Awas Obesitas Tidak Sehat! Ketahui 5 Faktor Resiko Berat Badan Naik Ekstrem

Selasa 02 Juli 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi. Risiko obesitas sangat serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. (Sumber : Freepik/jcomp)

Ilustrasi. Risiko obesitas sangat serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. (Sumber : Freepik/jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Risiko obesitas sangat serius karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Jenis-Jenis Obesitas

Melansir WebMD, Dokter membagi obesitas menjadi tiga kelas, meliputi:

  • Kelas I: Anda termasuk dalam kategori obesitas I jika IMT antara 30 dan 35.
  • Kelas II: Orang dalam kategori obesitas II jika memiliki IMT antara 35 dan 40.
  • Kelas III: Dalam kategori obesitas III, penderita memiliki IMT 40 atau lebih.

Jenis obesitas yang tidak sehat

Anda mungkin pernah mendengar istilah "obesitas morbid" yang merujuk pada obesitas yang kemungkinan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan penderitanya. Dokter pada zaman dulu menggunakan frasa tersebut untuk menggambarkan kondisi obesitas kelas III.

Baca Juga: Sisi Gelap Makan Sehat Konsep Clean Eeating, Benarkah Picu Gangguan Emosional?

Faktor Risiko Obesitas

Seseorang lebih mungkin mengalami obesitas jika orang lain dalam keluarga mengalaminya.

Para ahli berpendapat bahwa gen memengaruhi metabolisme, nafsu makan, dan jumlah lemak tubuh yang cenderung disimpan. Selain itu, orang-orang di sekitar juga memengaruhi pola makan dan olahraga harian yang dilakukan.

Berikut sederet faktor risiko lain mengapa seseorang bisa mengalami obesitas:

1. Usia

Metabolisme (kecepatan tubuh membakar kalori) sering kali melambat seiring bertambahnya usia.

Seseorang mungkin juga menjadi kurang aktif secara fisik sehingga beresiko mengalami obesitas di usia tua. Menopause juga bisa membuat lebih rentan mengalami penambahan berat badan.

2. Kurang tidur

Tidur kurang dari 7 jam per malam menyebabkan perubahan hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan membuat makan berlebihan.

Kondisi inilah yang bisa beresiko menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

3. Kehamilan

Berat badan mudah bertambah selama kehamilan, dan berat badan sulit dihilangkan setelah melahirkan.

4. Tekanan

Orang cenderung menginginkan makanan berkalori tinggi saat sedang stres. Maka tak heran, semakin banyak tekanan resiko obesitas juga akan semakin besar.

5. Penyakit dan pengobatan tertentu

Kondisi yang dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga obesitas antara lain sindrom Cushing, Prader-Willi, dan ovarium polikistik. Kecacatan dan penyakit yang bisa membuat penderitanya sulit bergerak, seperti radang sendi, juga dapat berkontribusi menyebabkan obesitas.

Ada obat-obatan yang dikaitkan dengan penambahan berat badan ekstrem atau obesitas, diantaranya beberapa antidepresan, antipsikotik, obat anti kejang, beta-blocker, dan steroid.

Baca Juga: Tantrum! 10 Sikap Anak yang Sulit Diatur Orang Tua dan Solusi Cara Mengatasinya

Epidemiologi Obesitas

Obesitas sangat umum terjadi, bahkan lebih dari 40% orang dewasa di AS dianggap mengalami obesitas, begitu pula hampir 20% anak-anak.

Di antara orang dewasa di AS, tingkat obesitas berdasarkan ras/etnis adalah:

  • Hitam 50%
  • Indian Amerika/Penduduk Asli Alaska 48%
  • Hispanik 46%
  • Putih 41%
  • Asia 16%

Sementara angka obesitas di antara anak-anak meliputi:

  • Hispanik 26%
  • Hitam 25%
  • Putih 17%
  • Asia 9%
  • (Tingkat obesitas nasional untuk anak-anak Indian Amerika/Pribumi Alaska tidak tersedia.)

Obesitas lebih umum terjadi pada orang-orang di usia paruh baya dan lebih tua. Berdasarkan usia, tingkat obesitas adalah:

  • 44% untuk orang dewasa berusia 40-59 tahun
  • 42% untuk orang berusia 60 tahun ke atas
  • 40% dari mereka yang berusia 20-39 tahun

Meskipun para peneliti mengatakan bahwa tingkat obesitas secara keseluruhan sama antara pria dan wanita, wanita lebih cenderung mengalami obesitas parah, atau kelas 3.

