Hobi Makan Mie Instan? Hati-Hati dengan 5 Masalah Kesehatan Ini

Sukabumiupdate.com
Kamis 20 Nov 2025, 10:00 WIB
Hobi Makan Mie Instan? Hati-Hati dengan 5 Masalah Kesehatan Ini

Mie instan, bahaya makan mie instan secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan (Sumber : Freepik/@KamranAydinov)

SUKABUMIUPDATE.com - Mie instan praktis, murah, dan enak wajar jadi camilan atau menu cepat favorit banyak orang. Namun kebiasaan mengkonsumsinya rutin (lebih dari sekali dua kali seminggu) punya risiko kesehatan nyata. Berikut 5 masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan konsumsi mie instan secara berlebihan, beserta penjelasan singkatnya.

1. Tekanan darah tinggi & penyakit jantung

Dilansir dari WHO, Satu paket mie instan sering mengandung garam (natrium) tinggi kadang memenuhi puluhan persen kebutuhan garam harian. Asupan natrium berlebih adalah faktor utama peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan risiko penyakit jantung. WHO serta studi penilaian kandungan produk kemasan menyoroti pentingnya waspada terhadap kandungan natrium pada mie instan.

2. Risiko sindrom metabolik dan diabetes

Beberapa penelitian epidemiologis di Korea menemukan hubungan antara konsumsi mie instan lebih dari 2 kali/minggu dengan peningkatan kejadian sindrom metabolik (kombinasi obesitas perut, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan gangguan lipid) faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Data ini menunjukkan konsumsi mie instan yang tinggi dapat berkontribusi pada gangguan metabolik, terutama bila pola makan keseluruhan kurang sehat.

Baca Juga: 45 Pelaku Bully Gagal Masuk Universitas Terbaik Korea Padahal Secara Otak Mereka Berprestasi

3. Berat badan naik & risiko kardiometabolik pada anak muda

Kaitan antara sering makan mie instan dan faktor risiko kardiometabolik (mis. lemak tubuh, kolesterol, tekanan) kemungkinan karena kandungan energi kosong, lemak jenuh, dan pola makan tak seimbang yang sering menyertai konsumsi mie instan. Artinya, pengaruhnya tidak hanya pada orang dewasa remaja dan mahasiswa juga berisiko. 

4. Paparan bahan berbahaya dan makanan ultra-proses (potensi jangka panjang)

Mie instan termasuk ultra-processed foods (UPF) kategori makanan yang dihubungkan dengan risiko kesehatan jangka panjang pada beberapa studi. Review dan penelitian terbaru juga mencatat kemungkinan paparan terhadap kontaminan (mis. senyawa tertentu, PAH, logam berat) pada beberapa produk olahan yang dapat meningkatkan risiko kesehatan bila dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang. Ini bukan argumen bahwa satu bungkus langsung berbahaya, tapi konsumsi tinggi UPF sebaiknya dibatasi.

5. Gangguan pencernaan, dehidrasi, dan sensasi tidak nyaman

Kandungan natrium tinggi, tambahan penyedap, dan minim serat membuat mie instan mudah membuat merasa kembung, cepat haus, dan pencernaan kurang nyaman. Juga, pola makan dominan mie instan sering mengurangi asupan sayur, buah, dan protein berkualitas yang penting untuk kesehatan pencernaan dan metabolisme.

Baca Juga: Nilai Anak Anjlok? Ubah Frustrasi Jadi Kekuatan Pakai Prinsip 'Grit Parenting' ala Jenderal

Tips praktis konsumsi mie instan agar tetap aman

  • Batasi konsumsi: idealnya tak lebih dari sekali seminggu.
  • Kurangi bumbu (pakai setengah sachet garam/seasoning) dan tambahkan air matang saat merebus untuk mengurangi garam.
  • Perkaya dengan sayur segar, protein (telur, tahu, tempe, ayam) dan sumber serat.
  • Pilih varian rendah natrium bila tersedia, dan periksa label gizi.
  • Seimbangkan dengan pola makan sehat di hari lain sayur, buah, biji-bijian, dan air cukup.

Mie instan tak perlu dihitamkan sepenuhnya sekali-kali tidak apa, tetapi konsumsi rutin/berlebihan punya konsekuensi kesehatan nyata (hipertensi, sindrom metabolik, masalah kardiometabolik, dan potensi paparan UPF). Batasi frekuensi, modifikasi penyajian, dan utamakan pola makan seimbang untuk mengurangi risiko.

Baca Juga: Hujan Ekstrem Picu 5 Bencana di Kabupaten Sukabumi dalam Sehari, Ini Rinciannya

Sumber: Berbagai sumber kesehatan

Berita Terkait
Berita Terkini