coba, dan sekarang diterapkan di beberapa negara untuk melihat hasilnya,” ujar MacGregor.

Namun, studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Boston itu menemukan bukti bahwa mereka yang mengonsumsi lebih sedikit garam ternyata tekanan darahnya lebih tinggi. Hal tersebut tentu saja mendorong adanya penelitian lanjutan.

Peneliti dari Boston mengungkapkan bahwa anjuran untuk membatasi asupan garam harian terlalu sederhana dan mengabaikan fakta bahwa garam dapat meningkatkan hormon dalam tubuh yang berperan untuk menjaga tekanan darah agar tetap rendah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)