Sumber: webmd.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel10 Oktober 2024, 08:00 WIB

7 Rekomendasi Makanan Real Food yang Bisa Dikonsumsi Pagi Hari

Konsep real food sering dikaitkan dengan pola makan sehat dan alami.
Ilustrasi. Rekomendasi Makanan Real Food yang Bisa Dikonsumsi Pagi Hari (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi Memilih10 Oktober 2024, 07:02 WIB

Tanggapan Dua Calon Bupati Sukabumi Soal Isu Kesehatan Mental di Kalangan Remaja

Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan mental.
2 Calon Bupati yang bersaing di Pikada Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri (kiri), Asep Japar (kanan) | Foto : Colase Sukabumiupdate
Life10 Oktober 2024, 07:00 WIB

Sering Disebut Penyakit Hati, Ini 7 Alasan Orang Iri Dengki Sulit Bahagia

Orang yang iri dengki lebih fokus pada apa yang orang lain miliki, sehingga sering disebut penyakit hati.
Ilustrasi. Stres. Alasan Orang Iri Dengki Tidak Pernah Bahagia (Sumber : pixabay/@TungLam)
Food & Travel10 Oktober 2024, 06:00 WIB

Resep Katimus Singkong Khas Sunda, Makanan Tradisional yang Jadi Teman Bajigur

Katimus di Daerah Sunda sering dijual bersama dengan makanan tradisional lain seperti ubi jalar kukus, bajigur dan bandrek.
Katimus Singkong Khas Sunda, Makanan Tradisional yang Jadi Teman Bajigur. Foto: Instagram/resepwarisan_bdg
Science10 Oktober 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Oktober 2024, Sukabumi Waspada Hujan Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 10 Oktober 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan dan berawan pada 10 Oktober 2024. (Sumber : Pixabay.com/@Horacio30)
Sukabumi09 Oktober 2024, 23:43 WIB

Warga Jampang Geger, Ada Sumber Air Ajaib Dalam Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi

Dalam video yang beredar, terlihat penampakan air di dalam toren tersebut dan muncul gelembung seolah-olah air mengalir masuk dari bagian bawah toren.
sumber air misterius di toren masjid di Cimanggu Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video
Sukabumi09 Oktober 2024, 21:56 WIB

Menengok Kerajinan Alat Dapur Tradisional Di Ciemas Sukabumi, Tetap Bertahan di Era Modern

Ditengah zaman yang semakin maju, Edi (43 tahun) warga Kampung Batu Lawang RT 06 / 03 Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, masih bertahan memproduksi alat-alat dapur tradisonal
Alat-alat dapur tradisional produksi Ciemas Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Jawa Barat09 Oktober 2024, 20:53 WIB

Kakak Nicky Astria hingga Ono 'John Wick' Resmi Dilantik Jadi Pimpinan DPRD Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengaku optimistis DPRD Jabar dengan pimpinan baru ini akan semakin solid dalam menjalankan tiga fungsi utamanya.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat berfoto bersama pimpinan definitif DPRD Jabar 2024-2029. (Sumber : Biro Adpim Jabar)
Sukabumi09 Oktober 2024, 20:23 WIB

Kesaksian Warga Citepus Sukabumi soal TKP Pembunuhan Diki, Terselip Cerita Horor

Berikut kesaksian warga di sekitar TKP kasus pembunuhan Diki Jaya warga Citepus yang mayatnya ditemukan di dalam jurang di Cisolok Sukabumi.
Lokasi Diki Jaya (21) sempat dikubur di Pantai Katapang Condong, Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Life09 Oktober 2024, 20:00 WIB

Menjilat Tubuh Berlebihan, 7 Ciri-ciri Kucing Stres dan Cara Mengatasinya

Dengan memahami ciri-ciri stres pada kucing dan mengetahui cara mengatasinya, Anda dapat membantu kucing merasa lebih nyaman dan bahagia.
Dengan memahami ciri-ciri stres pada kucing dan mengetahui cara mengatasinya, Anda dapat membantu kucing merasa lebih nyaman dan bahagia. | Foto: Pixabay/TeamK