SUKABUMIUPDATE.com – RSU Hermina Sukabumi kembali mencatat prestasi membanggakan di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit ini meraih Penghargaan Transformasi Digital dari BPJS Kesehatan pada Jumat (8/8/2025), sebagai bukti komitmen dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan berbasis teknologi.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Dr. Ir. Edwin Aristiawan, M.M., CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO, kepada Direktur RSU Hermina Sukabumi, dr Hendy Kurniawan.
Menurut dr Hendy, penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas konsistensi RSU Hermina Sukabumi dalam mengimplementasikan sistem pelayanan digital yang terintegrasi dengan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Pelayanan tersebut meliputi Integrasi sistem antrean online dengan sistem BPJS Kesehatan, untuk meningkatkan efisiensi waktu tunggu pasien. Integrasi sistem klaim guna mempercepat proses administrasi klaim layanan JKN-KIS. Implementasi Frace Recognition dan fingerprint untuk validasi kehadiran pasien secara akurat dan aman. Implementasi I-care JKN,” jelasnya.
Hendy menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi dan dedikasi seluruh tim RSU Hermina Sukabumi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN.
Baca Juga: Hanya di Sukabumi-Cianjur, RSU Hermina Raih WSO Award Platinum Pelayanan Stroke
Pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam digitalisasi layanan kesehatan serta memperkuat peran rumah sakit sebagai mitra strategis BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan setara untuk seluruh lapisan masyarakat.
“Kami percaya, transformasi digital adalah langkah penting menuju sistem pelayanan kesehatan yang lebih transparan, efisien, dan berorientasi pada kenyamanan pasien,” tandasnya.
Transformasi digital menjadi fokus utama BPJS Kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Dr. Edwin Aristiawan mengapresiasi RSU Hermina Sukabumi sebagai salah satu rumah sakit yang konsisten mendukung digitalisasi layanan sejak 2021.
“Mengingat digitalisasi itu bukan hanya sebagai kebutuhan tapi sudah mandatori. Utamanya transformasi digital itu merupakan perubahan budaya dan itu sulit, karena yang bisa memaksa kita untuk berubah itu ya digitalisasi,” kata Edwin.
Ia menambahkan, penerapan transformasi digital memberikan banyak manfaat, mulai dari mengurangi biaya operasional, menghindari antrean panjang, meningkatkan produktivitas, hingga mengoptimalkan fasilitas rumah sakit.
“Dengan adanya digitalisasi ini tentunya untuk mempermudah pelayanan, semua dibuat pasti, antrian tidak lagi panjang, biaya juga bisa dikonversi, tempat duduk, AC dan lain sebagainya, kita juga tidak perlu menyediakan lahan parkir yang luas dengan seperti ini karena semuanya mengalir dan itulah yang kita harapkan semuanya jadi tertib dan produktif,” pungkasnya. (adv)