Takut Mati? Bisa Jadi Kena Gejala Serangan Kecemasan dan Serangan Panik, Yuk Ketahui

Kamis 07 Maret 2024, 18:01 WIB
Ilustrasi seorang mengalami serangan kecemasan. (Sumber : Freepik)

Ilustrasi seorang mengalami serangan kecemasan. (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Serangan kecemasan atau Anxiety Attack cenderung terjadi sebagai respons terhadap pemicu stres tertentu dan dapat berkembang secara bertahap, sedangkan serangan panik atau Panic Attack dapat terjadi secara tidak terduga dan tiba-tiba. Keduanya mungkin mengindikasikan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Akan tetapi, banyak dari kalangan masyarakat mengira bahwa serangan panik dan kecemasan adalah dua hal yang serupa, dan keduanya memiliki banyak gejala emosional dan fisik yang sama. Akan tetapi keduanya jelas berbeda. Meski begitu, seseorang dapat mengalami kecemasan dan serangan panik secara bersamaan.

Misalnya, seseorang mungkin mengalami kecemasan saat mengkhawatirkan situasi yang berpotensi menimbulkan stres, seperti presentasi penting di tempat kerja. Ketika situasi tersebut tiba, maka kecemasan dapat berujung pada serangan panik.

Baca Juga: Kecemasan dan Serangan Panik, Kenali Gejala serta Penyebabnya di Malam Hari

Mengutip dari laman Healthline, ternyata serangan panik dan serangan kecemasan dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional, antara lain :

● Mengalami ketakutan dan kekhawatiran berlebih.

● Merasa kesulitan dalam hal apapun.

● Mengalami takut mati atau kehilangan kendali.

● Rasa keterpisahan dari dunia (derealisasi) atau diri sendiri (depersonalisasi).

● Jantung berdebar-debar atau detak jantung yang dipercepat.

● Nyeri pada dada.

● Merasakan sesak napas.

● Merasa sesak di tenggorokan atau perasaan seperti tersedak.

● Mulut terasa kering.

● Berkeringat berlebih.

● Menggigil atau merasa panas.

● Gemetaran atau badan gemetar.

● Merasa mati rasa atau kesemutan (paresthesia).

● Mual, sakit perut, atau sakit perut.

● Sakit kepala.

● Merasa akan pingsan atau pusing.

Mungkin sulit untuk mengetahui apa yang sedang dialami, apakah hal itu merupakan kecemasan atau serangan panik. Maka dari itu, untuk membedakannya ingatlah hal berikut ini :

● Penyebabnya : Kecemasan biasanya terkait dengan sesuatu yang dianggap membuat stres atau mengancam. Akan tetapi, pada kasus serangan panik, hal ini tidak melulu disebabkan karena pemicu stres. Namun, mereka paling sering terjadi secara tiba-tiba.

● Tingkat kesusahan : Kecemasan bisa terjadi dalam beberapa tingkat, mulai dari ringan, sedang, atau berat. Misalnya, kecemasan mungkin muncul di benak seseorang saat melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sebaliknya, serangan panik kebanyakan dapat menimbulkan gejala yang parah dan mengganggu.

● Fight or flight : Selama serangan panik, respons otonom tubuh akan melawan atau lari mengambil alih. Dan gejala fisik seringkali lebih intens dibandingkan gejala kecemasan.

● Kecepatan timbulnya : Meskipun kecemasan dapat muncul secara bertahap, akan tetapi pada kasus serangan panik, hal ini biasanya akan muncul secara tiba-tiba.

● Efek : Serangan panik biasanya akan memicu kekhawatiran atau ketakutan terkait serangan berikutnya. Dan hal ini mungkin berdampak pada perilaku penderitanya, sehingga kamu akan menghindari tempat atau situasi yang dianggap berisiko terkena serangan panik.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi29 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja Sebagai Kasir di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Freepik/pressfoto)
Sukabumi29 April 2024, 14:43 WIB

Dinas PU Perbaiki Kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan di Parungkuda Sukabumi

Perbaikan jalan sepanjang 200 meter ini untuk meningkatkan kualitas dan keamanan.
Proses perbaikan kerusakan Jalan Kompa-Cipanggulaan, tepatnya di Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 28 April 2024. | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 14:26 WIB

Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Budi Azhar Prediksi Timnas Menang 2-1

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali optimis Timnas Indonesia U-23 bisa menang atas Uzbekistan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali. (Sumber : Dok.SU)
Sukabumi29 April 2024, 14:14 WIB

Dua Remaja Citamiang Sukabumi Ditangkap, Bergilir Cabuli Anak di Bawah Umur

Kedua pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan soal dugaan pencabulan ini.
Lokasi dugaan pencabulan yang dilakukan RJ dan RE di rumah RE di Jalan Pemuda Kampung Baru, Kelurahan/Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. | Foto: Polres Sukabumi Kota
Bola29 April 2024, 14:00 WIB

Optimis! Shin Tae-yong Ingin Bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris 2024

Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024.
Shin Tae-yong berambisi bawa Timnas Indonesia terbang ke Olimpiade Paris 2024. (Sumber : pssi.org).
Life29 April 2024, 13:41 WIB

Jangan Diabaikan! Ketahui 7 Penyebab Balita Sering Memukul

Apakah balita Anda memukul anak lain saat pertama kali merasa frustasi? Jika ya, berikut cara menangani perilaku ini.
Ilustrasi balita memukul. | Foto: Freepik/@freepik
Life29 April 2024, 13:30 WIB

Jangan Dibentak! Ini 5 Cara Agar Anak Selalu Mau Dinasihati Orang Tua

Orang tua harus memiliki pendekatan yang bagus dan baik selama mengasuh anak agar mereka mau dinasihati dan tidak memberontak.
Ilustrasi. Cara agar anak mau dinasihati orang tua. Sumber foto : Pexels/Elina Fairytale
Life29 April 2024, 13:11 WIB

Tetap Bersikap Konsisten, 5 Tips Penerapan Sistem Penghargaan untuk Anak Usia Sekolah

Dengan menerapkan sistem penghargaan untuk anak usia sekolah, disinyalir sangat berguna untuk memotivasi mereka.
Ilustrasi penghargaan untuk anak. | Foto: Freepik/@stocking
Sehat29 April 2024, 13:00 WIB

Hidup Bersama Diabetes Tak Perlu Panik, 12 Langkah Sehat untuk Mengelola Gula Darah

Dengan pengelolaan gula darah yang baik, orang yang hidup dengan diabetes dapat menjalani hidup yang sehat, bahagia, dan penuh makna.
Ilustrasi - Dengan pengelolaan gula darah yang baik, orang yang hidup dengan diabetes dapat menjalani hidup yang sehat, bahagia, dan penuh makna. (Sumber : Freepik.com).
Life29 April 2024, 12:45 WIB

6 Cara Menjadi Orang Pemaaf Agar Hidup Jauh dari Permusuhan, Ini Langkahnya!

Menjadi pribadi pemaaf sebenarnya bisa diupayakan dalam hidup. Tentunya dengan beberapa langkah yang mesti dilakukan secara konsisten.
Ilustrasi. Cara menjadi orang yang pemaaf. Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio